Tips dan Trik Memberikan MPASI yang Menyenangkan Untuk Anak
Ini dia tipsnya untuk Mama!
11 Oktober 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat usia anak sudah memasuki 6 bulan, Mama tentu mulai bersiap-siap memasuki tahapan baru yakni memberikan makanan pendamping ASI alias MPASI. Tapi seringkali, yang terjadi justru Mama jadi bingung dan stres.
Terutama jika anak terlihat tidak mau makan atau bahkan cenderung menunjukkan tanda ketidakcocokkan seperti muntah, alergi atau justru tersedak.
Jangan khawatir, Ma. Momen pemberian MPASI sebenarnya bisa kok dibuat menyenangkan dan juga tanpa perlu memaksa anak. Dengan demikian, Mama bebas dari stres dan anak pun juga mau belajar makan lebih nyaman.
Apa saja tips dan trik yang bisa dilakukan saat memberikan MPASI supaya terasa menyenangkan dan tanpa paksaan, ya? Berikut Popmama.com rangkum informasinya untuk Mama:
1. Persiapkan mental orangtua
Saat hendak memberikan MPASI, seringkali Mama sudah stres terlebih dahulu. Khususnya stres memikirkan apakah kelak gizi yang diberikan pada anak sudah cukup, apakah tumbuh kembang anak setelah masa MPASI tetap baik serta berbagai kekhawatiran lainnya.
Selain itu, persiapan lain seperti membeli alat makan serta bahan-bahan makanan yang banyak pun sering dilakukan.
Padahal menurut psikolog Vera Itabiliana, yang lebih penting adalah menyiapkan mental dan memahami bahwa momen pertama MPASI adalah momen yang perlu diciptakan berkesan juga bagi anak.
Pahami bahwa momen yang menyenangkan akan lebih 'disimpan' oleh anak, sehingga menentukan juga apakah kelak anak akan menyukai aktivitas barunya tersebut atau tidak.
Dalam talkshow Popmama Parenting Academy 2019, Vera menjelaskan bahwa makan juga menjadi momen belajar bagi anak. Terutama pada efek oral motorik dan proses mengunyah, yang juga akan memengaruhi pola bicara anak.
Editors' Pick
2. Konsultasi dengan dokter tentang kondisi anak
Ada orang tua yang khawatir berat badan anaknya tidak tumbuh optimal, sehingga memutuskan untuk memberi MPASI lebih awal. Padahal mungkin sebenarnya usia anak belum cukup untuk mendapatkan nutrisi tambahan dari MPASI.
Misalnya anak masih berusia 4 atau 5 bulan, kemudian orang tua sudah memberikan MPASI. Hati-hati, Ma. Kebiasaan ini bisa juga membahayakan anak dan memengaruhi tumbuh kembangnya. Terutama jika anak belum menunjukkan tanda siap makan seperti mulai mengecap lidah, suka mengunyah atau mulai bisa duduk tegak.
Diskusikan dengan dokter anak sebelum Mama memutuskan sendiri akan memberikan MPASI. Konsultasi dengan dokter juga diperlukan terutama jika anak memiliki riwayat masalah kesehatan tertentu, misalnya ada riwayat alergi.
3. Ciptakan suasana responsive feeding
"Saat makan, penting bagi orang tua menciptakan suasana yang rileks. Prinsipnya dengan responsive feeding. Ini berarti ada interaksi dan komunikasi antara anak serta orang tuanya," ujar Vera.
Salah satu contoh yang paling mudah dilakukan adalah dengan tidak mengandalkan gadget saat menyuapi anak. Yang sering terjadi saat ini adalah anak diberikan gadget, sementara Mama menyuapi. Ini yang menurut Vera sebaiknya tidak dilakukan, Ma.
Tidak ada komunikasi yang tercipta antara Mama dan anak, sehingga responsive feeding pun tidak tercipta.
Salah satu contoh responsive feeding yang bisa dilakukan juga yakni menatap mata anak saat menyuap makanan. Meski terkesan biasa saja, tapi ini bisa membuat anak yakin bahwa makan adalah aktivitas yang juga meningkatkan bonding dengan ibunya.
4. Sesuaikan tekstur makanan dengan kesukaan anak
Menurut influencer Vendryana, hal lain yang bisa Mama lakukan supaya proses pemberian MPASI berjalan lancar adalah dengan melihat apa makanan kesukaan anak. Sesuaikan tekstur makanan dengan yang disukai anak.
Misalnya anak suka dengan tekstur makanan MPASI yang agak padat, maka sebisa mungkin buatlah makanan yang memiliki tekstur tersebut. Tentunya jika sudah sesuai dengan usia dan tumbuh kembang anak juga, ya.
5. Rileks dan hindari penggunaan gadget
Yang tak kalah penting, siapkan hati Mama dalam suasana dan mood yang bahagia sebelum memberikan MPASI. Jangan sampai Mama sudah stres dan cemas berlebihan, sehingga justru tidak nyaman saat menyuapi anak. Ini juga bisa dirasakan oleh anak, sehingga ia pun cenderung enggan makan.
Pahami juga bahwa makan makanan padat adalah fase baru yang perlu waktu bagi anak untuk menyesuaikan diri. Jadi ketika anak menunjukkan tanda-tanda tidak suka atau tidak mau makan, jangan lantas emosi dan marah, ya.
Tetap coba lagi di lain waktu untuk memberikan anak makanan padat, sambil tetap menciptakan suasana yang menyenangkan, Ma.
Dengan begitu, lama-kelamaan anak juga akan menyukai aktivitas makan makanan padat seiring berjalannya waktu.
Demikian tips dan trik yang bisa dilakukan untuk memberikan MPASI yang menyenangkan dan tanpa paksaan pada anak. Jangan lupa konsultasi pada dokter anak atau dokter gizi jika Mama ragu, ya.