Apa Bedanya Imunisasi dan Vaksinasi? Orangtua Harus Paham
Masih sering keliru, ternyata ini perbedaan imunisasi dan vaksinasi
5 Oktober 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebagai orangtua, penting untuk memahami perbedaan antara imunisasi dan vaksinasi, dua istilah yang sering digunakan dalam dunia kesehatan anak.
Meskipun sering dianggap sama, vaksinasi dan imunisasi memiliki perbedaan mendasar yang penting untuk dipahami agar orangtua dapat memberikan perlindungan kesehatan yang optimal bagi anak-anak mereka.
Nah, apa perbedaan imunisasi dan vaksinasi? Untuk mengetahui jawabannya, simak informasi dari Popmama.com berikut ini.
Editors' Pick
Apa Itu Vaksinasi?
Sebelum membahasa tentang perbedaan imunisasi dan vaksinasi. Lebih baik, terlebih dahulu untuk mengetahui definisi dari masing-masing istilah.
Melansir Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat atau Centers for Disease Control and Prevention (CDC), vaksinasi merupakan proses pemberian vaksin ke dalam tubuh untuk memberikan perlindungan terhadap penyakit tertentu.
Vaksin adalah zat yang mengandung antigen, yaitu bagian dari kuman (virus atau bakteri) yang telah dilemahkan atau dimatikan. Tujuan vaksin adalah untuk merangsang sistem kekebalan tubuh manusia agar mengenali dan melawan kuman tersebut jika suatu saat masuk ke dalam tubuh.
Melansir situs Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), vaksin bekerja dengan memanfaatkan mekanisme pertahanan alami tubuh untuk melindungi dari penyakit. Ketika seseorang divaksinasi, sistem kekebalan tubuh dipersiapkan untuk menghasilkan antibodi yang sama seperti saat tubuh terpapar penyakit tersebut.
Vaksin biasanya diberikan melalui suntikan, namun ada juga yang diberikan secara oral dengan diteteskan ke mulut atau disemprotkan ke hidung. Vaksin merupakan metode yang efektif untuk melindungi tubuh dari berbagai penyakit tertentu.
Jenis-jenis vaksin antara lain:
- Vaksin hidup yang dilemahkan (live attenuated vaccines)
Mengandung patogen hidup yang telah dilemahkan sehingga tidak menyebabkan penyakit serius.
- Vaksin mati (inactivated vaccines)
Mengandung patogen yang telah dimatikan.
- Vaksin subunit, rekombinan, dan konjugat
Mengandung bagian tertentu dari patogen seperti protein atau toksin.
- Vaksin mRNA
Mengandung instruksi genetik yang mengarahkan sel-sel tubuh untuk memproduksi antigen tertentu.
Contoh vaksin yang umum diberikan pada anak-anak antara lain vaksin campak, polio, DTP (difteri, tetanus, dan pertusis), dan vaksin hepatitis B.
Apa Itu Imunisasi?
Imunisasi adalah proses keseluruhan yang mencakup pemberian vaksin (vaksinasi) dan hasil akhirnya, yaitu terbentuknya kekebalan atau imunitas terhadap penyakit tertentu berkat vaksin.
Dengan kata lain, imunisasi adalah langkah lanjutan setelah vaksinasi di mana vaksin membuat tubuh berhasil membangun pertahanan atau imun diri terhadap penyakit tersebut.
Imunisasi berfungsi dengan cara merangsang respons imun tubuh seolah-olah sedang terpapar suatu penyakit, namun tanpa menyebabkan infeksi penyakit tersebut. Imunisasi dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu aktif dan pasif.
- Imunisasi aktif
Terjadi ketika tubuh sendiri membentuk antibodi setelah terpapar vaksin atau patogen. Ini adalah proses yang diharapkan dari vaksinasi.
- Imunisasi pasif
Terjadi ketika seseorang mendapatkan antibodi yang telah terbentuk dari sumber lain, misalnya melalui ASI dari ibu ke bayi atau melalui suntikan antibodi.