Ruam Merah atau Eksim, Tanda Alergi atau Penyakit Lain Ya?
Pada kenyataannya, sekitar 20 persen bayi mengalami eksim. Apa penyebabnya ya?
10 Maret 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Eksim atau dalam dunia medis disebut dermatitis atopik adalah gangguan bawaan yang menyebabkan peradangan pada kulit, sehingga menimbulkan rasa gatal dan bercak kemerahan. Penyakit ini umumnya menyerang anak bayi dan balita pada seluruh bagian tubuhnya, terutama pada bagian wajah, leher, serta lipatan tangan dan kaki.
Meskipun bukan jenis penyakit menular, eksim menimbulkan rasa gatal yang dapat membuat bayi merasa tidak nyaman. Sementara sangat tidak dianjurkan untuk menggaruk bagian yang gatal sebab dikhawatirkan menimbulkan komplikasi yang lebih serius.
Bagaimana eksim terjadi dan cara penanggulangannya? Ikuti liputan Popmama.com berikut ini.
Editors' Pick
1. Penyebab eksim
Dermatitis atopik biasanya terjadi pada anak yang memiliki riwayat alergi dalam lingkungan keluarganya.
Anak yang terkena eksim memiliki kulit yang sangat sensitif terhadap pencetus alergi atau alergen, seperti debu, polusi udara, bulu binatang atau jenis makanan laut serta produk susu.
2. Gejala yang muncul
Eksim sangat mudah dideteksi. Gejala penyakit ini ditandai dengan:
- Munculnya bercak kemerahan yang mungkin akan diikuti oleh bentol,
- kulit bayi juga terasa lebih kasar dan kering.
Jika Mama menemukan gejala-gejala tersebut pada kulit si Kecil, sebaiknya lakukan hal ini:
- Hindari menggaruk atau mengoleskan obat sembarangan, sebab bisa berisiko menimbulkan infeksi kulit yang lebih serius,
- segera hubungi dokter jika kulit bayi terlihat sangat bersisik serta munculnya ruam atau bentol berisi nanah. Hal itu merupakan tanda terjadinya infeksi.
Sebagai informasi, kulit kering biasanya ditandai oleh rasa kencang seperti tertarik dan kurangnya kekenyalan kulit. Terkadang, gejalanya dikombinasikan dengan gatal dan munculnya ruam. Kondisi inilah yang disebut kulit atopik (kulit iritasi yang disertai dengan gatal-gatal).
Seperti yang dikatakan Pediatric Dermatology Consultant dr Srie Prihianti Gondokaryono, Sp.KK yang biasa dipanggil Dr Yanti dalam webinar “A-Z Baby Sensitive Skin Health” bersama Bioderma dan Popmama menjelaskan bahwa dermatitis atopik ini merupakan kelainan kronis dan berulang. Berbagai gejala tersebut tergantung usia dan sering juga dialami anak-anak.
Penyakit ini memang tidak ganas ataupun menular, namun tergolong kronis (berketerusan) dan sering menimbulkan serangan ruam-ruam gatal secara mendadak sehingga mengganggu kualitas hidup serta membuat penderitanya kesulitan tidur.
Perlu diperhatikan lho, Ma!