5 Tips Menyusui dalam Gendongan, Harus Banyak Latihan!
Kuasai menyusui dan menggendong lebih dulu akan memudahkan menyusui dalam gendongan
9 Agustus 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menyusui dan menggendong memang tidak terpisahkan. Bahkan, Mama bisa melakukan keduanya pada saat bersamaan.
Ya, ada situasi ketika Mama tidak punya pilihan lain kecuali menyusui si Kecil yang sedang digendong. Namun, menyusui dalam gendongan bukanlah hal mudah.
Butuh banyak latihan sampai akhirnya Mama bisa memposisikan bayi secara tepat sehingga ia bisa menyusu dengan nyaman. Begitu juga bagi Mama, bagaimana bisa menyusui sambil tetap melakukan aktivitas lain.
Mari simak beberapa tips menyusui dalam gendongan seperti dirangkum Popmama.com dari berbagai sumber berikut ini:
1. Lancar menyusui & lancar menggendong akan membuat semua lebih mudah
Jika Mama dan si Kecil sama-sama tengah beradaptasi dengan proses menyusui, jangan buru-buru untuk bisa menyusui dalam gendongan.
Menyusui saat bayi dalam gendongan punya tingkat kesulitan berbeda dibandingkan menyusui saja atau menggendong saja.
Bagaimanapun juga, Mama harus mengutamakan kesehatan bayi di atas segalanya. Jika perlekatannya sudah bagus, ia bisa mengubah posisi kepala saat menyusu, boleh dibilang ia sudah lancar menyusu.
Demikian pula Mama. Saat Mama tak canggung lagi menyusui dengan beragam posisi serta bisa memposisikan bayi dengan tepat, maka boleh naik ke level berikutnya.
Hal serupa juga perlu diperhatikan saat menggendong. Sama seperti menyusui, menggendong butuh latihan. Mama harus mengenali betul jenis gendongan yang nyaman dan aman dikenakan, termasuk paham bagian per bagian gendongan.
Ketika Mama sudah terampil menggendong bayi dan si Kecil pun merasa nyaman, artinya Mama siap mencoba menyusui dalam gendongan.
Terampil dalam kedua hal tersebut sebelum mengombinasikannya akan membantu Mama terbebas dari rasa frustrasi saat belajar menyusui dalam gendongan.
Editors' Pick
2. Berlatih menyusui dengan posisi tegak
Ya, saat bayi digendong tegak, tentu Mama lebih mudah menyusui jika posisi bayi juga demikian. Menyusui dalam gendongan dengan posisi cradle biasanya mengharuskan Mama membongkar gendongan, khususnya jika memakai soft structured carrier.
Apakah posisi demikian nyaman? Sebetulnya, posisi menyusui tegak ini mirip dengan menyusui sambil berbaring, tetapi dengan menempatkan bayi di atas payudara dan posisi ibu telentang.
Saat bayi digendong posisi tegak, maka Mama cukup menurunkan bayi hingga sejajar payudara. Tinggal melonggarkan kain atau tali pada gendongan yang dikenakan.
Kemudian, support punggung bayi dengan tangan agar ia bisa memasukkan payudara ke dalam mulutnya dan mulai menyusu secara sempurna.
Namun, posisi menyusui seperti ini lebih cocok diterapkan pada bayi usia empat bulan ke atas, dengan asumsi lehernya sudah cukup kuat menopang kepala dan ia pun lebih terampil menyusu.
Pada bayi baru lahir, tetap lebih direkomendasikan menyusui bayi di luar gendongan. Jauh lebih aman dan nyaman untuk Mama dan si Kecil.