Ini 6 Gaya Merangkak Bayi, Si Kecil Melakukan Gaya yang Mana?
Pantau perkembangan motorik si Kecil saat di rumah saja
16 April 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Salah satu berkah paling besar bagi working mom dengan adanya aturan kerja di rumah adalah bisa bersama bayi selama 24 jam 7 hari seminggu. Terlebih jika si Kecil belum genap berusia 1 tahun.
Tentu Mama ingin hadir menyaksikan sendiri semua momen pertamanya kan. Termasuk merangkak, yang menjadi salah satu fase penting dalam perkembangan motorik bayi.
Selagi di rumah saja, coba amati seperti apa gaya merangkak si Kecil, seperti Popmama.com kutip dari Kidspot dan Healthy Children.
6 gaya merangkak bayi
Meski tampak serupa, ternyata gaya merangkak bayi berbeda-beda, lho. Ia boleh jadi mengembangkan gaya merangkaknya sendiri yang unik. Namun, secara umum ada beberapa gaya merangkak yang kerap ditemui pada bayi, yaitu:
- Gaya merangkak klasik atau cross crawl, bayi menitikberatkan bobot tubuhnya pada kedua tangan dan lutut. Misalnya, ia menggerakkan tangan kanan dan lutut kiri bersamaan untuk bergerak maju.
- Gaya merangkak ala beruang. Mirip seperti gaya klasik, tetapi bayi menjaga posisi siku dan lutut lurus, sehingga ia merangkak dengan kedua tangan dan kakinya.
- Gaya merangkak perut alias commando crawl. Ya, bayi bergerak dengan bertumpu pada perut untuk maju, mirip seperti gerakan merayap.
- Bottom scooter, bayi mengandalkan pantatnya untuk bergeser dan memakai kedua tangan supaya bisa bergerak maju.
- Gaya merangkak ala kepiting. Bayi bergerak mundur atau menyamping seperti kepiting sambil melemparkan diri dengan kedua tangan menahan tubuhnya.
- Gaya merangkak berguling, ia memilih berguling dari satu tempat ke tempat lain.
Mengapa merangkak itu penting?
Sampai sekitar usia 6 bulan, bayi bergantung pada Mama atau Papa untuk berpindah tempat. Ya, digendong adalah satu-satunya cara yang ia tahu untuk bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya.
Namun, beranjak usia 7 bulan, tangan dan kakinya mulai saling berkoordinasi untuk membuat gerakan maju atau mundur.
Si Kecil pun perlahan memahami bahwa ia bisa bergerak sendiri ke mana saja sesuka hati! Benar-benar momen penting yang ingin selalu Mama ingat.
Lalu, kenapa merangkak itu penting?`
Editors' Pick
1. Memantapkan perkembangan fisik bayi
Perkembangan fisik bayi teramat penting, sehingga Mama harus menstimulasinya dengan tepat. Lebih dari itu, apa yang ia kuasai pada masa bayi akan membantu bayi menuntaskan berbagai tahap perkembangan sesuai usia.
Beberapa manfaat merangkak bagi perkembangan fisik bayi adalah:
- Mengasah perkembangan motorik kasar dan halus bayi
- Melatih keseimbangan tubuh bayi sebagai persiapan saat ia belajar jalan nanti
- Melatih koordinasi mata dan tangan bayi
- Melatih kekuatan fisik guna mempersiapkan tubuh dan ototnya saat berjalan
2. Membangun kemampuan visual spasial bayi
Merangkak memberi kesempatan bayi memahami konsep visual spasial. Ia belajar bagaimana memahami fisik keberadaan berbagai benda berikut orientasi lingkungan sekitarnya.
Contoh, ia bisa memperkirakan cara mana yang lebih nyaman diambil saat ada benda menghalangi jalannya. Saat pertama ia mungkin akan menerobos alias melewatinya begitu saja. Kali kedua, ia belajar ternyata lebih mudah memutari benda itu.
Selain itu, merangkak juga melatih penglihatan binokular, yaitu kemampuan melihat benda dalam jarak tertentu untuk berusaha meraih benda tersebut.
3. Melatih koordinasi tubuh sisi kanan dan kiri
Koordinasi otak kiri dan kanan juga terstimulasi lewat merangkak. Semakin sering bayi merangkak, semakin selaras dan berkembang pula kemampuan pendengaran, penglihatan, dan pergerakannya.
Semua indra itu akan membantu ia mengkoordinasikan gerakan tubuhnya. Contoh, tangan kanan maju bersamaan dengan kaki kiri, dan seterusnya.
4. Menumbuhkan rasa percaya diri
Tahukah, Ma, memberi bayi kesempatan merangkak ternyata bisa menumbuhkan rasa percaya diri si Kecil?
Bagi bayi, ini saatnya ia membuat keputusan pertama dalam hidupnya: mau ke mana aku hari ini? Ia siap menempuh risiko apa pun, termasuk kegagalan dan kesuksesan, dari petualangan merangkaknya setiap hari.
Saat itulah ia belajar menemukan potensi diri dan mengetahui batasan. Perlahan ia tahu trik merangkak supaya bisa seimbang, berhenti kalau lelah, hingga berusaha meraih benda di hadapannya.
Itulah alasan pentingnya merangkak bagi fase tumbih kembang bayi, lengkap dengan beberapa gaya merangkak.
Mana gaya si Kecil, Ma? Membiasakan bayi tengkurap sejak awal masa kelahiran menjadi fondasi bagi keterampilan merangkak. Pastikan Mama sudah membuat rumah aman supaya ia bebas menjelajah dalam pengawasan.
Selamat menikmati waktu bermain bersama si Kecil di rumah, Ma!
Baca Juga:
- Benar Nggak Sih Pemberian Suplemen Dapat Cegah Corona? Ini Kata Dokter
- Ini 4 Suplemen Vitamin & Mineral yang Diperlukan Bayi
- Bayi Menolak Disuapi dengan Sendok, Normalkah?