7 Tips Membeli Ikan Fillet Segar untuk MPASI

Jangan asal beli, ikan fillet kualitas buruk bisa sebabkan keracunan makanan pada si Kecil

15 November 2024

7 Tips Membeli Ikan Fillet Segar MPASI
Freepik/pixelshoots

Mengenalkan makanan padat kepada bayi di atas 6 bulan adalah langkah penting dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Salah satu pilihan yang sangat direkomendasikan untuk MPASI si Kecil adalah ikan.

Ikan merupakan sumber protein, omega-3, dan vitamin yang penting untuk perkembangan otak dan tubuh bayi. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) juga menyatakan bayi sudah boleh makan ikan sejak usia 6 bulan ke atas. 

Kebanyakan Mama juga memilih ikan fillet sebagai menu MPASI, karena ikan fillet tidak memiliki duri yang banyak, jadi lebih aman untuk dikonsumsi oleh bayi. Beberapa jenis ikan fillet yang umumnya aman untuk MPASI adalah ikan salmon, cod, haddock, dan ikan laut lainnya yang rendah merkuri. 

Kualitas ikan fillet juga penting untuk diperhatikan, karena jika kualitas ikan buruk itu akan memengaruhi kandungan nutrisinya. Bahkan ikan yang memiliki kualitas buruk bisa menyebabkan penyakit yang serius, seperti diare, muntah-muntah, hingga mengalami keracunan pada si Kecil.

Agar Mama mendapatkan ikan fillet dengan kualitas baik untuk si Kecil, Popmama.com telah merangkum informasi mengenai tips membeli ikan fillet segar untuk MPASI. Yuk, disimak!

1. Pilih penjual ikan yang aman dan terpercaya

1. Pilih penjual ikan aman terpercaya
Pexels/Skitterphoto

Toko yang menjual ikan segar dan terpercaya umumnya akan memastikan bahwa ikan yang dijual telah melewati standar keamanan pangan yang ketat. Mereka biasanya memperhatikan proses penanganan ikan dari penangkapan atau pemeliharaan hingga proses distribusi. 

Ini termasuk memastikan ikan tidak terkontaminasi oleh bahan kimia berbahaya atau mikroorganisme patogen. Penjual atau produsen yang terpercaya biasanya memberikan jaminan terkait kesehatan ikan yang dijual, seperti memastikan ikan berasal dari lingkungan yang bersih dan bebas dari polusi berlebihan.

2. Pilih ikan yang berwarna merah muda cerah

2. Pilih ikan berwarna merah muda cerah
Pexels/Deane Bayas

Ikan fillet yang segar umumnya memiliki warna yang cerah dan menarik. Warna ikan dapat bervariasi tergantung pada jenisnya, tetapi secara umum, ikan yang baru dipotong memiliki warna yang lebih cerah daripada ikan yang sudah tidak segar. 

Misalnya, salmon segar cenderung memiliki warna oranye atau merah muda cerah, sementara ikan dori atau ikan nila segar memiliki warna putih atau krem yang cerah.

Hindari ikan fillet yang memiliki warna kecokelatan atau pudar secara keseluruhan. Warna yang kecokelatan bisa menjadi tanda bahwa ikan sudah tidak segar lagi atau sudah mulai membusuk. Hal ini dapat memengaruhi tidak hanya rasa tetapi juga kualitas nutrisi dari ikan yang dikonsumsi.

Editors' Pick

3. Tekstur ikan filler segar kenyal dan padat

3. Tekstur ikan filler segar kenyal padat
Freepik/pressmaster

Ikan fillet yang segar biasanya memiliki tekstur yang kenyal dan padat saat disentuh. Sentuhlah permukaan ikan dengan lembut untuk merasakan teksturnya. Tekstur kenyal dan padat menandakan bahwa ikan masih dalam kondisi baik dan belum mengalami kerusakan.

Tekstur ikan fillet yang segar juga biasanya cukup kuat dan tidak mudah rusak. Mama dapat mencoba sedikit menekan bagian permukaannya untuk memeriksa kekuatannya. Ikan yang segar tidak akan terlalu rapuh atau mudah hancur.

Hindari ikan fillet yang terlalu berlendir atau licin saat disentuh. Berlendir bisa menjadi tanda bahwa ikan sudah tidak segar lagi atau tidak disimpan dengan benar.

4. Ikan fillet segar memiliki aroma yang ringan

4. Ikan fillet segar memiliki aroma ringan
Freepik/freepik

Ikan fillet yang segar biasanya memiliki aroma yang ringan dan segar. Aroma ini dapat memberi petunjuk bahwa ikan masih dalam kondisi baik dan belum mengalami proses pembusukan. Aroma yang segar juga menjadi indikasi bahwa ikan tidak terkontaminasi atau terpapar bahan kimia berbahaya.

Aroma ikan yang tidak segar atau sudah mulai membusuk umumnya memiliki bau amis yang kuat. Bau amis yang sangat kuat dapat menjadi tanda bahwa ikan sudah tidak layak dikonsumsi karena dapat mengandung bakteri atau mikroorganisme patogen yang dapat berbahaya bagi kesehatan si Kecil.

5. Hindari daging ikan fillet dengan garis putih

5. Hindari daging ikan fillet garis putih
Pexels/RDNE Stock project

Garis putih pada fillet ikan biasanya terlihat sebagai garis-garis halus atau benjolan-benjolan kecil yang terlihat seperti lemak tambahan atau bahkan pembekuan kecil pada daging ikan.

Garis putih ini dapat disebabkan oleh proses pengeringan yang tidak terkontrol atau kondisi penyimpanan yang tidak tepat. Dehidrasi pada ikan dapat mempengaruhi kualitas nutrisi yang penting untuk perkembangan dan kesehatan si Kecil.

6. Perhatikan metode penyimpanan ikan fillet

6. Perhatikan metode penyimpanan ikan fillet
Freepik/EyeEm

Pastikan ikan fillet disimpan dalam suhu yang tepat. Ikan segar biasanya disimpan dalam suhu dingin untuk menjaga kesegaran. Di toko, pastikan ikan disimpan dalam lemari pendingin atau pada bagian yang ditunjuk untuk produk-produk laut.

Perhatikan kemasan ikan fillet. Ikan fillet yang dikemas sebaiknya dalam kemasan yang kedap udara dan tahan air untuk melindungi dari kontaminasi dan pengeringan. Kemasan yang baik juga membantu mempertahankan kesegaran ikan lebih lama.

7. Lihat tanggal kedaluwarsa

7. Lihat tanggal kedaluwarsa
Freepik/jcomp

Terakhir adalah selalu memastikan tanggal kedaluwarsa pada kemasan ikan fillet. Pastikan untuk memilih produk dengan tanggal kedaluwarsa yang masih cukup lama atau masih jauh dari tanggal pembelian, sehingga Mama memiliki waktu yang cukup untuk memasak dan mengonsumsinya.

Nah, demikianlah informasi mengenai tips membeli ikan fillet segar untuk MPASI. 

Dengan memperhatikan tips di atas, Mama dapat memastikan bahwa ikan fillet yang dibeli untuk MPASI si Kecil memiliki kualitas nutrisi yang optimal dan aman untuk dikonsumsi.

Semoga bermanfaat, ya, Ma!

Baca juga:

The Latest