6 Kesalahan Penggunaan Car Seat yang Mengancam Nyawa Bayi
Salah memasang car seat dapat menyebabkan cedera serius pada tulang belakang bayi lho, Ma
19 November 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menggunakan car seat sejatinya adalah menjaga keamanan serta kenyamanan anak selama berkendara dengan mobil. Namun sayangnya, beberapa orangtua tidak paham bagaimana menggunakan car seat yang benar. Sehingga seringkali ditemukan kesalahan yang dapat membahayakan nyawa anak.
Apa saja kesalahannya? Berikut 6 kesalahan yang sering terjadi saat menggunakan car seat dilansir dari parents.com
1. Ukuran car seat tidak sesuai dengan berat badan anak
Menggunakan car seat yang sama mulai dari si Kecil baru lahir hingga ia balita? Jangan pernah melakukan hal itu ya, Ma! Umumnya ada dua kategori car seat yang dijual di pasaran, yakni car seat untuk newborn dan car seat untuk balita 2 hingga 5 tahun.
Meski demikian, sebaiknya gunakan car seat sesuai dengan berat badan anak. Car seat untuk bayi dapat digunakan hingga anak dengan berat badan 15 kg. Selain memiliki fitur yang berbeda, ukuran car seat yang tidak sesuai mempengaruhi kenyamanan anak selama berkendara.
2. Tidak memasang car seat dengan benar
Kebanyakan orangtua mengabaikan buku petunjuk sebelum memasang car seat di mobil. Sehingga, kesalahan umum yang sering ditemukan diantaranya adalah kursi tidak terpasang atau terkunci dengan benar. Hal ini dapat dilihat dari posisi kursi yang bergoyang atau berpindah posisi ketika melewati jalan yang tidak rata.
Selain itu, kesalahan dalam mengatur posisi duduk (reclining) juga sering ditemukan. Bayi dibawah satu tahun sebaiknya diletakkan pada kursi yang kemiringan sandarannya tidak lebih dari 45 derajat dari posisi duduk tegak, sehingga tidak membahayakan tungkai dan tulang belakangnya.
Perhatikan pula cara pemasangan sabuk pengamannya ya, Ma. Sebaiknya sabuk pengaman dipasang kencang untuk melindungi anak agar tidak terjatuh saat mobil berhenti mendadak. Namun tetap perhatikan pula kenyamanan anak.
Editors' Pick
3. Posisi car seat menghadap depan
Kesalahan berikutnya yang paling sering terjadi adalah meletakkan car seat menghadap ke depan. Mungkin posisi ini dimaksudkan agar anak bisa ikut melihat pemandangan atau jalanan yang dilewati, namun sebenarnya posisi ini sangat berbahaya.
Posisi kursi yang benar adalah menghadap belakang. Sehingga ketika kecelakaan terjadi, bagian kepala, tulang leher dan tulang belakang bayi akan terlindungi dari risiko cedera.
4. Meletakkan car seat di kursi depan
American Academy of Pediatrics merekomendasikan agar orangtua sebaiknya menempatkan car seat di kursi belakang, tepatnya di belakang kursi pengemudi. Posisi ini sebaiknya dipertahankan paling tidak hingga anak berusia dua tahun.
Posisi ini dinilai aman untuk melindungi bayi dari benturan atau terpental ke depan saat kecelakaan terjadi. Selain itu, perlu diingat bahwa kursi penumpang bagian depan terdapat air bag yang dapat sewaktu-waktu mengembang ketika terjadi benturan pada mobil.
Mama tentu tidak ingin bayi mama terhimpit air bag bukan?
5. Menggunakan car seat bekas pakai
Tahukah Mama bahwa car seat pun memiliki masa kadaluarsa! Masa berlaku pemakaian car seat minimal 6 tahun dari tanggal produksi pabrik. Jika bersikeras ingin tetap menggunakannya, kemungkinan ada bagian car seat yang sudah tidak berfungsi dengan baik.
6. Tidak konsisten menggunakan car seat
Kebanyakan orangtua merasa tidak tega meletakkan bayinya duduk di car seat dan memilih menggendongnya, terlebih jika perjalanan tidak jauh. Namun, sebaiknya membiasakan bayi duduk di car seat sejak dini untuk mengurangi risiko cedera yang mungkin terjadi saat bayi digendong atau dipangku.
Seberapa pun jarak perjalanannya, lebih baik menempatkan bayi mama di car seat demi keamanan serta kenyamanan anak selama perlajalanan.