Biduran pada Bayi: Penyebab dan Cara Mengatasinya
Muncul bentol-bentol merah di tubuh bayi, bisa jadi ia terkena biduran, Ma
6 September 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pernahkah Mama melihat bayi Mama mengalami gatal-gatal pada area tangan, kaki, atau bahkan di seluruh permukaan tubuh termasuk pada wajah dan punggungnya? Jika ya, bisa jadi si Kecil sedang terkena biduran atau yang dikenal dengan nama medis urtikaria.
Secara umum, biduran dapat menyerang siapa saja, terutama bagi mereka yang bersentuhan dengan sesuatu yang dianggap beracun oleh sistem kekebalan tubuh. Namun, di antara semua kelompok umur, yang paling rentan terkena biduran adalah bayi, karena sistem kekebalan tubuhnya yang masih lemah dan juga kondisi kulit mereka sangat sensitif.
Editors' Pick
Penyebab Biduran pada Bayi
Biduran terjadi ketika si Kecil terpapar alergen yang direspon oleh sistem kekebalan tubuh. Untuk melindungi tubuh, sistem kekebalan akan memulai reaksi berantai yang membuat beberapa sel-sel tubuh melepaskan histamin dan bahan kimia lain ke dalam aliran darah. Inilah yang kemudian akan menyebabkan timbulnya ruam kecil berwarna merah di permukaan kulit.
Dilansir dari skinsight.com, disebutkan bahwa anak yang mengalami biduran akan merasakan gatal yang perih dan menyengat pada area timbulnya ruam.
Meskipun penyebabnya belum diketahui secara pasti, tetapi biduran dapat dipicu oleh makanan seperti kacang tanah, kerang, dan telur; alergi lingkungan seperti serbuk sari, pohon, dan bulu binatang; serta jenis obat-obatan tertentu seperti antibiotik dan aspirin.
Jika bayi masih minum ASI, biduran bisa terjadi saat mama mengonsumsi makanan pemicu alergi misalnya susu, telur, atau kacang-kacangan.
Gejala Biduran pada Bayi
Biduran pada bayi biasanya akan ditandai dengan beberapa hal berikut ini:
- Munculnya ruam atau bilur berwarna merah muda dengan ukuran mulai dari 2 mm hingga lebih dari 30 cm.
- Ruam yang membentuk pola garis lurus atau pun oval.
- Ruam yang muncul secara tiba-tiba di salah satu bagian tubuh atau menyebar ke bagian tubuh lainnya dan akan menghilang dalam waktu 24 jam.