Tips Mengganti Popok untuk Bayi dengan Masalah Tulang Belakang
Mengganti popok tak bisa sembarangan untuk bayi dengan masalah tulang belakang
11 November 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bagi orangtua, salah satu pekerjaan yang terlihat gampang tetapi nyatanya cukup sulit dilakukan adalah mengganti popok. Ada saja tantangannya, mulai dari kaki si Kecil yang tak mau diam atau pun pemasangan popok yang kurang pas sehingga menimbulkan bocor ke mana-mana.
Masalah lain timbul jika si Kecil punya masalah tulang belakang. Mengganti popok tak boleh sembarangan lho, Ma.
Mengapa Bayi dengan Masalah Tulang Belakang Butuh Perlakuan Khusus?
Bagi bayi yang punya masalah kesehatan ini, orangtua tak bisa sembarangan mengangkat kedua kaki, menyelipkan popok ke belakang pantat dari arah bawah, lalu memasang perekat-perekatnya. Tindakan ini menimbulkan banyak tekanan dan ketegangan pada punggung bayi bagian bawah. Dan karena bayi yang belum merangkak belum mengembangkan kurva lordotik di tulang belakang lumbar mereka, tekanan-tekanan ini akan menimbulkan dampak negatif pada pertumbuhan bayi.
Editors' Pick
Jenis Popok Apa yang Cocok untuk Bayi dengan Masalah Tulang Belakang?
Melihat begitu sensitifnya tulang belakang bayi, jenis popok pun perlu jadi pertimbangan. Sebaiknya pilih popok dengan bukaan samping karena jenis popok ini bisa langsung direkatkan dengan mudah dari bawah.
Popok berbentuk celana memang lebih praktis, tetapi mengharuskan Mama mengangkat kaki bayi untuk memasukkan ke dalam lubang celananya. Hal ini dapat menyebabkan tekanan pada punggung dan bagian bawah tubuh bayi yang sangat sensitif.
Bagaimana Langkah Mengganti Popok untuk Bayi dengan Masalah Tulang Belakang?
Dilansir dari parents.com, seorang ibu sekaligus chiropractor bernama Emily Puente membagikan tips mengganti popok yang aman dan nyaman untuk bayi dengan masalah tulang belakang. Teknik ini dinamakan teknik roll. Berikut Popmama.com merangkum langkah-langkahnya untuk Anda:
- Baringkan bayi di permukaan datar.
- Gulirkan badan bayi ke samping, lalu selipkan popok di balik punggungnya.
- Lakukan hal yang sama dengan sisi yang satunya.
- Rentangkan kaki bayi, tarik bagian popok bawah, bawa ke pinggul.
- Rekatkan pengunci bagian kiri dan kanan.
Agar lebih jelas, Mama bisa melihat tutorialnya di video berikut ini:
Dengan cara ini, bayi pun lebih nyaman dan tidak mengakibatkan cedera pada tulang belakangnya.
Apa Saja Kebiasaan yang Berbahaya Bagi Tulang Belakang Bayi?
Selain karena cacat bawaan lahir, masalah tulang belakang bayi bisa timbul karena kebiasaan yang salah yang dilakukan orangtua. Padahal, tubuh bayi masih belum siap membawa beban berat tubuhnya sendiri dalam posisi tertentu.
Memaksakan bayi tengkurap sebelum usia 3 bulan dapat menjadi penyebab bayi mengalami masalah tulang belakang. Di usia sebelum 3 bulan, bayi belum kuat menopang kepalanya sendiri sehingga jika ia diposisikan tengkurap, kepalanya akan terangkat dan menarik tulang belakang.
Selain memaksakan posisi tengkurap, banyak orangtua yang menggendok bayinya dalam posisi tegak sebelum usia 3 bulan. Sama seperti tengkurap, posisi tegak ini memaksa tulang belakang menopang tubuh padahal belum waktunya.
Selain kedua kebiasaan di atas, membiarkan bayi tidur dalam posisi yang sama dalam waktu lama juga dapat mengakibatkan masalah tulang belakang berbentuk C atau S. Untuk itu, sebaiknya ubah posisi tidur anak setiap 1-2 jam sekali agar tubuhnya tidak meliuk.
Baca Juga:
- 5 Fakta Spina Bifida yang Dapat Ganggu Fisik & Intelektual Anak
- Ini 5 Manfaat Baik Menggendong Bayi dengan Posisi M-Shape
- Jangan Asal Gendong, Ma, Dampaknya Panggul Bayi Bisa Miring