3 Cara Membersihkan Hidung Bayi yang Tersumbat dengan Aman
Rewel dan menolak menyusu bisa jadi pertanda hidung bayi tersumbat lho, Ma
26 Juni 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Hidung tersumbat rasanya sangat menyiksa. Bagi orang dewasa, kondisi ini bisa dengan mudah diatasi dengan mengeluarkan lendir atau ingus. Tetapi, bayi belum bisa melakukannya sendiri. Akibatnya, mereka akan menangis, rewel, dan mengalami kesulitan bernapas. Apalagi saluran hidungnya berukuran kecil sehingga mudah sekali tersumbat.
Berikut Popmama.com tips Cara Membersihkan Kotoran Hidung Bayi yang tersumbat dengan aman, dilansir dari momlovesbest.com:
1. Gunakan semprotan atau tetesan hidung
Semprotan hidung atau nasal spray bekerja dengan cara mengurangi lendir. Cara ini akan membantu membersihkan sumbatan akibat kotoran hidung sementara waktu.
Dokter anak biasanya merekomendasikan tetes hidung berbahan saline. Dengan tetes hidung ini orangtua bisa mengontrol sendiri jumlah yang diberikan dan kekuatan dorongan saat diteteskan ke dalam hidung bayi.
Untuk menggunakan tetesan hidung ini, Mama harus membaringkan bayi. Miringkan sedikit kepalanya dan topang dengan tangan atau bantal di bawah leher. Teteskan 1-2 tetes saline ke dalam setiap lubang hidung. Tunggu beberapa menit, lalu balikkan tubuh bayi. Kemudian ingus akan mengalir dengan sendirinya.
Editors' Pick
2. Memakai spuit atau bulb syringe
Spuit atau bulb syringe terbuat dari karet yang dibuat khusus untuk membersihkan hidung bayi. Spuit ini sangat mudah ditemukan di toko-toko perlengkapan bayi.
Cara menggunakannya, sebagai berikut:
- Baringkan bayi telentang di permukaan datar, menghadap ke atas.
- Sebelum dimasukkan ke hidung bayi, tekan bagian pompanya agar udara keluar sempurna dan tahan.
- Masukkan ujung spuit dengan lembut ke hidung bayi. Tidak perlu terlalu dalam, yang penting cukup untuk menyegel udara di sekitar hidung.
- Lepaskan perlahan-lahan pompanya hingga terasa menyedot ingus dari hidung bayi ke dalam pompa.
- Buang ingus di dalamnya dan kembali lakukan proses di atas untuk hidung yang satunya.
3. Dengan alat bantu aspirator hidung elektrik
Mirip dengan spuit, aspirator hidung bekerja dengan mengisap ingus dari hidung bayi mama. Bedanya, aspirator hidung elektrik menyedot ingus secara otomatis, tanpa perlu tekanan dari pompa. Aspirator elektrik ini memiliki tabung dengan corong.
Cara penggunaannya sama dengan spuit. Pastikan sedotan aspirator elektrik tidak terlalu kencang karena dapat menyebabkan radang pada hidung bayi. Teteskan sedikit larutan saline untuk mencairkan ingus agar lebih mudah disedot oleh alat.
Kapankah Harus Membersihkan Hidung Bayi?
Penggunaan tetes saline, spuit atau aspirator hidung bisa dilakukan 3-4 kali dalam periode 24 jam. Lebih dari itu, dapat berisiko merusak lapisan saluran hidung, menyebabkan iritasi dan mimisan.
Sebaiknya lakukan pembersihan hidung tepat sebelum menyusui agar bayi bisa bernapas dengan baik sehingga proses menyusui pun lebih lancar. Seringkali kondisi hidung tersumbat inilah yang membuat bayi tidak mampu menyusu dengan baik dan sayangnya tidak disadari para Mama.
Selain sebelum menyusui, waktu di malam hari sebelum tidur juga disarankan untuk membersihkan hidung bayi agar ia tidur lebih nyaman dan lelap.
Tips Pencegahan agar Pernapasan Bayi Lebih Lancar
Dokter anak menyarankan metode isap hanya dilakukan beberapa kali per hari, untuk menjaga agar selaput lendir halus dalam hidung tidak teriritasi dan meradang. Untuk mendukung agar pernapasan bayi lebih lancar, Mama bisa menggunakan beberapa cara berikut ini:
Humidifier
Udara kering dari pemanas atau AC dapat menyebabkan hidung menjadi kering. Akibatnya, hidung akan menghasilkan lebih banyak lendir. Gunakan humidifier yang berfungsi sebagai pelembap di kamar bayi, terutama di musim dingin.
Penguapan
Uap dapat bekerja praktis melonggarkan lendir pada hidung bayi. Tutup pintu kamar mandi dan nyalakan air panas dari keran agar kamar mandi dipenuhi uap. Matikan air dan ajak bayi duduk di dalam ruangan beruap selama 5-10 menit.
Cara lain yang bisa dilakukan adalah menggunakan vaporizer untuk membuat uap hangat di kamar bayi untuk menciptakan efek penguapan yang sama saat ia tertidur.
Itulah informasi mengenai cara membersihkan kotoran hidung bayi yang tersumbat dengan aman. Jika kondisi hidung bayi tersumbat bertahan lebih dari seminggu, semakin parah, atau disertai gejala alergi lain, segera bawa bayi ke dokter anak agar mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Semoga informasi ini bermanfaat ya, Ma.
Baca juga:
- Perbedaan Gejala Virus Corona, Pilek, Flu, dan Alergi pada Bayi
- Perbedaan Gejala Flu dan Pilek pada Bayi, Kapan Perlu ke Dokter?
- Jangan Panik, Ini Cara Mengatasi Pilek pada Bayi Baru Lahir