Penyebab Bayi Umur 2 Bulan Susah BAB dan Sering Kentut
Ada beberapa alasan kenapa bayi umur 2 bulan susah BAB dan sering kentut, Ma
9 November 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
BAB atau buang air besar memiliki manfaat yang terkadang tidak disadari. Melalui BAB, tubuh membuang sisa-sisa makanan dan bakteri dari usus. BAB yang lancar dan rutin menjadi salah satu tanda seseorang memiliki pencernaan yang berfungsi dengan baik.
Menurut IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), normalnya bayi BAB sebanyak 3 hingga 4 kali perhari. Namun, bayi baru lahir sampai usia 2 bulan apalagi jika konsumsi ASI maka frekuensi buang air besarnya akan sering.
Lalu, bagaimana jika bayi umur 2 bulan susah buang air besar dan sering kentut? Apakah hal tersebut normal?
Berikut Popmama.com telah rangkum informasi mengenai penyebab bayi umur 2 bulan susah bab dan sering kentut.
Penyebab Bayi Umur 2 Bulan Susah BAB dan Sering Kentut
Terdapat beberapa penyebab mengapa bayi umur 2 bulan susah BAB dan sering kentut, Ma. Kurangnya asupan ASI karena bayi sulit atau jarang menyusu bisa membuat feses menjadi keras dan susah dikeluarkan sehingga bayi susah BAB.
Selain itu, bayi umur 2 bulan juga bisa susah BAB dan sering kentut karena perut bayi kembung akibat menelan udara terlalu banyak saat menyusu.
Jika bayi diberikan susu formula, maka ia bisa susah BAB dan sering kentut karena jenis susu formula yang digunakan.
Umumnya susu formula memiliki kandungan laktosa yang dapat memicu gangguan pencernaan, apalagi pencernaan bayi baru lahir belum dapat mencerna laktosa dengan baik karena perkembangan ususnya belum sempurna.
Penyebab lain mengapa bayi umur 2 bulan susah BAB dan sering kentut adalah konstipasi atau sembelit. Pada bayi, sembelit biasanya terjadi karena otot-otot di usus belum berfungsi dengan baik, sehingga terjadi penyumbatan di saluran cerna dan menjadi susah BAB.
Editors' Pick
Apakah Normal jika Bayi Umur 2 Bulan Susah BAB dan Sering Kentut?
Bayi umur dua bulan susah BAB dan sering kentut tergolong kondisi yang cukup normal. Hal tersebut bukan suatu kondisi yang serius selama keinginannya untuk menyusu tidak menurun, bayi terlihat tidak mengalami kesakitan, dan tidak rewel.
Mengutip dari Healthline, sebetulnya tidak ada jumlah yang pasti seberapa sering bayi harus BAB. Selama bayi masih mau menyusu dan berat badannya tetap bertambah, Mama tidak perlu khawatir mengenai frekuensi BAB si Kecil.
Frekuensi BAB sebetulnya tergantung usia. Seiring bertambahnya usia, frekuensi BAB akan semakin berkurang. Mengutip dari website IDAI, pada umumnya saat memasuki umur 2 bulan bayi akan mulai jarang buang air besar setiap hari.
Apabila bayi BAB 4 hingga 5 hari sekali dan tekstur fesesnya lembek, maka sistem pencernaannya masih bekerja dengan normal. Jadi hal yang tidak normal jika bayi tidak BAB lebih dari 7 hari dan tekstur fesesnya keras dan bewarna hitam.