Hati-Hati, Suara Mainan Bisa Mengganggu Pendengaran Bayi
Simak penjelasannya di sini!
10 Mei 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Para orangtua mungkin tidak menyadari bahwa setiap hari telinga si Kecil dibombardir dengan suara bising, entah itu dari televisi, teriakan si Kakak, atau bahkan dari sebuah mainan. Ya, beberapa jenis mainan memang memiliki suara yang sangat keras yang bisa menggangu pendengaran bayi.
Meski sebagian besar suara bising tidak berbahaya, beberapa tingkatan suara tertentu dapat memengaruhi pendengaran bayi sehingga dengan seiring waktu dapat merusak pendengaran secara permanen.
Menurut Pusat Statistik Kesehatan Nasional, diperkirakan 5,2 juta anak usia 6 hingga 19 tahun mengalami gangguan pendengaran di salah satu bagian telinga akibat kebisingan dan diperkirakan kerusakan sudah terjadi sejak bayi.
Lalu, apa yang harus dilakukan para orangtua untuk mencegahnya? Berikut Popmama.com akan merangkum informasinya untuk Mama. Yuk, disimak!
Seberapa Bahaya Efek Suara Mainan pada Pendengaran si Kecil?
Melansir Parents, Julee Sylvester, seorang juru bicara Asosiasi Penglihatan & Pendengaran di St. Paul mengatakan, para bayi sering memegang mainan yang bising di dekat wajah atau di telinga mereka.
Telinga menyalurkan gelombang suara melalui koklea, sebuah ruangan di telinga bagian dalam yang berisi cairan dan dilapisi dengan ribuan sel rambut kecil yang membantu mengubah suara menjadi pesan ke otak.
Ketika terkena kebisingan yang sangat keras atau berkepanjangan, sel-sel berhenti bergerak dan tidak bekerja. Dengan paparan kebisingan terus menerus, mereka tetap tidak bergerak dan mati, secara permanen mengubah cara suara diproses.
Karena sulit untuk mengukur kapan kerusakan terjadi, maka pencegahan adalah jalan satu-satunya menurut J. Gail Neely, MD, spesialis THT di Fakultas Kedokteran Universitas Washington.
Kehilangan pendengaran bukan satu-satunya dari dampak kebisingan suara. Sayangnya, anak-anak yang tinggal di dekat lingkungan yang terpapar kebisingan kronis seperti dekat bandara, rel kereta api, atau jalan raya bisa membuat mereka lebih rentan terhadap tekanan darah tinggi, gangguan tidur, kecemasan, dan ketidakmampuan untuk berkonsentrasi.
Dan anak-anak dengan sedikit masalah pendengaran telah terbukti memiliki kepercayaan diri yang lebih rendah, lebih banyak masalah di sekolah, dan punya keterlambatan verbal daripada anak-anak dengan pendengaran yang baik.
Terkadang gangguan pendengaran menyebabkan si Anak salah didiagnosis karena sering dikira gangguan hiperaktivitas. Kondisi ini bisa terjadi karena biasanya mereka tidak dapat mendengar guru atau mengikuti aktivitas di kelas.
Editors' Pick
Ketentuan Suara yang Wajib Diberlakukan untuk Produk Mainan
Pada tahun 2003, Asosiasi Industri Mainan di Amerika dihimbau oleh American Speech-Language-Hearing Association untuk menetapkan batas suara produk mainan yang tidak boleh lebih dari 90 desibel dan bila dipegang sekitar 10 inci dari telinga. Kira-kira sekeras mesin pemotong rumput.
Meski banyak produsen mainan yang tidak mencantumkan tingkat suara mainan pada kemasannya. Tapi Mama bisa mengetahui sendiri ketika memegang mainan ambulans yang biasanya suara sirenenya dapat memekakkan telinga.
Buku yang ada musik di dalamnya juga dapat melebihi batas suara yang aman jika terlalu dekat dengan telinga bayi, maka itu sebisa mungkin berikan buku tersebut saat usia si Kecil sudah lebih dari 1 tahun untuk mengurangi gangguan pendengaran.