Berbagai Posisi Tidur Bayi, Mana yang Paling Aman dari Risiko SIDS?
Ternyata, menurut penelitian, posisi tidur ini yang meminimalisir anak dari risiko kematian mendadak
25 September 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bayi menghabiskan sebagian besar harinya dengan tidur. Saat baru lahir, bayi tidur selama 16-17 jam sehari. Beranjak di bulan pertama kehidupannya, bayi tidur selama 14-16 jam sehari dan rentangan durasi tidur ini bertahan hingga bayi menginjak usia satu tahun.
Saat tidur, hormon perkembangan bayi bekerja dengan aktif. Untuk itulah, bayi harus bisa tidur dengan nyenyak dan nyaman demi menunjang proses pertumbuhan dan perkembangannya.
Namun, seringkali posisi juga mempengaruhi kenyamanan tidur bayi. Bahkan, jika salah posisi tidur, bukan hanya pertumbuhannya yang terhambat, melainkan juga mengancam nyawa bayi. Lalu, seperti apa sih berbagai posisi tidur bayi, dan posisi seperti apa yang terbaik? Berikut Popmama.com merangkum informasinya:
1. Tidur berbaring bertumpu pada punggung
Bayi yang sehat dan lahir normal sebaiknya tidur dengan posisi berbaring bertumpu pada punggungnya atau terlentang. Posisi tidur ini disarankan oleh American Academy of Pediatrics sejak tahun 1992 karena terbukti mengurangi risiko serangan kematian mendadak pada bayi hingga 50 persen, dilansir dari Mom Junction.
Posisi berbaring dengan bertumpu pada punggung memberikan bayi keleluasaan bernapas karena tidak ada halangan di sekitar mulut dan hidungnya. Tetapi, jika bayi tidur dengan posisi ini dalam waktu lama, ia akan menghadapi risiko positional plagiocephaly atau perubahan bentuk kepala dan brachycephaly atau tengkorak kepala bagian belakang yang menjadi datar alias peyang.
Editors' Pick
2. Tidur tengkurap bertumpu pada perut
Posisi tidur tengkurap bertumpu pada perut memang membuat bayi nyaman. Tetapi posisi ini punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Kekurangannya, antara lain:
- Rahang bayi menekan kasur sehingga membatasi jalan napas,
- tidur dengan posisi tengkurap membuat bayi sirkulasi udara yang dihirup bayi, terbatas,
- berisiko kematian, apalagi jika tidur tengkurap di kasur yang sangat lembut,
- bayi bisa menghirup mikroba yang terdapat pada kasur.
Namun, posisi tidur tengkurap ini diperbolehkan pada bayi dengan kondisi khusus, misalnya bayi yang mengidap refluks gastroesofagus dan malformasi saluran pernapasan atas seperti Pierre Robin Syndrome. Pada bayi yang kolik, Mama juga bisa menidurkan bayi dengan posisi ini sesekali untuk melepaskan gas dari perutnya.
Konsultasikan dengan dokter anak untuk mendapatkan pertimbangan yang tepat mengenai posisi tidur ini.