Orangtua Wajib Tahu, Ini Tanda Penting Bayi Keracunan Makanan
Bayi rewel disertai diare dan muntah, jangan-jangan ia keracunan makanan, Ma
31 Agustus 2021

Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banyak orangtua yang mendapati si Kecil menangis tanpa henti, tanpa tahu apa penyebab pastinya. Karena bayi masih belum dapat mengkomunikasikan apa yang membuat tubuhnya tak nyaman atau sakit, hal ini tentu memusingkan bagi orangtua.
Umumnya, bayi yang rewel disertai gejala-gejala masalah pencernaan, seperti diare, mengalami keracunan makanan. Untuk anak yang berusia di bawah lima tahun, keracunan makanan adalah gangguan pencernaan yang cukup sering terjadi. Jangan disepelekan, Ma, berikut ini Popmama.com merangkum tanda-tanda penting bayi keracunan makanan, dilansir dari Mom Junction:
Keracunan Makanan pada Bayi dan Bahayanya
Keracunan makanan adalah gangguan yang terjadi karena konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri, virus, dan kuman berbahaya lainnya. Pada bayi, keracunan makanan bisa terjadi karena bayi menelan makanan atau susu formula yang rusak atau terkontaminasi. Ketika hal ini terjadi, patogen memasuki saluran pencernaan bayi, mengiritasi, dan menyebar, sehingga menyebabkan infeksi.
Keracunan makanan pada bayi dapat bermanifestasi gejala ringan hingga berat, tergantung pada patogen yang masuk ke pencernaan dan tingkat infeksinya. Namun, karena sistem kekebalan mereka berkembang, anak di bawah lima tahun lebih rentan terhadap gejala dan komplikasi yang parah. Oleh karena itu, mengetahui tentang keracunan makanan secara detail sangat penting bagi orangtua.
Editors' Pick
Penyebab Umum Keracunan Makanan pada Bayi
Sebagian besar kasus keracunan makanan terjadi karena kontaminasi bakteri pada makanan dan minuman. Campylobacter, Staphylococcus aureus (Staph), Salmonella, Clostridium perfringens, E.coli, Yersinia, dan Shigella adalah jenis-jenis bakteri yang dapat menyebabkan keracunan makanan.
Beberapa virus yang dapat mencemari makanan atau minuman adalah hepatitis A (HAV), rotavirus, dan norovirus. Virus dapat berpindah ke makanan melalui air yang terkontaminasi atau orang terinfeksi yang menyiapkan makanan tersebut.
Penyebab lain keracunan makanan yang umum adalah karena parasit. Parasit adalah mikroorganisme kecil yang dapat masuk ke dalam tubuh melalui makanan atau minuman. Parasit berada di saluran pencernaan, dan bertahan selama bertahun-tahun. Toxoplasma gondii, Giardia, dan Cryptosporidium adalah beberapa parasit umum yang diketahui menyebabkan keracunan makanan.
Faktor penyebab lain yang juga harus diwaspadai adalah racun alami yang berbahaya dan bahan kimia tambahan dalam makanan dan minuman. Misalnya, jamur liar tertentu mengandung racun alami, produk segar yang tidak dicuci dapat mengandung pestisida, dan ikan serta kerang yang mungkin mengandung racun yang dihasilkan oleh alga atau bakteri. Akibatnya, mengonsumsi makanan tersebut dapat menyebabkan keracunan makanan pada bayi.