Beda dengan Intoleransi Laktosa, Ini Penyebab Bayi Alergi Susu Sapi
Gejala masalah pencernaannya hampir sama, tapi penyebab dan penanganannya berbeda
30 Oktober 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Selain ASI, kita mengenal alternatif tambahan nutrisi untuk bayi dan anak-anak dari susu formula. Susu formula yang beredar di pasaran terbuat dari susu sapi, susu kambing, atau pun kedelai. Tetapi, yang cukup umum dikonsumsi adalah susu sapi.
Pada sebagian bayi, konsumsi susu sapi ternyata menimbulkan dampak kesehatan yang serius. Salah satunya adalah alergi. Tidak semua orang dapat mencerna protein susu sapi dengan baik. Bahayanya, jika alergi susu sapi ini tidak terdeteksi, dapat menyebabkan ruam, masalah sistem pencernaan hingga pernapasan.
Lalu, apa sih penyebab bayi alergi terhadap susu sapi? Apa bedanya intoleransi laktosa dengan alergi susu sapi? Berikut Popmama.com merangkum faktanya:
Apa itu Alergi Susu Sapi?
Alergi susu sapi merupakan tipe alergi susu di mana sistem imun bayi merespon protein yang terkandung dalam susu sapi, yang mengakibatkan munculnya gejala alergi. Dampak dari alergi susu sapi ini bisa berupa ruam atau gatal-gatal pada kulit bayi, diare, muntah-muntah, sembelit, meningkatnya asam lambung. Tak hanya itu, sistem pernapasan pun bisa diserang oleh alergi ini. Gejalanya antara lain batuk, pilek dan suara napas yang berisik.
Alergi susu sapi biasanya terjadi sebelum bayi menginjak usia 1 tahun.
Editors' Pick
Apa Perbedaan Alergi Susu Sapi dengan Intoleransi Laktosa?
Seringkali masyarakat awam merasa bingung membedakan antara alergi susu sapi dengan intoleransi laktosa. Keduanya punya gejala yang hampir mirip. Tetapi ternyata penyebab keduanya berbeda.
Pada intoleransi laktosa, pencernaan tidak dapat mencerna gula laktosa yang terkandung di dalam susu sapi. Sistem imun tidak mempengaruhi masalah ini, tidak seperti yang terjadi pada alergi susu sapi. Selain itu, intoleransi laktosa sangat jarang terjadi pada anak di bawah usia 5 tahun.
Alergi Susu Sapi, Apa Penyebabnya?
Dilansir dari pharmaceutical-journal.com, ada mekanisme berbeda di balik alergi susu sapi yang dialami bayi, berdasarkan bagaimana sistem imun tubuh bayi bereaksi terhadap susu sapi, yaitu mediasi IgE (mediasi antibodi) dan mediasi non-IgE (mediasi non-antibodi).
Reaksi mediasi IgE
Gejala mediasi IgE alergi susu sapi dapat terjadi hanya dalam waktu beberapa menit setelah bayi mencerna protein susu sapi. Terjadinya karena protein susu (alergen) berikatan dengan IgE spesifik susu pada permukaan sel mast (yang terdapat pada kulit dan darah) yang mengenali protein susu sebagai 'ancaman'.
Biasanya dampaknya terlihat berupa ruam yang dikenal sebagai urticaria, pembengkakan pada bibir dan kelopak mata, muntah dan pening.
Reaksi mediasi non-IgE
Reaksi mediasi non-IgE lebih sulit karena tidak ada gejala temporer yang muncul. Gejala-gejalanya juga muncul pada anak yang tidak memiliki bawaan alergi susu.
Reaksi mediasi non-IgE alergi susu sapi terjadi dalam hitungan beberapa jam hingga 72 jam setelah bayi mencerna protein susu sapi. Dampaknya biasanya terlihat dari gejala-gejala yang berhubungan dengan kulit dan usus. Gejalanya semakin meningkat seiring dengan meningkatnya paparan alergen. Oleh karena itu, gejalanya seringkali baru tampak jelas setelah 'menumpuk' dalam periode waktu tertentu.
Meskipun begitu, penyebab alergi susu sapi bisa jadi berbeda-beda pada tiap bayi. Untuk memastikannya, bayi harus melalui tes alergi agar dokter dapat menentukan jenis pantangan apa saja yang tepat.
Tindakan untuk Bayi yang Alergi Susu Sapi
Tenang, Ma, jika bayi Mama terdiagnosa alergi terhadap susu sapi, sebetulnya gejalanya dapat diatasi kok. Penting diketahui bahwa alergi susu sapi ini bukanlah alergi yang akan menetap seumur hidup pada tubuh si Kecil. Setengah dari bayi yang mengidap alergi susu sapi bisa berangsur-angsur sembuh setelah satu tahun, tiga per empat penderitanya bisa melaluinya setelah 3 tahun dan sebagian anak sukses melewatinya setelah usia 6 tahun.
Meskipun gejalanya terlihat cukup menyusahkan, alergi susu bisa diatasi dengan diet yang benar. Jadi, mendapatkan diagnosis yang tepat dari dokter anak sedini mungkin adalah hal yang sangat penting.
Itu dia serba-serbi alergi susu sapi yang penting Mama ketahui. Semoga informasi ini dapat membantu ya, Ma. Segera bawa bayi ke dokter anak jika menemukan tanda-tanda alergi susu sapi seperti yang telah disebutkan di atas.
Baca Juga:
- Anak Alergi Susu Sapi? Ini 7 Manfaat Susu Kedelai untuk Kesehatan
- Mengetahui Sebab dan Gejala Bayi Alergi Susu Formula
- Anak Alergi Susu Sapi? Yuk, Coba Ganti dengan Susu Almond!