Sebelum bayi belajar berbicara dalam bahasa yang nyata, mereka akan mengoceh dan bermain-main dengan suara. Itu dinamakan baby talk, dan semua bayi, apa pun rasnya, akan memiliki baby talk yang kurang lebih sama.
Awal terpenting bagi bayi belajar berbicara terjadi dalam tiga tahun pertama kehidupan, ketika otak bayi berkembang pesat. Selama waktu itu, perkembangan bicara bayi tergantung pada keterampilan "bicara bayi" dari Mama dan juga keterampilan bayi mama.
Pada usia enam bulan, bayi mulai mengoceh dengan suara yang berbeda. Misalnya, ia mungkin mengatakan "ba-ba" atau "da-da." Pada akhir bulan keenam atau ketujuh, bayi merespons nama mereka sendiri, mengenali bahasa orangtua mereka, dan menggunakan nada suara mereka untuk memberi tahu Mama bahwa mereka bahagia atau sedih.
Doronglah bayi agar mau terus mengoceh sebagai bentuk respons bagi keseluruhan perkembangan bicara si bayi. Cobalah ajak si Kecil mengobrol dan tunjukkan pada dia bahwa komunikasi verbal merupakan aktivitas yang positif dan juga menyenangkan.
Berikut cara mengajak si bayi agar mau mengoceh yang telah Popmama.com rangkum.
1. Lakukan percakapan dengan bayi
mindchamps.org
Bicaralah dengan si Kecil. Biarkan dia melihat wajah mama ketika sedang berbicara dengannya. Tatap matanya dan berbicaralah kepadanya setiap kali Mama mengganti popoknya atau memberinya makan, kapan pun Mama membawanya..
Bicaralah kepadanya sama seperti Mama akan berbicara dengan seorang teman, bercerita tentang kegiatan yang sedang Mama lakukan, menunjukkan sesuatu kepadanya di jendela rumah, dan memberikannya pertanyaan. Ia akan belajar tentang perubahan nada suara dan intonasi percakapan mama dan pada akhirnya akan menanggapi Mama dengan baik.
2. Merespons dan ikuti ocehan bayi
utahpeoplespost.com
Ulangi ocehan bayi saat ia mulai mengoceh. Jika si Bayi mengeluarkan ocehan seperti “ba-ba-ba”, maka Mama harus ikut mengucapkan “ba-ba-ba” setelah bayi mama mengucapkannya.
Dengan mengikuti ocehan si Bayi, ia akan tahu bahwa Mama memberikannya perhatian tulus karena bayi menginginkan respons dari Mama, ketika Mama memberikan perhatian, ia akan terus mengulang ocehannya sesering mungkin.
Selain mengikuti ocehannya, Mama juga dapat menanggapi ocehan si Bayi dengan menggunakan ekspresi-ekspresi lain yang membuatnya tahu bahwa Mama sedang mendengarkannya. Setelah bayi Mama mengoceh, Mama dapat menanggapinya dengan berkata “Ya! Mama paham, Nak” atau “Ah, benarkah begitu, Nak?”
Editors' Pick
3. Kenalkan bunyi ocehan yang baru
mamiverse.com
Setelah bayi selesai mengoceh, kenalkan bunyi ocehan baru yang mirip dengan ocehan yang ia buat. Misal, setelah Mama mengikuti ocehan si bayi (contohnya “ba-ba-ba”), lanjutkan dengan bunyi ocehan baru seperti “bo-bo-bo” atau “ma-ma-ma.”
Saat membalas ocehan si Bayi, Mama juga bisa menyertakan kata-kata sederhana yang memiliki bunyi yang serupa dengan bunyi ocehan yang ia buat. Contohnya, jika bayi Mama mengatakan “ma”, Mama dapat membalasnya dengan “ma-ma-mau.”
4. Nyanyikan lagu untuknya
zeenews.india.com
Nyanyikan lagu favorit mama. Bayi mama akan menyukai apa pun lagu yang Mama pilih, baik itu lagu pengantar tidur, lagu pertunjukan, musik folk, atau jazz. Pilih satu lagu untuk dinyanyikan setiap kali Mama sedang menghibur si Bayi saat ia sedang kesal.
Karena dia mulai mengenali nada, dia akan tenang segera setelah ia mendengar nyanyian mama. Ini sangat membantu ketika Mama sedang mengemudi di dalam mobil dan secara fisik tidak dapat menghiburnya.
5. Ajari bayi perintah-perintah sederhana
inhabitat.com
Meskipun saat ini bayi masih berada dalam tahap mengoceh, akan baik jika memperkenalkannya pada beberapa perintah sederhana. Berikan ia perintah yang dapat mendorongnya untuk bisa berinteraksi dengan lingkungannya. Misalnya, cobalah ajari si bayi perintah sederhana seperti “coba peluk Mama” atau “coba cium Papa.”
Contohkan juga apa yang Mama perintahkan untuknya. Jika Mama menyuruhnya untuk mengambil botol, sambil menyuruhnya peragakan juga contoh saat Mama mengambil botol.
Si Bayi mungkin tidak akan langsung melakukan apa yang diperintahkan namun, setelah ia mampu untuk melakukan perintah yang diberikan, si bayi akan tertarik untuk melakukan tindakan yang diperintahkan dan mengetahui apa yang harus ia lakukan.
6. Berikan nama pada benda-benda di sekitar bayi Mama
blogs.brighthorizons.com
Beri nama bagian-bagian tubuh si Kecil ketika Mama menyentuhnya, seperti hidung, jari kaki, dan pusar. Kata-kata berima seperti "jari kaki" dan "hidung" pasti menarik perhatian dan menyenangkan untuknya.
Kenalkan juga nama benda di lingkungan sekitar. Ini termasuk orang (Mama, Papa, Kakak), hewan (kucing, ikan, burung, atau kuda), dan benda (kursi, botol, meja).
Secara alami bayi memiliki rasa ingin tahu terhadap dunia di sekitarnya. Ini dapat membantu bayi untuk lebih tertarik pada pengulangan nama-nama tersebut dan dapat mendorong perkembangan bicaranya.
7. Gunakan alat peraga atau benda-benda lainnya
youaremom.com
Sambil melatih kemampuan verbalnya, tak ada salahnya juga untuk mengasah kemampuan visualnya dengan cara melatih indera penglihatan si Bayi. Hal tersebut dapat membuat kemampuan visual dan verbal berkembang bersamaan.
Beberapa alat peraga dapat Mama gunakan untuk membantu bayi mempelajari nama-nama benda yang berbeda. Seperti saat Mama membacakan dongeng untuknya tentang beruang, maka Mama bisa menggunakan boneka beruang sebagai alat peraganya.
Beberapa alat peraga atau mainan lain dapat membuat bayi lebih tertarik untuk berbicara. Contohnya, jika si Kecil pernah melihat orangtuanya berbicara melalui telepon, ia dapat mengikuti apa yang orangtuanya lakukan dengan mengoceh melalui telepon mainan.
Bayi usia enam bulan ke atas mulai bereksperimen dengan suara yang dapat mereka buat dengan mulut mereka. Bayi akan menghabiskan lebih banyak waktu untuk mengoceh dan belajar meniru suara. Jangan salah, ini adalah upaya awal bayi untuk berbicara dan harus didorong sebanyak mungkin.
Jika Mama mendengarkan dengan cermat, Mama akan mendengar intonasi suara bayi naik dan turun seolah-olah mengajukan pertanyaan atau membuat pernyataan. Bayi juga akan menggunakan suara (selain menangis) untuk mendapatkan perhatian dan mengekspresikan perasaannya untuk Mama.
Cara di atas dapat Mama praktikan agar membuat si Bayi makin aktif mengoceh. Selamat mencoba!