Bermain Gelembung Ludah, Ternyata Penting pada Perkembangan Fisik Bayi
Bukan sekadar iseng, perilaku ini ada hubungannya dengan tumbuh kembang normal seorang anak
14 Februari 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bukan hanya ilmuwan yang suka bereksperimen. Bayi mungil mama pun diam-diam suka melakukan eksperimen dengan anggota-anggota tubuhnya. Hal ini terjadi bukan hanya karena iseng lho, Ma. Melainkan sebagai bagian dari tonggak perkembangan bayi.
Jika bicara soal tonggak perkembangan, yang seringkali menjadi perhatian adalah kemampuan anak berguling, menyangga kepala, merangkak hingga berjalan. Tetapi, tonggak perkembangan bukan hanya itu lho, Ma. Bermain dengan gelembung ludah yang tampaknya seperti kegiatan sepele belaka, merupakan bagian tonggak perkembangan yang penting.
Simak bareng Popmama.com, yuk.
Mengapa Bayi Memainkan Gelembung Ludahnya?
Kemampuan bayi mengeluarkan gelembung ludah dan bermain-main dengannya disebut blowing raspberries atau razzies. Meniup gelembung ludah menciptakan suara yang lucu dari mulut bayi, terkadang serupa dengan dengungan motor. Meski tampak remeh, ini adalah kemampuan awal dalam hal berbahasa yang dimiliki bayi sebelum nantinya ia bisa mengoceh.
Meniup gelembung ludah bertujuan mempersiapkan bayi untuk tonggak perkembangan selanjutnya, seperti mengunyah, minum dan berbicara. Peningkatan produksi air liur di usia tiga hingga enam bulan ini juga membantu bayi mempersiapkan pertumbuhan gigi pertamanya.
Editors' Pick
Kapankah Bayi Mulai Bermain Gelembung Ludah?
Bayi mulai bermain gelembung ludah di usia yang sangat muda, biasanya dimulai di usia 2 bulan. Saat bayi mulai bermain gelembung ludah, ini merupakan tanda ia sedang bereksperimen dengan mulutnya, yang mana merupakan tanda awal perkembangan kemampuan bicara.
Meskipun bayi mulai meniupkan gelembung sekitar usia 2 bulan, razzies yang sebenarnya dimulai sekitar usia 5 bulan.
Manfaat Bermain Gelembung Ludah
Meski terlihat sepele, bermain gelembung ludah memiliki manfaat untuk bayi. Meniup gelembung ludah membantu bayi melatih otot wajah. Otot wajah perlu dilatih sejak dini, terutama otot di sekitar bibir yang membantunya bergerak. Latihan ini juga berfungsi untuk meningkatkan kemampuan tegangan bibir yang dibutuhkan agar bayi kelak dapat minum dari cangkir.
Meniup gelembung ludah juga bermanfaat dari sisi pengembangan berbahasa dan kemampuan berbicara. Ocehan bayi biasanya terdengar seperti huruf yang berbeda dari alfabet, seperti m, d, a.
Tips Untuk Orangtua
Meniup gelembung ludah merupakan tonggak perkembangan sederhana tetapi punya dampak menyeluruh. Jika bayi Mama mulai menunjukkan perilaku ini, doronglah ia agar terus berkembang melalui beberapa cara ini:
- Tirulah setiap suara yang keluar dari mulut si Kecil.
- Ajaklah bayi berbicara dan tambahkan suara baru ke dalam percakapan Mama dan si Kecil. Lihatlah, apakah bayi Mama menirukannya.
- Bernyanyilah untuk si Kecil dengan variasi nada dan kata-kata.
- Bantu bayi Mama mengeluarkan suara dengan menggosokan jari Mama ke bibirnya.
Yang terpenting adalah sering-seringlah mengajak bayi Mama berbicara dan biarkan ia mendengar suara Mama. Mengobrolah sesering mungkin untuk merangsang ia mengoceh agar otot wajahnya semakin kuat.
Sebagian besar bayi bermain gelembung ludah di usia 5 bulan. Tetapi bila bayi Mama tak kunjung menunjukkan perilaku ini di usia 5 bulan, tak perlu panik. Tak semua bayi memang melewati tahapan ini, tetapi mereka bisa langsung mengeluarkan suara dari bibir dan lidahnya.
Namun, bila bayi tidak menunjukkan tanda-tanda meniup gelembung ludah atau memproduksi suara apapun hingga usia delapan bulan, konsultasikan hal ini ke dokter anak. Dokter akan melakukan pemeriksaan jika mungkin ada potensi keterlambatan bicara atau masalah neurologis yang dialami bayi, sehingga nantinya bayi mendapatkan perawatan yang tepat untuk mengatasi masalah yang dihadapinya.
Baca juga:
- Ini Lho, Fase Tumbuh Gigi pada Bayi yang Perlu Mama Ketahui
- 4 Alasan Penting Mengajarkan Sikat Gigi Sejak Bayi
- Benarkah Kebiasaan Mengedot Dapat Merusak Gigi Si Kecil?