Perbedaan Gejala Flu dan Pilek pada Bayi, Kapan Perlu ke Dokter?
Serupa tapi tak sama, Mama harus tahu kapan gejalanya semakin memburuk
13 Oktober 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Perubahan cuaca seringkali memicu penularan berbagai penyakit. Tak terkecuali bayi mungil Mama yang tubuhnya masih mengembangkan sistem imun untuk melindungi diri berbagai penyakit, seperti flu.
Bagi orangtua baru, cukup sulit membedakan antara gejala flu dengan pilek pada umumnya. Penting bagi orangtua untuk mengetahui perbedaan gejala keduanya dan seperti apa tindakan yang harus diambil jika bayi mengalaminya.
Berikut Popmama.com merangkum perbedaan gejala flu dan pilek pada bayi yang dilansir dari parents.com:
Gejala Flu pada Bayi
Gejala flu pada bayi tampak dari pilek parah dengan demam tinggi. Terkadang juga disertai diare dan muntah-muntah yang terjadi tiba-tiba. Karena tubuhnya terasa tak enak, bayi yang mengalami flu biasanya akan lebih rewel dari biasanya.
Flu merupakan salah satu jenis infeksi pernapasan. Orangtua perlu menganggap serius penyakit ini karena bayi di bawah usia enam bulan punya risiko tertinggi dirawat di rumah sakit dan berisiko tinggi menghadapi kematian karenanya.
Hal ini dikarenakan sebagian besar sistem kekebalan tubuh bayi belum sepenuhnya berkembang dan mereka masih sangat kecil untuk terkena flu.
Namun, jika Mama mendapatkan vaksin saat hamil, antibodi Mama mengurangi risiko flu bayi hingga 41 persen selama enam bulan pertama. Setelah itu, tubuh bayi akan cukup kuat untuk melawan virus flu itu sendiri. Oleh karena itu, pastikan seluruh anggota telah mendapatkan vaksin flu untuk mencegah penularannya.
Selain itu, bila ada anggota keluarga yang terdeteksi sedang sakit flu, jauhkan dari sekitar bayi agar tidak tertular.
Editors' Pick
Kapan Saatnya Bayi dengan Flu Dibawa ke Dokter?
Tes cepat sekret hidung dapat dilakukan untuk memastikan bayi mama menderita flu. Dokter mungkin akan meresepkan obat antivirus yang dapat mempercepat pemulihan dalam satu-dua hari.
Akan tetapi, obat antivirus seperti Tamiflu biasanya tidak direkomendasikan untuk anak di bawah usia 12 bulan. Meskipun begitu, ketika flu bayi benar-benar parah, dokter akan tetap memberikannya dengan takaran dosis khusus karena semakin muda usia bayi terkena flu, semakin tinggi risiko komplikasinya.
Salah satu komplikasi akibat flu adalah pneumonia, yang mana berkembang tatkala flu bermigrasi ke paru-paru melalui hidung dan tenggorokan, atau saat muncul infeksi akibat bakteri.