Pro Kontra Sunat Bayi, Pertimbangkan Dulu Sebelum Melakukannya
Dunia medis pun mengenal sunat sebagai bagian dari prosedur kesehatan
2 Desember 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sunat pada laki-laki merupakan hal yang sangat umum dilakukan di hampir seluruh belahan bumi ini. Beberapa tradisi budaya dan agama memang menjadikan sunat sebagai bagian dari perjalanan hidup yang penting.
Namun, alasan sunat bukan hanya dilatarbelakangi tradisi budaya dan agama semata. Dunia medis pun mengenal sunat sebagai bagian dari prosedur kesehatan. Lalu, bagaimana pandangan medis terhadap sunat bayi? Apa pro dan kontra, serta kapankah saat yang tepat melakukan sunat bayi? Berikut Popmama.com mengupas seputar sunat bayi secara lengkap, dilansir dari lovetoknow.com:
Keuntungan Sunat Bayi
Memutuskan untuk menyunat bayi adalah keputusan yang seringkali membuat orangtua bimbang. Sebaiknya, bekali pengetahuan seputar sunat bayi, bahkan sebelum bayi lahir. Meski tak tega melihat bayi menangis kesakitan saat bayi disunat, berikut beberapa keuntungan sunat bayi dari segi medis:
Menjaga kebersihan area genital
Kepala penis yang disunat menjaganya bersih dari sisa-sisa kotoran. Di kemudian hari, saat anak sudah beranjak besar, mereka tak kesulitan membersihkan dirinya sendiri. Selain itu, anak yang disunat sejak dini akan terhindar dari risiko menderita infeksi saluran kemih, kanker penis, ataupun penyakit menular seksual.
Mengurangi risiko komplikasi
Berdasarkan studi di tahun 2014 yang dipublikasikan di JAMA Pediatrics, risiko terjadi komplikasi akibat sunat dapat ditekan hingga 20 kali lipat jika dilakukan saat anak masih kecil. Risiko akan semakin besar seiring bertambahnya usia seorang laki-laki.
Prosedur akan lebih sulit ditangani pada orang yang lebih dewasa
Bayi yang baru lahir atau anak yang masih kecil tidak akan memiliki ingatan sadar terhadap prosedur ini. Mereka mungkin akan menangis kesakitan sementara, tetapi tidak akan mengingat rasa sakitnya dalam waktu lama. Berbeda jika prosedur sunat dilakukan pada orang yang lebih dewasa. Anestesi umum pun semakin berisiko pada usia yang lebih tua.
Editors' Pick
Risiko Sunat Bayi yang Harus Dipertimbangkan
Meskipun jarang, tetap ada potensi bahaya dibalik tindakan sunat bayi. Orangtua perlu mempertimbangkannya walau komplikasi besar langka terjadi. Risiko tersebut antara lain:
Perdarahan
Ada risiko kecil perdarahan yang persisten dari ujung kulit mentah di mana kulit penis yang dibuang tidak dijahit dengan benar setelah prosedur dilakukan.
Infeksi
Seperti halnya prosedur bedah, risiko infeksi mengingat meskipun tingkatannya kecil
Penyembuhan yang kurang tepat
Sayatan mungkin tidak sembuh dengan baik sehingga mengakibatkan jaringan parut yang meninggalkan luka pada penis sehingga memerlukan prosedur perbaikan
Apakah Sunat Bayi Dapat Memengaruhi Kepuasan Seksual?
Banyak orangtua yang mempertimbangkan melakukan sunat bayi. Dikhawatirkan, tindakan ini dapat memengaruhi secara seksual di kemudian hari. Namun, tinjauan dari CDC menemukan bahwa tidak ada bukti konklusif sunat atau tidak sunat terhadap gairah atau pun kepuasan seksual seorang laki-laki.
Pertimbangan Etis Terhadap Sunat Bayi
Sunat bayi, sama seperti sunat terhadap perempuan, membawa pro-kontranya masing-masing. Sebuah artikel tahun 2015 yang dipublikasikan di Kennedy Institue of Ethics Journal memuat keberatan berbagai kelompok medis di Eropa terhadap prosedur ini. Mereka berpendapat, tindakan sunat bayi melanggar etika karena tanpa persetujuan yang bersangkutan. Ada kemungkinan ketika anak laki-laki bertambah besar, ia menyesali prosedur itu.
Menyunatkan bayi merupakan keputusan yang sangat personal. Jika Mama merasakan kebimbangan, diskusikan pro dan kontra penyunatan bayi Anda dengan penyedia layanan kesehatan. Lakukan diskusi beberapa minggu sebelum melahirkan agar orangtua lebih siap dan memiliki keputusan yang matang.
Baca Juga:
- Alami ISK hingga Berat Badan Turun, Anak Kedua Tya Ariestya Disunat
- Kapan Dilakukan? Ini 5 Fakta Sunat pada Bayi Laki-laki Menurut WHO
- Tragis! Akibat Gagal Sunat, Penis Bayi 1 Bulan Ini Harus Diamputasi!