6 Hal Penting dan Tips Mencuci Baju Bayi Menurut Ahli Kesehatan
Mencuci baju bayi tidak hanya mengutamakan wangi, melainkan juga kebersihan dan keamanannya
5 Agustus 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mencuci baju merupakan rutinitas penting yang dilakukan hampir setiap hari. Bukan sekadar agar baju wangi, melainkan juga untuk menjaga kebersihan yang berdampak besar pada kesehatan si Kecil.
Meski terlihat mudah dan sepele, nyatanya banyak orangtua yang tidak tahu bagaimana cara mencuci baju bayi yang benar. Padahal, baju bayi yang dicuci dengan asal dapat memicu terjadinya reaksi alergi dan iritasi pada kulit si Kecil.
Lantas, bagaimana cara mencuci baju bayi yang benar dan aman? Berikut ini enam hal penting dalam mencuci baju yang bersih dan aman ala Popmama.com. Cara ini telah diuji oleh para ahli kesehatan dan terbukti mendukung kesehatan bayi, dilansir dari parentingfirstcry.
1. Cucilah sprei dan mainan bayi seminggu sekali
Sprei dan mainan bayi sebaiknya dibersihkan dan dicuci setidaknya seminggu sekali. Tujuannya untuk menghindari risiko terjadinya eksim atau alergi, terutama pada bayi berkulit sensitif.
Guna menghindari penumpukan debu, usahakan juga untuk mengganti karpet atau gorden sesering mungkin. Tumpukan debu seringkali tak terlihat, tetapi berpotensi menimbulkan alergi pada kulit hingga masuk ke saluran pernapasan bayi.
Untuk memastikan agar barang-barang tersebut bebas dari debu, rendam semua benda yang akan dicuci pada air panas bersuhu 55° Celcius. Lakukan kurang lebih selama empat jam sebelum mencucinya.
2. Detergen dan pewangi pakaian dapat menimbulkan ruam kulit bayi
Umumnya, bahan detergen dan pelembut yang digunakan untuk mencuci baju mengandung zat yang dapat menyebabkan dua jenis masalah kulit, yaitu iritasi dan dermatitis kontak alergi.
Iritasi terjadi setelah kulit melakukan kontak langsung dengan detergen atau pelembut. Kulit akan terasan rasa gatal,kering, dan tampak pecah-pecah. Ini biasanya terjadi saat Mama mencuci pakaian tanpa menggunakan sarung tangan dalam waktu yang panjang.
Sedangkan dermatitis kontak alergi terjadi pada baju yang dicuci menggunakan detergen atau pelembut. Dermatitis kontak alergi disebabkan karena detergen sebenarnya sangat jarang terjadi. Namun, saat kondisi ini muncul akan menimbulkan reaksi ruam gatal merah selama beberapa hari. Alergi ini bisa terjadi akibat kulit tidak cocok dengan bahan aroma, pewarna, dan pengawet dalam detergen.
Ruam yang terjadi karena pengaruh detergen atau pelembut biasanya akan menyerang daerah dimana terjadi kontak dengan kulit. Misalnya tangan, kaki, terutama pada lipatan kulit bayi seperti ketiak, siku, atau belakang lutut.