5 Penyebab Kulit Wajah Bayi Memerah yang Perlu Mama Waspadai
Jangan abai, hati-hati dengan lima faktor pemicu kemerahan pada bayi!
1 Juni 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pernahkah Mama bertanya-tanya mengapa bayi baru lahir memiliki kulit yang jauh lebih sensitif dari anak-anak atau orang dewasa? Selama berada di dalam rahim, bayi terbiasa dengan suhu lembap, hangat, dan terlapisi oleh zat lemak (vernix). Setelah lahir, vernix meluruh dan kulit bayi masih sangat tipis namun ia harus beradaptasi ke suhu yang cenderung sangat kering di luar rahim. Inilah yang menyebabkan kulit bayi menjadi lebih sensitif.
Kondisi ini membuat bayi rentan mengalami berbagai permasalahan kulit, khususnya di tahun pertama usianya. Salah satu yang cukup sering dialami adalah kemerahan pada kulit wajah. Meski tidak terlihat berbahaya, kemerahan pada kulit wajah dapat terasa sangat tidak nyaman bagi si Kecil dan menjadi gejala permasalahan yang lebih serius.
Untuk itu, Popmama.com akan mengajak Mama untuk memahami faktor-faktor pemicu kemerahan pada wajah bayi agar dapat lebih waspada. Simak informasi lengkapnya dalam artikel di bawah ini!
1. Terbakar matahari
Paparan sinar matahari penting untuk asupan vitamin D bayi. Namun, paparan langsung dalam waktu yang cukup lama sangat rentan membuat kulit tipis bayi kemerahan karena terbakar, menggelap, bahkan dapat memicu kanker kulit, lho!
Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), bayi sudah boleh menggunakan perlindungan sunscreen atau sunblock khusus setelah menginjak usia 6 bulan. Jika belum sampai di usia tersebut, Mama bisa melindungi bayi dengan memakaikannya topi dan pakaian longgar berbahan sejuk, menggunakan stroller dengan kanopi, serta membatasi waktu paparan sinar matahari terik tidak lebih dari 20 menit mengenai kulit bayi secara langsung.
Editors' Pick
2. Iritasi
Salah satu pemicu kemerahan pada kulit wajah bayi yang paling umum adalah iritasi terhadap faktor suhu atau polutan lingkungan serta benda atau produk tertentu yang mengenai kulitnya. Mulai dari produk mandi, kain pakaian atau selimut, debu, hingga bulu kucing, semua bisa menimbulkan reaksi iritasi hingga alergi pada kulit bayi.
Karena pemicu iritasi seringkali tidak diketahui sampai buah hati menunjukkan reaksi, Mama perlu perlu melakukan observasi ekstra atau melakukan tes alergi pada bayi.