Hindari Penularan, Ini Tips Melindungi Bayi dari Paparan Virus Corona
Bayi dan anak-anak adalah kelompok rentan tertular virus Covid-19
7 September 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pandemi Covid-19 masih belum selesai dan masyarakat seluruh dunia sedang berusaha keras untuk bisa menyesuaikan diri dengannya. Di Indonesia, meski pandemi ini belum selesai, seiring kembalinya aktivitas masyarakat maka kita lah yang perlu menjaga kesehatan agar tidak tertular virus corona ini.
Nyatanya, virus Covid-19 tidak hanya menyerang orang dewasa saja. Bayi dan anak-anak pun sangat rentan terhadap virus yang menyerang pernapasan ini. Salah satu cara pencegahan penularannya adalah dengan mengenakan masker.
Sedangkan menurut IDAI, anak di bawah usia dua tahun tidak diperkenankan menggunakan masker. Lalu bagaimana kah cara melindungi bayi dan balita dari penyakit Covid-19? Berikut Popmama.com merangkum tips melindungi bayi dari paparan virus corona, dilansir dari Kidshealth:
Bisakah Bayi dan Balita Tertular Virus Covid-19?
Meskipun sebagian besar infeksi Covid-19 telah didiagnosis pada orang dewasa, anak-anak pun dapat terinfeksi lho, Ma. Indonesia bahkan menjadi salah satu negara dengan jumlah anak-anak penderita Covid-19 terbanyak di Asia Tenggara.
Pada anak-anak, virus ini terkadang menyebabkan gejala yang ringan, atau bahkan tidak menimbulkan gejala sama sekali. Tetapi beberapa bayi dan anak-anak gejalanya menjadi sangat parah. Pada sebagian kasus, keparahan gejala ini terjadi berminggu-minggu setelah infeksi menyebar.
Editors' Pick
Mengapa Harus Memakai Masker?
Virus corona dapat menyebar melalui pernapasan orang. Ketika kita bicara, batuk, atau bersin, virus bisa menyebar dengan mudah. Untuk mengurangi penyebarannya, penting untuk selalu menggunakan masker ke mana pun kita pergi dan berinteraksi dengan orang lain.
Sekalipun merasa sehat, virus corona seringkali tak tampak nyata, tanpa gejala, dan penderitanya merasa baik-baik saja padahal sudah terpapar.
Penggunaan masker juga melindungi bayi di sekitar kita agar tidak tertular virus corona. Ini dikarenakan anak di usia dua tahun tidak disarankan menggunakan masker, sehingga kewajiban kita yang lebih dewasa lah yang melindungi mereka dari penyakit lewat penggunaan masker yang tertib.
Mengapa Bayi Tidak Boleh Menggunakan Masker?
Bayi dan anak-anak, khususnya yang usianya kurang dari dua tahun, sebaiknya tidak menggunakan masker sehari-hari, karena:
- Saluran pernapasan mereka masih kecil sehingga masker menghalangi mereka bernapas dengan lega
- Bayi dan balita yang masih kecil masih belum bisa berkomunikasi secara verbal dengan jelas sehingga ketika mereka mengalami kesulitan bernapas karena masker, mereka tidak bisa memberitahu orang lain atau melepas maskernya sendiri
- Beberapa masker buatan sendiri mungkin memiliki bagian-bagian yang dapat membuat bayi tersedak, seperti tali atau karet gelang
- Kemungkinan besar bayi akan mencoba melepaskan maskernya sehingga menyebabkan mereka sering menyentuh wajahnya. Ini dapat meningkatkan risiko penularan dan penyebaran virus
Bagaimana Melindungi Bayi dan Anak-anak dari Virus Covid-19?
Mama bisa melindungi bayi dan anak-anak mama dari penyebaran dan penularan virus corona dengan menghindari berada di kerumunan dan menjaga jarak minimal dua meter dari orang lain ketika berada di luar rumah.
Di rumah dan ruang publik, Mama bisa membantu melindungi bayi dan anak-anak dari penyebaran virus ini dengan cara:
- Hindarilah kontak dengan orang yang memiliki gejala sakit
- Cuci tangan sesering dan sebaik mungkin, dan ajarkanlah semua anggota keluarga untuk melakukannya
- Cuci tangan setelah dari luar rumah, sebelum menyentuh bayi dan anak-anak, sebelum menyusui, dan menyiapkan makanan
- Bersihkan permukaan benda-benda yang sering disentuh (seperti gagang pintu, permukaan meja, stroller, dan handphone)
- Hindari menyentuh area wajah, hidung, mata, dan mulut
- Ketika batuk dan bersin, tutupilah dengan tissue atau lengan dalam
- Gunakan masker ketika beraktivitas di luar rumah atau ketika sakit walaupun hanya di rumah saja.
- Batasi kontak dengan bayi dan anak-anak ketika Mama mengalami gejala sakit, sampai gejalanya mereda
Amankah Membawa Bayi dan Anak-anak Mengunjungi Dokter?
Karena alasan vaksin rutin atau perawatan lain, bayi dan anak-anak perlu mengunjungi dokter atau rumah sakit. Pertanyaannya, apakah hal ini aman dilakukan di masa pandemi seperti ini?
Secara umum, rumah sakit, puskesmas, atau pun klinik dokter seluruh dunia telah mengambil langkah-langkah untuk menjaga keamanan pasien. Ini termasuk pembersihan secara teratur, membatasi jumlah orang di ruang tunggu, skrining orang yang memasuki gedung, dan mewajibkan penggunaan masker untuk siapa saja yang berusia di atas dua tahun.
Sebaiknya Mama menghubungi pihak penyedia jasa kesehatan terlebih dahulu untuk memastikan protokoler kesehatan yang diterapkan di tempat tersebut. Hal ini penting untuk menjaga pasien tetap aman sehingga Mama bisa bersiap-siap. Misalnya, hanya mengizinkan satu orangtua saja yang mendampingi bayi saat melakukan perawatan kesehatan di dalam ruang periksa.
Usahakan untuk tetap memberikan imunisasi rutin pada si Kecil di masa pandemi ini, Ma. Di masa pandemi ini, bayi dan anak-anak butuh perlindungan ekstra untuk melawan penyakit dan menjaga kesehatannya.
Konsultasikan dengan dokter anak jika Mama memiliki pertanyaan terkait imunisasi dan gejala Covid-19 yang patut diwaspadai.
Itulah tadi beberapa tips melindungi bayi dari paparan virus corona yang sebaiknya Mama lakukan. Semoga Mama dan keluarga sehat selalu, ya.
Baca Juga:
- 9 Tips untuk Melewati Masa Nifas di Tengah Pandemi Covid-19
- Fenomena Covid-19 dan Dampaknya pada Anak-Anak
- Bisakah Tertular Covid-19 Lewat Kemasan Makanan? Begini Penjelasan WHO