Mengenal Gerakan Tutup Mulut pada Anak dan Tips Ampuh Mengatasinya
Solusi untuk si Kecil yang susah makan
12 Juli 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Proses makan merupakan hal yang penting untuk anak. Hal ini dikarenakan, nutrisi dari makanan yang dikonsumsi dapat membantu tumbuh kembang si Kecil. Namun, terkadang muncul beberapa masalah yang membuat anak tidak mau makan dan memilih untuk melakukan Gerakan Tutup Mulut.
Gerakan Tutup Mulut (GTM) merupakan masalah yang kerap membuat Mama bingung dan khawatir. Setiap anak mempunyai masalah yang berbeda lho, Ma. Jadi, tidak semua saran yang diberikan orang lain yang mengalami hal serupa, akan bermanfaat bagi Mama dan si Kecil. Lalu, kira-kira cara apa ya Ma yang paling ampuh untuk mengatasi GTM pada anak?
Melalui webinar yang diadakan Popmama.com berjudul “Tips Ampuh Atasi GTM dengan Stimulasi Oromotor” pada Jumat (9/7/2021), dr. Marlyn Cecillia Malonda, Sp.A, Dokter Spesialis Anak Mayapada Hospital Tangerang, mengatakan bahwa salah satu cara ampuh mengatasi GTM pada anak adalah melalui stimulasi oromotor.
Berikut Popmama.com rangkum informasi lengkap mengenai cara mengatasi GTM melalui stimulasi oromotor.
Penyebab dan Dampak GTM
Pemberian makan yang tidak tepat menjadi penyebab umum anak mengalami GTM lho, Ma. Antara lain adalah pemberian makan yang tidak sesuai usia, dan jenis makanan yang diberikan keliru. Kesalahan tersebut apabila terjadi secara berulang-ulang, akan membuat anak semakin tidak mau makan.
“Jadi, kalau ada masalah tidak mau makan, apalagi kalau sudah lebih dari dua minggu, ada baiknya jangan tunda ke dokter. Kita akan melakukan evaluasi dan screening tentang gangguan makan yang dialami si Kecil,” ungkap dokter Marlyn.
Menurut dokter Marlyn terdapat beberapa faktor penyebab GTM, yaitu:
- Anak bosan dengan makanan yang diberikan, baik variasi jenis makanan maupun teksturnya.
- Orangtua secara tidak sadar merusak jadwal makan anak, misal dengan memberikan camilan atau susu yang akan membuatnya selalu kenyang.
- Anak menjadi picky eater, yaitu anak hanya tidak mau makanan satu jenis saja. Jadi, masih ada jenis makanan lain yang dimakan oleh anak. Tapi, sebenarnya untuk anak usia 1-3 tahun, menjadi picky eater masih normal kok, Ma.
- Anak menjadi selective eater, yaitu anak hanya mau makan satu jenis makanan saja. Misalnya, anak hanya mau makan protein saja, atau karbohidrat saja.
- Kebiasaan orangtua yang menyajikan makanan yang mereka suka. Jadi, keinginan makan anak tidak diperhatikan.
- Orangtua tidak paham dengan fungsi dan peran dalam pemberian makanan. Anak sendiri yang menentukan seberapa banyak porsinya dan kapan dia mau makan.
- Anak menjadi neophobia, yaitu perasaan takut pada anak untuk menelan makanan baru karena belum pernah mencobanya. Hal ini dikarenakan pemberian variasi makanan yang kurang.
Apabila anak mengalami GTM, bisa menyebabkan beberapa dampak bagi kesehatan dan tumbuh kembangnya. Antara lain adalah gangguan pertumbuhan, kerentanan mengalami infeksi karena asupan nutrisinya kurang, berkurangnya kecerdasan anak, gangguan perilaku makan dalam jangka panjang, hingga kematian apabila terjadi gizi buruk.
Editors' Pick
Bolehkah Memberikan Suplemen saat Anak GTM?
Saat anak mengalami GTM, pasti Mama akan mencari berbagai macam solusi agar nafsu makan anak bertambah. Salah satunya adalah memberikan suplemen pada anak. Tapi, apakah suplemen dapat menolong anak saat GTM?
“Suplemen itu hanya untuk mencukupi kebutuhan harian yang tidak bisa ia dapatkan dari makanan utamanya. Terutama anak-anak dengan picky eater atau anak-anak dengan selective eater. Jadi, penambahan suplemen harus dikonsultasikan terlebih dahulu,” ujar Marlyn.
Selain itu, Mama juga harus mengetahui kandungan dari suplemen yang diberikan. Mulai dari angka kecukupan gizinya, hingga kesesuaian usia untuk mengonsumsi suplemen tersebut. Namun, secara umum suplemen memang dapat menolong anak saat GTM. Hal ini dikarenakan ada beberapa multivitamin dan mineral yang membantu memenuhi kebutuhan harian.
“Selama kita menilai anak cukup bagus, mungkin suplemen tidak perlu. Kalau anak menolak makan karena pemberian makan yang kurang benar, tentu saja tidak berguna suplemennya. Biasanya suplemen akan diberikan apabila GTM sudah berlangsung selama enam bulan,” imbuh Marlyn.