12 Penyakit Bayi Paling Umum yang Perlu Mama Ketahui
Mengetahui berbagai penyakit bayi yang paling umum bisa membuat Mama tidak mudah panik
3 Juli 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bayi sakit adalah kondisi yang tidak diinginkan oleh setiap Mama. Apalagi, bayi masih belum bisa mengomunikasikan apa yang ia rasakan dan apa yang bisa membuatnya merasa nyaman.
Karena itulah, penting bagi Mama untuk memahami berbagai penyakit paling umum yang sering menyerang bayi. Dengan mengetahuinya, Mama jadi tidak mudah panik saat bayi sakit dan tahu kapan harus memeriksakan diri ke dokter.
Nah, kali ini Popmama.com akan membahas 12 penyakit bayi paling umum. Apa saja?
1. Anemia
Bayi dengan Mama yang memiliki riwayat penyakit anemia biasanya terlahir dengan risiko penyakit yang sama. Anemia pada bayi terjadi saat jumlah sel darah merahnya di bawah batas normal bayi seusianya.
Saat menderita anemia, kadar oksigen dalam darah menurun dan darah menjadi kental. Interfensi medis haruslah dilakukan saat bayi diketahui memiliki penyakit anemia. Sebab, jika penyakit ini tidak ditangani dengan serius, akan menyebabkan kondisi yang fatal.
2. Batuk atau tersedak
Jika bayi baru saja ganti botol dot dengan aliran air yang lebih cepat, ia bisa saja tersedak karena belum terbiasa minum dengan kecepatan aliran air tersebut. Namun, batuk terus-menerus pun tidak baik dan bisa jadi tanda permasalahan kesehatan yang serius.
Jika bayi terus-menerus batuk dan tersedak saat diberi makan, bisa jadi ada masalah pada paru-paru atau sistem pencernaannya. Sementara jika batuk terus terjadi di malam hari, bisa jadi bayi memiliki masalah pernapasan.
Nah, jika bayi mama menunjukkan salah satu gejala dari dua contoh di atas, segera periksakan ke dokter agar diketahui apa sebenarnya masalah yang menjadi penyebab batuk dan tersedak pada bayi mama.
3. Demam
Demam adalah penyakit yang sangat umum menyerang bayi. Biasanya, bayi demam setelah diimunisasi, atau karena tubuhnya sedang melawan infeksi.
Bayi sebaiknya tidak demam lebih dari 38º Celcius, karena bisa menyebabkan kejang dan kerusakan otak. Jadi, jika bayi mama sedang demam tinggi, periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan terbaik.
4. Diare dan konstipasi
Diare adalah penyakit yang umum terjadi pada bayi yang biasanya disebabkan oleh infeksi atau efek dari konsumsi antibiotik. Jika bayi mama diare, pastikan cairan tubuhnya tercukupi dengan memberinya banyak minum dan garam oral.
Saat diare, penting bagi mama untuk selalu mengecek kondisi pup bayi. Jika pup bayi berubah warna dan tekstur, segera konsultasikan ke dokter anak untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.
Selain diare, masalah pencernaan lain yang kerap ditemui adalah konstipasi. Jika saat diare, bayi akan lebih sering buang air besar, sementara saat konstipasi justru bayi akan jarang buang air besar.
Diare dan sembelit umumnya terjadi pada bayi yang baru saja belajar makan MPASI. Jika sembelit belum juga membaik hingga 3 hari, segera periksakan bayi mama ke dokter, ya.
5. Distensi pada perut
Distensi abdomen atau daerah di sekitar perut bisa terjadi pada bayi ataupun newborn. Biasanya, distensi abdomen terjadi karena bayi menelan terlalu banyak udara dan bisa terjadi pada bayi yang baru belajar makan.
Jika biasanya perut bayi terlihat menonjol dan lunak, perut bayi yang mengalami distensi abdomen biasanya menjadi keras dan bengkak saat disentuh. Ini bisa jadi penyebab bayi kembung atau sembelit dan akan membaik setelah masalah pemberian makan bayi teratasi.
Namun jika muncul semburat warna kebiruan disertai dengan adanya distensi abdomen yang mencurigakan, segera bawa bayi ke dokter untuk diperiksa, karena bisa jadi ada masalah pada organ dalamnya.
Editors' Pick
6. Flu dan Pilek
Orang dewasa pasti sudah biasa dengan penyakit yang satu ini. Penyakit yang disebabkan oleh virus ini biasanya bisa reda dengan sendirinya. Namun jika pilek dan flu menyerang bayi, maka tidak boleh diabaikan.
Biasanya, pilek dan flu terjadi karena bayi masih menyesuaikan dengan lingkungan baru, sedang ada perubahan musim, atau tertular dari orang lain. Sama seperti halnya orang dewasa, pilek dan flu menyebabkan bayi tidak nyaman saat tidur.
Jika pilek dan flu pada bayi tidak ditangani dengan baik, maka penyakit ini bisa berkembang menjadi radang paru-paru atau penyakit serius lainnya. Mama tentu tidak ingin hal ini terjadi pada bayi mama, bukan?
7. Gangguan pernapasan
Gangguan pernapasan ini biasanya membuat bayi kekurangan oksigen karena adanya sumbatan pada saluran pernapasannya. Saat kekurangan oksigen, kulit bayi menjadi kebiruan.
Biasanya, gangguan pernapasan ini terjadi saat bayi baru lahir dan sedang berusaha untuk bernapas menggunakan paru-parunya. Namun jika bayi sudah cukup besar namun Mama menemukan gejala seperti susah napas dan kulit membiru, segera bawa ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan pertama yang tepat.
8. Infeksi telinga
Infeksi telinga juga termasuk penyakit yang umum menyerang bayi. Biasanya, bayi yang menderita infeksi telinga akan sering menarik-narik telinga yang terinfeksi dan akan sangat rewel.
Infeksi telinga pada bayi ini disebabkan oleh bakteri dan akan sembuh dalam beberapa hari dan mungkin akan membutuhkan antibiotik. Jika diabaikan, infeksi telinga ini bisa menyebabkan bayi kehilangan pendengarannya.
9. Kulit kebiruan dan apnea
Kulit kebiruan biasanya ditemukan pada bayi baru lahir di telapak tangan dan kakinya. Kulit kebiruan ini pun biasanya membaik dan hilang dengan sendirinya seiring dengan berjalannya waktu.
Nah, kulit kebiruan yang perlu diwaspadai adalah ketika ditemukan di daerah sekitar mulut bayi, disertai dengan bayi berhenti bernapas sekitar 15-20 detik.
Jika bayi mama mengalami ini, maka segera bawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis, karena bisa jadi jantung dan paru-paru bayi tidak berfungsi dengan baik, sehingga diperlukan adanya intervensi demi keselamatan bayi.
10. Masalah kulit
Masalah kulit yang umum terjadi pada bayi adalah ruam popok dan sisik di kulit kepala bayi. Ruam popok biasanya terjadi karena kulit bayi sensitif terhadap jenis popok atau bisa juga disebabkan oleh popok yang lembab.
Untuk menghindari ruam popok, Mama bisa mengganti popok bayi secara berkala dan berikan krim ruam agar kulit bayi tidak mudah iritasi. Dengan melakukan dua cara tersebut, bayi tidak akan mudah terkena ruam popok.
Sementara untuk sisik di kulit kepala bayi, Mama bisa mengatasinya dengan memakaikan sampo bayi yang ringan setiap hari untuk mengendurkan dan menghilangkan sisik di kulit kepala bayi tersebut.
Kondisi sisik di kulit kepala bayi ini disebabkan oleh produksi minyak berlebih di area rambut dan akan membaik setelah penggunaan sampo secara rutin dalam beberapa bulan. Jika ternyata kondisinya tidak membaik, Mama bisa mengonsultasikannya ke dokter, ya.
11. Muntah
Muntah akan menjadi masalah yang serius apabila terjadi setelah bayi selesai makan dan warnanya kehijauan. Karena bayi bisa mengalami dehidrasi dengan sangat cepat, maka Mama perlu mencari pertolongan medis segera saat bayi muntah dengan warna kehijauan seperti ini.
Bayi yang muntah biasanya karena adanya infeksi di saluran pencernaannya, atau ternyata bayi memiliki intoleransi terhadap laktosa. Jadi, segera periksakan bayi ke dokter untuk mengetahui penyebab dan mendapat penanganan dengan cepat, ya.
12. Sariawan di mulut
Sariawan adalah infeksi jamur yang menyerang mulut bayi dan dikenal dalam istilah medis sebagai kandidiasis oral. Infeksi ini pun sering terjadi pada bayi dan menyebabkan adanya lesi putih pada lidah atau pipi bagian dalam.
Jika bayi mama menderita sariawan, segera periksakan ke dokter dan tanyakan apakah kasus ini cukup serius sehingga perlu diberikan obat anti-jamur atau tidak. Biasanya, obat anti-jamur untuk penyakit ini diberikan secara oral dan diminumkan ke bayi.
Nah, itu dia tadi penyakit bayi paling umum yang wajib Mama ketahui. Semoga dengan mengetahuinya, Mama jadi semakin paham bagaimana harus bertindak saat bayi sakit dan kapan harus dibawa ke dokter, ya.
Baca juga:
- 5 Jenis Sakit Mata pada Bayi yang Perlu Mama Waspadai
- Benarkah Bayi yang Lahir Caesar Lebih Mudah Sakit?
- Bayi Menunjukkan Gejala Sakit Kepala? Lakukan 6 Hal Ini!