5 Cara Stimulasi Kemampuan Berbicara Bayi lewat Permainan Sederhana
Coba ide permainan sederhana ini bersama si Kecil ya, Ma
29 April 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sejak usia 3 bulan hingga 18 bulan, kemampuan berbicara bayi berkembang pesat. Mama bisa menyadari bagaimana ia mulai babbling atau bersuara tanpa makna hingga kata pertama meluncur dari bibir mungilnya.
Nah, masa bekerja di rumah (working from home) seperti sekarang bisa jadi waktu yang tepat bagi Mama untuk terus menstimulasi kemampuan berbicara si Kecil.
Lupakan mainan mahal, Mama bisa coba 5 ide permainan sederhana untuk menstimulasi kemampuan bicara si Kecil di rumah saja berikut ini, seperti Popmama.comrangkum dari Raising Children Australia.
1. Ajak bayi bercakap-cakap tentang apa yang Mama lakukan
Meski terdengar janggal, nyatanya bayi bisa memahami apa yang Mama sampaikan. Tak perlu bingung apa yang mau Mama jadikan bahan obrolan.
Mama bisa menceritakan apa yang sedang Mama lakukan sekarang. Lalu, kaitkan dengan kebutuhan si Kecil. Cara sederhana ini mendorong keterlibatan bayi dalam rutinitas harian di rumah.
Misalnya, “Mama sapu lantai dulu, supaya debu hilang dan Kakak bisa main lagi di lantai ya.”
Editors' Pick
2. Ulangi apa perkataannya
Ketika ia coba melafalkan kata, ulangi apa yang ia katakan. Langkah ini membantu bayi sadar bahwa sebuah percakapan itu berlangsung dua arah. Lakukan dalam berbagai intonasi suara berbeda untuk membuat sesi bermain ini lebih menyenangkan.
Contoh, ketika ia berkata, “Mama”, coba jawab, “Ya, Mama di sini.”
Begitu juga saat ia menunjuk sebuah benda, “Boneka”, maka Mama bisa menjawab, “Ya, ini boneka merah besar.”
3. Tunjukkan ketertarikan pada ocehan si Kecil
Saat bayi berusaha mengeluarkan ocehan tidak bermakna, Mama tetap bisa meresponsnya seraya menunjukkan ketertarikan.
Sederhana saja caranya. Cukup tatap mata bayi dan berikan senyum lebar. Saat Mama berekspresi demikian, bayi akan merasa diperhatikan dan direspons. Ia pun akan mengulangi kembali perilaku tersebut di lain waktu.
Di sisi lain Mama bisa merespons saat bayi tertarik pada suatu benda. Misalnya, ia sedang asyik memainkan kereta mainan. Mama bisa mendekati si Kecil dan menirukan suara kereta, “Tuut tuut!”
4. Bernyanyi bersama
Lagu anak-anak tidak pernah gagal untuk menarik perhatian bayi. Mama bisa mendendangkan lagu anak-anak Indonesia sebagai teman bermain bayi maupun pengantar tidur.
Coba kombinasikan dengan beberapa gerakan sederhana. Ketika bernyanyi lagu “Naik Delman”, misalnya, Mama dapat memangku bayi. Tepat pada lirik “Tuk tik tak tik tuk”, goyangkan kaki seolah-olah si Kecil tengah naik delman sungguhan.
Begitu juga saat bernyanyi nursery rhymes populer seperti “Twinkle Twinkle Little Star”, “Row Row Your Boat”, maupun “Itsy Bitsy Spider.”
5. Baca buku bersama
Sama seperti bernyanyi, membaca buku dan storytelling membantu bayi belajar mengenai bunyi, kata-kata, dan bahasa.
Saat Mama membacakan buku pada bayi, cobalah baca dengan perlahan. Tunjukkan kata-kata dan gambar di tiap halaman. Mainkan intonasi suara selama membaca.
Bayi sangat menikmati cerita yang berima dan berirama. Tak heran apabila ia tetap senang dan antusias meskipun buku itu sudah dibaca berulang kali.
Di sisi lain, membacakan buku bukan sekadar membangun keterampilan literasi bayi, tetapi juga merangsang imajinasi dan membantunya belajar mengenai dunia di sekitarnya.
Mama bisa mulai membacakan buku dengan nyaring pada bayi sedini mungkin. Coba deh mainkan suara Mama dengan bunyi-bunyian lucu, pasti si Kecil akan tertawa senang.
Bagaimana, Ma, mudah kan menstimulasi kemampuan berbicara bayi? Masa bayi bisa berlalu sekejap mata tanpa disadari. Mumpung di rumah saja, yuk manfaatkan kesempatan ini untuk lebih sering bermain bersama si Kecil.
Selamat bermain, Ma!