Ketika melihat bayi biasanya orang-orang secara tidak sadar langsung menyentuh dan mencubit pipi bayi. Hal tersebut dilakukan karena merasa gemas dan sayang.
Meski merasa gemas dan sayang, sebaiknya mulai dari sekarang coba hindari mencubit pipi bayi karena bisa membawa bahaya bagi bayi terutama bayi yang baru lahir.
Ketika mencubit pipi bayi, kuman dan bakteri yang ada pada tangan bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan pada bayi. Kali ini Popmama.com telah merangkum bahaya mencubit pipi. Yuk, disimak!
1. Iritasi kulit
Freepik
Kulit bayi baru lahir masih sangat sensitif dan tipis, sehingga jika dicubit apalagi dengan keras maka kulit bayi bisa dengan mudah alami iritasi. Kulit bayi bisa terlihat kemerahan, jadi gatal-gatal, dan bahkan bisa lecet dan luka.
Selain itu, pembuluh darah di pipi bayi juga mudah pecah terutama jika dicubit. Hal tersebut bisa menyebabkan memar atau bintik merah pada kulit bayi.
2. Bisa merusak saraf sensorik di pipi
freepik/pvproduction
Di pipi bayi terdapat susunan saraf sensorik yang sangat sensitif. Ketika pipi bayi dicubit, susunan saraf sensorik ini bisa rusak dan akhirnya bisa menyebabkan masalah makan ketika ia besar.
Nantinya, si Kecil bisa mudah jijik terhadap tekstur makanan tertentu dan bisa menyebabkan si Kecil berpotensi menjadi picky eater.
Editors' Pick
3. Meningitis
freepik/pvproductions
Bayi berpotensi alami meningitis ketika pipinya dicubit oleh orang yang tangannya tidak bersih. Meningitis merupakan peradangan pada selaput otak dan sumsum tulang belakang yang disebabkan karena infeksi virus, bakteri, atau jamur.
Gejala yang bisa muncul pada bayi jika terkena meningitis yaitu, demam tinggi, sulit menyusu, muntah, kejang, ubun-ubun terlihat menonjol, dan nafasnya cepat serta tidak teratur.
Jika muncul gejala meningitis, bayi perlu segera mendapat penanganan karena meningitis bisa membuat kondisi bayi memburuk dengan cepat.
4. Konjungtivitis
Freepik/EyeEm
Konjungtivitis adalah peradangan pada konjungtiva, yaitu selaput bening yang melapisi bagian putih mata dan kelopak mata. Konjungtivitis bisa disebabkan oleh infeksi atau iritasi.
Bayi bisa mengalami konjungtivitis jika menggaruk matanya setelah menyentuh pipi yang terdapat kuman atau bakteri.
Pada bayi, gejala konjungtivitis yang umumnya muncul yaitu mata merah dan bengkak, keluar kotoran mata berwarna kuning atau hijau, mata berair terus menerus. Konjungtivitis pada bayi umumnya sembuh dalam waktu satu minggu.
5. Sitomegalovirus (CMV)
Freepik/jcomp
Sitomegalovirus atau CMV merupakan kelompok virus herpes yang dapat menginfeksi tubuh dalam waktu yang lama bahkan seumur hidup, tapi virus ini tidak selalu menimbulkan efek pada kesehatan. Virus ini bisa ‘aktif’ dan menyerang kesehatan jika sistem imun sedang lemah.
Gejala yang dapat muncul jika bayi terkena terinfeksi sitomegalovirus atau CMV adalah demam, nafsu makan berkurang, tenggorokan nyeri, sakit kepala, nyeri otot, dan pembengkakan kelenjar getah bening.
Sitomegalovirus atau CMV bisa menular pada bayi melalui kontak fisik langsung dengan orang yang terinfeksi dan melalui cairan tubuh (darah, air liur, urin). Bayi terutama bayi baru lahir bisa mudah terkena CMV karena imunitas tubuhnya yang lemah.
6. Dermatitis atopik
Freepik/pvproductions
Bayi baru lahir beresiko alami dermatitis atopik jika dicubit pipinya. Dermatitis atopik merupakan gangguan pada kulit yang menyebabkan kulit kering, bersisik, kemerahan, terasa gatal, dan kulit menebal menjadi kerak.
Gejala tersebut biasanya hilang dalam waktu yang lama dan bisa kambuh kembali terutama jika kulitnya terpapar bakteri dan kotoran.
7. Virus herpes simpleks (HSV)
Freepik/freepic.diller
Virus herpes simpleks (HSV) merupakan virus yang menyebabkan infeksi pada kulit, mulut, mata, dan organ dalam. Bayi bisa terkena virus HSV jika kontak langsung dengan orang yang memiliki luka herpes, misalnya melalui sentuhan atau ciuman.
Gejala GVS umumnya yaitu demam, sulit bernafas, tubuh terasa kaku, dan muncul luka berisi nanah di kulit, mata, atau mulut. Infeksi HSV ini tidak bisa disepelekan, harus segera cari perawatan medis jika ada gejala muncul.
Nah, itu tadi bahaya mencubit pipi bayi. Setelah mengetahui bahayanya, semoga kita tidak sembarangan mencubit pipi bayi apalagi jika dilakukan tanpa mencuci tangan terlebih dahulu. Lalu, Mama juga bisa lebih tegas jika ada orang yang ingin mencubit pipi si Kecil.