6 Hal yang Harus Dilakukan saat Bayi Jatuh dengan Posisi Telentang

Jangan panik, lakukan ini saat bayi jatuh dari tempat tidur dengan posisi telantang

3 Juli 2024

6 Hal Harus Dilakukan saat Bayi Jatuh Posisi Telentang
Freepik/EyeEm

Kejadian bayi jatuh dari tempat tidur adalah salah satu momok yang paling menakutkan bagi orangtua. Meskipun banyak orangtua berusaha keras untuk menjaga keselamatan bayi, kemungkinan kecelakaan tetap dapat terjadi.

Terlebih saat bayi sudah mulai aktif bergerak, risiko bayi terjatuh dengan posisi telentang akan jauh lebih besar. Namun, saat orangtua mengetahui bayi terjatuh, jangan panik dan cobalah untuk tetap tenang.

Yuk, simak ulasan Popmama.com tentang hal yang harus dilakukan saat bayi jatuh dengan posisi telentang.

1. Tetap tenang dan jangan panik

1. Tetap tenang jangan panik
Freepik/sodawhiskey

Langkah pertama yang harus dilakukan orangtua saat mengetahui si Kecil jatuh adalah tetap tenang. Panik hanya akan membuat situasi menjadi lebih buruk dan sulit untuk berpikir jernih. Tarik napas dalam-dalam dan berusahalah untuk menenangkan diri sebelum melakukan langkah berikutnya.

Di saat yang bersamaan, periksa kondisi bayi secara keseluruhan dan seksama. Lihat apakah bayi menangis, ada luka yang terlihat, atau bayi tampak bingung bahkan pingsan. Biarkan juga bayi untuk istirahat selama beberapa saat, agar lebih tenang.

2. Periksa kesadaran si Kecil

2. Periksa kesadaran si Kecil
Freepik

Setelah Mama menenangkan diri, segera periksa respons dan kesadaran bayi. Panggil nama bayi atau buat suara yang dikenal untuk melihat apakah bayi bereaksi. Jika bayi menangis dengan keras, ini bisa menjadi tanda bahwa bayi sadar dan responsif.

Editors' Pick

3. Alihkan perhatian dan tenangkan bayi

3. Alihkan perhatian tenangkan bayi
Freepik/EyeEm

Jika setelah jatuh tidak ada luka terbuka atau memar yang ditemukan pada tubuhnya, cobalah untuk menghibur anak. Jatuh dari tempat tidur tentu membuatnya merasa takut dan kaget.

Untuk mengalihkan perhatiannya, Mama bisa sedikit bercanda dan menghiburnya, periksa kembali kepala dan tubuh anak untuk memastikan bahwa dia tidak mengalami cedera serius.

4. Periksa ketinggian jatuhnya bayi

4. Periksa ketinggian jatuh bayi
Freepik/wirestock

Setelah menenangkan si Kecil, langkah berikutnya adalah memeriksa tinggi jatuhnya bayi. Ini akan membantu Mama mengetahui apakah ada risiko cedera yang serius atau tidak.

Jatuhnya bayi dari ketinggian lebih dari 90 cm dapat berbahaya, terutama jika bayi berusia di bawah 2 tahun. Situasi ini menjadi lebih berisiko jika ternyata bayi jatuh ke permukaan keras dalam posisi telentang.

Mama juga perlu memperhatikan kondisi bayi secara cermat, memeriksa apakah ada tanda-tanda cedera. Segera konsultasikan dengan dokter jika ada tanda-tanda pembengkakan yang muncul.

5.  Periksa tanda-tanda cedera

5.  Periksa tanda-tanda cedera
Freepik/Stocking

Segera periksa tanda-tanda cedera fisik pada bayi. Beberapa tanda yang perlu diperhatikan meliputi:

  • Periksa kepala, tubuh, dan anggota badan bayi untuk melihat adanya luka, memar, atau benjolan.
  • Perhatikan apakah bayi menjadi lebih rewel, tidak responsif, atau menunjukkan perilaku yang tidak biasa.
  • Pastikan bayi tidak mengalami kesulitan bernapas atau tersedak.
  • Pastikan juga bayi tidak merasa kesulitan saat menggerakkan anggota badan tertentu.

6. Periksa tanda-tanda gegar otak

6. Periksa tanda-tanda gegar otak
Freepik/zurijeta

Ketika bayi jatuh dengan posisi telentang dan kepala mereka membentur lantai dengan keras, ada risiko terjadinya gegar otak. Meskipun kemungkinan ini sering kali mengarah pada cedera ringan, orangtua perlu waspada terhadap tanda-tanda anak mengalami gegar otak. 

Gegar otak pada bayi dapat terjadi ketika otak mengalami goncangan atau tekanan akibat benturan keras seperti ini. Berikut tanda-tanda bayi gegar otak:

  • Bayi mungkin tampak lebih mengantuk dari biasanya atau sulit untuk dibangunkan dari tidurnya.
  • Muntah yang terjadi secara berulang setelah kejadian jatuh bisa menjadi tanda bahwa bayi mengalami gangguan neurologis yang perlu diwaspadai.
  • Bayi menjadi lebih rewel, tidak nyaman, atau menunjukkan perubahan perilaku yang tidak biasa setelah kejadian jatuh.
  • Jika bayi mengalami kesulitan makan atau menelan setelah kejadian, ini bisa menandakan adanya cedera pada area kepala atau leher.
  • Kejang atau gerakan tubuh tidak terkontrol dapat menjadi tanda bahwa bayi mengalami gangguan neurologis yang serius.

Bayi yang jatuh dari tempat tidur dengan posisi telentang kemungkinan mengalami cedera ringan, tetapi penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter anak atau layanan darurat medis jika orangtua mencurigai adanya cedera serius. 

Tips Mencegah Bayi Jatuh dari Tempat Tidur

Tips Mencegah Bayi Jatuh dari Tempat Tidur
Freepik/jcomp

Mencegah bayi jatuh dari tempat tidur adalah hal yang sangat penting untuk menjaga keselamatan mereka. Melansir Samitivej Hospital, berikut beberapa cara untuk mencegah si Kecil jatuh dari tempat tidur:

  • Jangan pernah meninggalkan bayi sendirian tanpa pengawasan orang dewasa, terutama saat mereka berada di tempat tidur yang tinggi.
  • Pastikan tidak ada benda-benda berbahaya di sekitarnya yang bisa mengakibatkan cedera.
  • Usahakan menggunakan tempat tidur khusus bayi yang harus memiliki pengaman di keempat sisinya dan setiap pengaman harus terkunci rapat.
  • Gunakan tempat tidur yang rendah, seperti kasur lantai.
  • Hindari menaruh mainan di kasur bayi. Mainan bisa menjadi bahaya tersedak atau menyebabkan bayi terguling saat tidur. 
  • Simpan mainan di tempat yang aman dan jauh dari jangkauan bayi saat mereka tidur.

Dengan mengikuti tips-tips ini, orangtua dapat mengurangi risiko bayi jatuh dari tempat tidur.

Nah, itulah informasi tentang hal yang harus dilakukan saat bayi jatuh dengan posisi telentang. Keselamatan bayi adalah prioritas utama, jadi selalu pastikan mereka diawasi dengan baik.

Semoga informasinya membantu, ya, Ma!

Baca juga:

The Latest