Bukan Masuk Angin, Ini Penyebab Perut Bayi Baru Lahir Mengeras
Beberapa faktor bisa menyebabkan perut bayi mengeras. Hati-hati ya, Ma
29 Agustus 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Masalah pencernaan merupakan masalah kesehatan yang seringkali dialami oleh bayi yang baru lahir. Mungkin Mama mendapati perut si Kecil yang terasa sangat keras ketika dipegang. Seringkali kondisi ini dialami bayi yang menginjak usia dua minggu.
Biasanya, gejala-gejala perut bayi terasa keras ini disebabkan oleh sensitivitas perut yang dialami dalam beberapa bulan pertama kehidupannya. Apakah kondisi ini berbahaya?
Berikut ini Popmama.com merangkum beberapa hal penting yang perlu Mama ketahui seputar kondisi perut bayi yang mengeras, dilansir dari livestrong.com:
1. Kolik masalah utama penyebab gas di perut bayi
Kolik merupakan kondisi yang biasanya dialami bayi pada tiga minggu pertama kehidupannya. Kolik membuat bayi menangis berkepanjangan, bahkan lebih dari tiga jam per harinya.
Para peneliti masih belum mengetahui penyebab pasti dari kolik. Akan tetapi, mereka memercayai kolik terkait dengan sensitivitas lambung, termasuk adanya gas atau alergi.
Perut bayi yang mengalami kolik seringkali keras, baik karena masalah internal pencernaan atau karena otot-otot perut yang tegang saat mereka menangis.
Bila Mama mencurigai adanya masalah dengan kondisi pencernaan dan perut bayi yang keras karena kolik, konsultasikan kondisinya dengan dokter anak untuk mendapatkan diagnosis dan saran perawatan.
Editors' Pick
2. Intoleransi laktosa menyebabkan gas di usus bayi
Bayi yang mengalami intolerasi laktosa menunjukkan gejala-gejala yang mirip dengan bayi kolik. Intoleransi laktosa disebabkan karena sistem pencernaan yang kurang atau tidak memiliki laktase, yang merupakan enzim yang diperlukan untuk memecah dan mencerna laktosa dengan baik.
Laktosa yang tidak tercerna dapat menyebabkan kram, pembengkakan perut, dan memicu gas, yang semuanya membuat perut bayi mengeras.
Sebagian besar bayi baru lahir belum memproduksi laktase dalam jumlah cukup untuk mengatasi kondisi ini. Hal ini wajar dialami dalam beberapa bulan pertama kehidupannya, karena sistem pencernaan yang masih berkembang dan masih meningkatkan produksi.