Penyebab Bayi Tidak Mau Dekat dengan Mamanya
Apakah Mama pernah mendengar tentang RAD atau reactive attachment dissorder?
25 Maret 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bayi tidak mau dekat dengan Mama menjadi mimpi buruk, ya. Apalagi, Mama dan bayi harusnya punya bonding yang lebih kuat dari hubungan bayi dengan orang lain.
Lalu, kenapa ada bayi yang tidak mau dekat dengan Mamanya? Nah, bisa jadi karena si Kecil memiliki reactive attachment dissorder atau RAD nih, Ma.
Apa itu RAD, gejala, dan bagaimana menanganinya? Jangan sampai terlewat artikel dari Popmama.com yang satu ini, ya, Ma, agar bisa tahu penyebab bayi tidak mau dekat dengan mamanya.
Apa Itu Reactive Attention Dissorder atau RAD?
RAD adalah kondisi yang muncul karena seorang anak biasa diabaikan secara fisik atau emosional, atau sudah menjadi yatim piatu sejak kecil. Padahal, si Kecil seharusnya mendapat perhatian yang cukup sejak bayi.
Nah, karena sering ditelantarkan atau diabaikan, bayi tumbuh menjadi anak yang mencari perhatian atau justru menghindari adanya hubungan dengan orang lain, dan ini akan terus terjadi hingga ia tumbuh dewasa.
Namun, kondisi ini bisa dipulihkan dengan penanganan khusus. Jadi, jika memang bayi mama mengalami gejala-gejala yang mengarah ke RAD, sebaiknya segera dikonsultasikan ke ahli untuk mendapatkan penanganan.
Editors' Pick
Gejala-gejala RAD yang Bisa Diamati Sejak Bayi Hingga Usia 5 Tahun
Menurut Mayo Clinic, gejala RAD ini bisa diamati pada balita atau bahkan bayi lho, Ma. Meski pengamatan RAD pada bayi agak sulit dilakukan, namun Mama bisa mengikuti tanda-tanda berikut ini:
- Terlihat lesu,
- Menarik diri,
- Tidak tertarik pada permainan,
- Tidak tersenyum atau mencari kenyamanan,
- Tidak mengangkat tangannya saat akan digendong.
Sementara pada anak yang lebih besar, Mama bisa melihat gejala-gejala RAD berikut ini:
- Canggung saat berkumpul dengan orang lain,
- Menghindari percakapan atau dukungan orang lain,
- Menyembunyikan rasa marah,
- Menunjukkan tindakan agresif pada teman sebaya.
Nah, jika melihat adanya tanda-tanda RAD, Mama tidak bisa membiarkannya begitu saja, apalagi jika anak mama tumbuh dewasa. Sebab, RAD yang dibawa hingga dewasa bisa menyebabkan terjadinya penyalahgunaan obat-obatan dan alkohol. Berbahaya sekali, bukan?
Perilaku Inhibited dan Disinhibited yang Muncul jika RAD Tidak Ditangani
Seiring bertambahnya usia anak yang mengidap RAD, maka ia akan memiliki perilaku inhibited, disinhibited, atau keduanya. Apa saja, sih, perilaku inhibited dan disinhibited itu?
Inhibited:
- Menghindari hubungan dengan orang lain,
- Tidak mau dibantu,
- Tidak mau dibuat nyaman,
- Menunjukkan emosi yang terbatas.
Disinhibited:
- Mencari perhatian bukan hanya pada orang terdekat, tapi juga orang asing,
- Terlalu sering minta tolong,
- Perilaku yang kekanak-kanakan,
- Muncul kecemasan.
Bagaimana Penanganan RAD yang Tepat?
Pertama, Mama harus membawa si Kecil ke psikiater untuk mendapatkan diagnosa yang tepat, sehingga Mama bisa mendapatkan jawaban apakah anak mama menderita RAD atau kondisi lainnya.
Nah, setelah mendapatkan hasil diagnosa yang sesuai dan dinyatakan memiliki RAD, maka anak mama akan diberikan rencana perawatan bertahap untuk meningkatkan bonding antara anak dengan Mama.
Sambil mengikuti perawatan yang sudah direncanakan, Mama mungkin direkomendasikan untuk mengikuti beberapa kelas parenting juga agar ikatan antara Mama dan si Kecil semakin cepat terjalin dengan kuat.
Untuk anak yang sudah cukup besar dan ternyata memiliki kecemasan atau kondisi medis tertentu, maka dokter biasanya akan meresepkan obat yang harus rutin dikonsumsi.
Bagaimana, Ma? Kondisi yang cukup serius, bukan? Karenanya, pastikan si Kecil mendapatkan perhatian yang cukup, ya, agar tidak mengidap RAD. Karena, proses penyembuhannya pun ternyata tidak sebentar.
Nah, itulah penyebab bayi tidak mau dekat dengan mamanya. Meskipun terkadang mengurus anak itu melelahkan, jangan sampai ia merasa diabaikan secara fisik atau emosional ya, Ma.
Baca juga:
- Mengobati Flu pada Bayi dengan Bawang Merah
- 7 Cara yang Bisa Mama Lakukan untuk Meningkatkan Kemampuan Bicara Bayi
- Cara Meningkatkan Kemampuan Kognitif Bayi dengan Bahasa Isyarat