Kapan Bayi Dikatakan Terlambat Tengkurap? Ini Cara Stimulasinya
Bayi yang lahir prematur bisa menjadi penyebab si Kecil terlambat tengkurap
12 Agustus 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap orangtua pasti menantikan momen-momen perkembangan si Kecil. Salah satu yang paling dinantikan adalah saat bayi mulai aktif bergerak, seperti tengkurap.
Perkembangan motorik pada bayi merupakan salah satu aspek penting yang harus diperhatikan oleh orangtua. Tengkurap adalah kemampuan bayi untuk berguling dari posisi telentang ke posisi tengkurap atau sebaliknya.
Walaupun perkembangan setiap bayi berbeda-beda, ada yang lebih cepat, dan ada pula yang sedikit lebih lambat. Namun, sangat penting bagi orangtua untuk mengamati sejak dini jika bayi terlambat tengkurap, agar bisa segera ditangani sedini mungkin.
Lantas, kapan bayi dikatakan terlambat tengkurap? Melansir Healthline, Popmama.com telah merangkum informasinya untuk Mama.
Kapan Bayi Dikatakan Terlambat Tengkurap?
Perkembangan motorik kasar bayi meliputi berbagai tahapan yang dimulai dari mengangkat kepala, berguling, duduk, hingga akhirnya berjalan. Biasanya, bayi mulai tengkurap pada usia sekitar 3 hingga 4 bulan, meskipun setiap bayi memiliki kecepatan perkembangan yang berbeda.
Bayi dianggap terlambat tengkurap jika pada usia 6 bulan belum menunjukkan tanda bisa mengangkat kepala, berguling atau tengkurap. Ada beberapa bayi yang mungkin tengkurap lebih awal pada usia 3 bulan atau lebih lambat hingga usia 7 bulan.
Meski setiap bayi berkembang dengan kecepatan yang berbeda-beda, tetapi usia 6 bulan biasanya digunakan sebagai acuan untuk mulai memantau perkembangan motorik kasar si Kecil.
Faktor yang Memengaruhi Keterlambatan Tengkurap
Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi si Kecil terlambat tengkurap, berikut faktor penyebabnya:
- Faktor genetik, beberapa bayi mungkin mewarisi pola perkembangan motorik yang lebih lambat dari orangtua atau anggota keluarga lainnya. Jika ada riwayat keluarga dengan perkembangan motorik yang lambat, bayi mungkin memiliki kecenderungan yang sama.
- Mengalami hipotonia, kondisi bayi memiliki tonus otot yang rendah, membuat otot-otot mereka lemah dan kurang mampu mendukung gerakan seperti tengkurap.
- Gangguan perkembangan otak yang mempengaruhi kemampuan bayi untuk mengontrol otot-otot mereka. Bayi dengan cerebral palsy mungkin mengalami kesulitan dalam mencapai berbagai milestone motorik, termasuk tengkurap.
- Bayi yang lahir prematur sering kali memerlukan lebih banyak waktu untuk mencapai milestone perkembangan dibandingkan bayi yang lahir cukup bulan.
- Kurangnya tummy time, tummy time atau waktu bermain dalam posisi tengkurap sangat penting untuk menguatkan otot-otot leher, punggung, dan lengan bayi. Kurangnya tummy time dapat memperlambat perkembangan motorik yang diperlukan untuk tengkurap.
- Bayi yang sering berada di tempat yang terbatas geraknya, seperti ayunan atau kursi bayi, mungkin tidak memiliki kesempatan yang cukup untuk bergerak dan mengembangkan keterampilan motorik, termasuk tengkurap.