Bayi Nggak Mau Sikat Gigi? Coba Lakukan Hal Ini Ma
Pentingnya kebersihan mulut dan gigi harus diajarkan sejak dini demi kesehatan bayi ya, Ma
24 November 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tahukah Mama, merawat gigi susu sejak bayi sangatlah penting. Dengan rajin menyikat gigi sejak bayi, Mama juga membangun kebiasaan baik sejak dini untuk memastikan kesehatan gigi seumur hidup.
Gigi susu yang rusak dapat mengganggu nutrisi dan perkembangan bicara yang baik. Jika gigi susu yang membusuk tanggal, maka gigi permanen tidak memiliki tempat yang tepat di masa depan.
Menyikat gigi bayi bisa dimulai ketika gigi sudah terlihat untuk pertama kalinya. Mama bisa menggunakan kain lap yang bersih dan lembab, kain kasa, atau sikat jari untuk membersihkan gigi bayi dan bagian depan lidah.
Lalu, bagaimana ya perawatan gigi bayi yang tepat? Bagaimana pula jika bayi justru menolak sikat gigi? Nah, berikut sudah Popmama.com rangkumkan khusus untuk Mama.
Editors' Pick
Menyikat Gigi dan Membersihkan Gusi Bayi
Dokter gigi biasanya akan merekomendasikan Mama untuk menggunakan sikat gigi yang sangat lembut dengan tiga baris bulu.
Sikat gigi ini bisa dibasahi dengan air dan diberikan pasta gigi berfluoride seukuran biji beras.
Sikat gigi yang sudah menjadi kasar di bagian tepi atau berusia lebih dari 2-4 bulan sebaiknya dibuang, karena bakteri mulut sudah mulai menumpuk di dalamnya.
Dokter gigi anak juga merekomendasikan untuk melakukan pembersihan gusi bayi setelah menyusui.
Melakukan hal ini bisa melawan pertumbuhan bakteri dan meningkatkan kesehatan mulut jauh sebelum gigi bayi muncul.
Namun, untuk membersihkan gusi bayi, jangan gunakan sikat gigi. Cobalah menggunakan kain lembut yang lembab, atau menggunakan sikat jari berbahan karet. Keduanya adalah pilihan lembut karena teksturnya cenderung disukai bayi.
Bolehkah Bayi Menggunakan Pasta Gigi Flouride?
American Academy of Pediatric Dentistry (AAPD) merekomendasikan bayi untuk menggunakan pasta gigi flouride sejak gigi pertamanya muncul, tanpa harus menunggu hingga usia 2 tahun.
Bayi bisa menggunakan pasta gigi sebesar butir beras dan seukuran kacang polong untuk usia balita.
Mama juga tidak perlu khawatir jika bayi menelan pasta gigi dalam jumlah kecil, karena tidak akan membahayakan kesehatannya.
Nah, untuk mencegahnya terjadi berulang kali, Mama bisa mengajarkan cara berkumur dan meludah setelah usianya menginjak 2 tahun.
Biasanya, balita akan mulai mencoba menyikat giginya sendiri dengan bantuan orang dewasa.
Untuk mendorong keinginan bayi menyikat gigi, Mama bisa menggunakan sikat yang bergambar karakter favorit anak dan berwarna cerah. Berilah contoh kepada anak, sehingga ia tahu sikat gigi adalah kegiatan wajib bagi semua orang.
Lalu, bagaimana jika ternyata bayi masih menolak untuk disikat giginya?