Pertanyaan ini kerap terpikirkan oleh para orangtua. Apalagi, orangtua yang memiliki bayi yang usianya menginjak 7 bulan.
Jika bayi tidak segera menunjukkan tanda-tanda bisa duduk, orangtua pasti khawatir. Mereka cemas bila bayi mengalami gangguan kesehatan sehingga tidak berkembang optimal.
Sebaiknya, Mama dan Papa tidak terlalu panik bila bayi belum bisa duduk. Bayi akan mulai duduk di umur tertentu lho. Tugas orangtua adalah memberikan asupan bergizi dan stimulasi yang tepat.
Nah, simak penjelasan tentang perkembangan bayi dalam ulasan Popmama.com berikut, ya.
1. Umur berapa bayi bisa duduk?
Freepik/Jcomp
Sebelum bisa duduk, bayi akan mengalami tahapan perkembangan dulu. Rata-rata, bayi sudah bisa menyangga kepalanya sendiri. Perkembangan ini terlihat ketika bayi umur 4 bulan.
Pada tahap perkembangan sebelumnya, yakni di usia 2 bulan, bayi akan belajar mengangkat kepala. Bahkan, ia mulai memiliki kendali pada tangannya. Ia akan mendorong benda sambil tengkurap.
Jadi, sebelum duduk, bayi harus kuat memiliki kekuatan tubuh bagian atas. Sehingga, ia bisa menyangga kepalanya sendiri.
Memasuki usia 6 bulan, bayi mulai duduk, tapi biasanya masih membutuhkan bantuan orang lain. Kemudian, bayi akan duduk sendiri pada umur 9 bulan. Namun, bayi membutuhkan sedikit bantuan. Barulah di umur 1 tahun, bayi sudah mampu duduk sendiri tanpa bantuan siapa pun.
Pada tahap ini, bayi sudah memiliki otot tubuh atas yang kuat. Lehernya pun sudah makin kokoh untuk menyangga kepala.
Editors' Pick
2. Tanda bayi akan duduk sendiri
Freepik/Cookie_studio
Bila ditanya, "umur berapa bayi bisa duduk?", kini Mama sudah mengetahuinya, ya. Bayi akan mulai duduk di umur sekitar 9 bulan.
Kemampuan tersebut akan terus berkembang sampai akhirnya bayi bisa duduk dengan sempurna tanpa bantuan orang lain.
Umumnya, bayi akan menunjukkan tanda-tanda kesiapan duduk lho. Tanda inilah yang perlu diperhatikan agar bisa dioptimalkan oleh orangtua.
Bayi yang siap duduk, akan mulai memiliki kontrol kepala yang baik. Dilansir Healthline, gerakan tubuh bayi pun makin terarah dan terkontrol.
Selain itu, bayi juga sering mendorong dirinya saat berbaring atau tengkurap. Tanda lainnya, bayi mulai belajar duduk sendiri bila ia bantu berdiri atau duduk oleh orang lain. Jadi, gerak tubuh bayi cenderung memposisikan diri untuk duduk.
3. Cara stimulasi bayi duduk
Freepik/User18526052
Proses sampai akhirnya bayi duduk sendiri tidak cepat. Sebelum bisa duduk tanpa bantuan, bayi memerlukan peran orangtua untuk melatih sekaligus menstimulasi perkembangannya.
Apalagi, duduk sendiri memerlukan kemampuan berpindah dari kiri, kanan, depan, dan belakang. Jadi, bayi membutuhkan otot yang kuat. Selain itu, bayi membutuhkan latihan agar tubuhnya makin luwes dalam bergerak.
Sebagai orangtua, Mama dan Papa bisa membantu bayi belajar duduk:
Berikan waktu bermain di lantai lebih banyak. Dengan cara ini, bayi akan belajar menggerakkan tubuh secara mandiri dan bebas. Setidaknya berikan bayi waktu 2 atau 3 kali sehari bermain di lantai. Jangan lupa berikan mainan edukasi sesuai umurnya.
Dudukkan bayi di pangkuan atau di antara kaki. Mama bisa membacakan buku, menyanyikan lagu, dan sebagainya.
Bila bayi sudah mulai duduk, berikan bantal di sekitar bayi. Pasalnya, bayi masih belum bisa duduk terlalu lama.
Biarkan berlatih duduk sendiri. Namun, tetap awasi bayi saat mengeksplorasi gerakannya sendiri.
4. Pentingnya masa tummy time terhadap kemampuan duduk bayi
Freepik/Freepic.diller
Dari penjelasan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa umur berapa bayi bisa duduk adalah 9 bulan ke atas. Perkembangan ini ternyata dipengaruhi oleh masa tummy time lho. Jadi, orangtua perlu mengoptimalkan masa tummy time dengan baik.
Tummy time adalah tahap perkembangan bayi yang ditandai dengan latihan tengkurap. Masa ini bermanfaat untuk meningkatkan kekuatan otot, seperti otot leher, otot dada, otot bahu, dan otot lengan.
Seperti yang telah dijelaskan, bayi harus memiliki otot tubuh bagian atas yang kuat agar bisa duduk sendiri.
Selain itu, tummy time dapat meningkatkan keseimbangan tubuh bayi. Sehingga, bayi lebih cepat berguling, merangkak, duduk, dan berjalan.
Untuk mengoptimalkan masa tummy time, kamu bisa meletakkan cermin di depan bayi yang tengkurap. Sehingga, bayi termotivasi untuk bergerak dalam posisi tengkurap lebih lama.
5. Bagaimana bila anak belum bisa duduk di umur 9 bulan?
Freepik/Freepik
Umur berapa bayi bisa duduk sudah terjawab, ya. Lantas, bagaimana bila di umur 9 bulan bayi belum bisa duduk juga?
Periksakan bayi ke dokter. Konsultasikan perkembangan si Kecil. Sehingga, dokter dapat memberikan arahan dan penanganan yang tepat.
Bila di umur 9 bulan bayi belum bisa duduk dan tidak mampu menyangga kepalanya kemungkinan bayi mengalami keterlambatan perkembangan. Kemampuan motorik kasarnya masih belum optimal.
Berikut tanda bayi mengalami keterlambatan motorik:
Otot kaku atau tegang
Melakukan gerakan floppy
Hanya menjangkau benda sekitar dengan satu tangan
Tidak memiliki kontrol kepala yang kuat
Tidak bisa mengambil benda dan mengarahkannya ke mulut.
Itulah penjelasan perkembangan bayi, ya.
Kini, kamu tidak perlu terlalu kepikiran dengan pertanyaan, "Umur berapa bayi bisa duduk?". Kunci utamanya adalah orangtua tidak panik bila bayi belum menunjukkan tanda-tanda bisa duduk.