Normalkah jika Bayi Bernapas dengan Cepat?
Bayi pada umumnya bernapas sebanyak 40 hingga 60 kali per menitnya
13 September 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebagaii orangtua baru, pastilah dikejutkan dengan banyak hal. Terkadang perilaku bayi bisa menjadi bahan tawa dan bahagia para orangtua. Namun ada juga perilaku bayi yang membuat orangtua khawatir.
Salah satu hal yang bisa membuat orangtua khawatir adalah bayi yang bernapas dengan cepat, bahkan ketika ia sedang tertidur.
Lalu, apakah bayi bernapas dengan cepat merupakan hal yang normal dan perlu dikhawatirkan atau tidak?
Untuk mengetahui jawabannya, berikut Popmama.comtelah merangkum informasinya dari berbagai sumber. Yuk, kita simak sama-sama!
Penyebab Bayi Bernapas dengan Cepat
Terdapat beberapa kemungkinan mengapa bayi bisa bernapas dengan cepat, di antaranya adalah:
- Transient Tachypnea of The Newborn (TTN)
TTN adalah gangguan pernapasan yang pada umumnya dialami oleh bayi baru lahir. TTN merupakan kondisi ketika tubuh bayi terlambat untuk mengeluarkan cairan yang ada di dalam paru-paru.
Cairan dalam paru-paru yang ada di paru-paru ini pun akan menyebabkan bayi bernapas dengan lebih cepat daripada biasanya.
Hal ini disebabkan karena bayi harus bernapas lebih kuat dan cepat agar oksigen dapat masuk ke paru-paru. Kondisi TTN ini dapat diatasi dengan pengawasan oleh tenaga medis. Pada umumnya gangguan ini dapat diatasi dalam jangka waktu beberapa hari tergantung seberapa parah kondisinya.
- Adanya Peningkatan Metabolisme
Bayi yang bernapas dengan cepat dapat disebabkan karena metabolisme tubuh bayi meningkat, seperti misalnya setelah bayi menyusu, banyak bergerak, atau ketika suhu tubuhnya meningkat.
- Karena Sering Menangis
Saat bayi sedang rewel dan setelah menangis, biasanya napas bayi akan lebih cepat daripada biasanya. Napas bayi akan kembali normal dengan sendirinya setelah kondisi bayi jauh lebih tenang.
- Bayi Masih Belajar Bernapas
Bayi memiliki paru-paru yang lebih kecil dan otot yang lebih lemah. Saat bayi bernapas lebih cepat, ini bisa menandakan bahwa bayi sebenarnya baru atau sedang belajar bernapas.
Tak hanya itu, paru-paru bayi pun belum sepenuhnya berkembang sehingga pernapasannya sedikit berbeda dari orang dewasa.
- Adanya Gangguan Pernapasan Lainnya
Alasan lain mengapa bayi bisa mengalami napas yang cepat adalah karena adanya gangguan pernapasan seperti asma, pneumonia, dan bronkhitis.
Bila Mama merasa kenaikan kecepatan napasnya tidak normal dan disertai dengan gejala lain, ada baiknya langsung mengkonsultasikannya ke dokter.
Cara Mengetahui Napas Bayi Normal atau Tidak
Terdapat beberapa cara yang bisa Mama lakukan untuk mengecek apakah napas bayi normal atau tidak. Cobalah cara-cara berikut:
- Hitung frekuensi napasnya selama satu menit penuh. Pastikan bayi bernapas sebanyak 40 hingga 60 kali dalam satu menit.
- Letakkan tangan mama di perut atau dada bayi, lalu hitung saat perutnya naik sebagai satu tarikan napas.
- Perhatikan apakah ada pergerakan otot pernapasan tambahan seperti di leher, tulang rusuk, perut dan cuping hidung.
- Perhatikan apakah saat tidur bayi mendengkur atau tidak.
Periksalah kecepatan napas bayi lebih sering ketika bayi sedang tertidur terutama pada malam hari.