11 Istilah Populer Seputar MPASI yang Perlu Mama Ketahui
Istilah populer ini biasanya sering ditemukan pada resep ataupun informasi seputar MPASI, Ma
1 Februari 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pemberian ASI saja pada bayi usia 6 bulan sudah tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. Di usia ini, bayi biasanya akan diberi makanan pendamping ASI atau MPASI sebagai asupan tambahan.
Makanan yang diberikan sebagai pendamping ASI pun perlu disesuaikan dengan usia bayi agar mereka bisa memahami rasa dan mencerna tekstur dengan baik.
Saat mencari informasi terkait MPASI di media sosial, Mama mungkin akan menemukan beberapa singkatan atau istilah populer seputar MPASI yang asing terdengar. Singkatan ini biasanya berkaitan dengan proses pembuatan makanan atau kondisi anak saat diberi MPASI.
Supaya lebih memahami, berikut Popmama.com rangkum sejumlah istilah populer seputar MPASI yang perlu Mama ketahui. Simak sampai akhir, yuk, Ma!
1. BLW
BLW berasal dari singkatan Baby Led Weaning, yaitu sebuah metode untuk memperkenalkan makanan pendamping ASI (MPASI) dengan cara membiarkan si Kecil memilih makanannya sendiri.
Metode ini pun mengharuskan bayi untuk menyantap makanannya sendiri dengan tangan tanpa bantuan sendok atau disuapi. Jenis makanan yang diberikan tentunya bukan berupa makanan encer seperti puree, tetapi makanan berbentuk padat serta telah dipotong-potong.
Namun, metode BLW hingga kini masih menjadi kontroversi karena bertentangan dengan ketetapan WHO yang menyarankan pemberian MPASI dengan memperhatikan sisi higienis.
Bila ingin menerapkan metode BLW untuk si Kecil, ada baiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter anak, ya, Ma.
2. Bumtik
Bumtik adalah singkatan dari bumbu aromatik atau bumbu tambahan yang dapat memberikan rasa sedap dan aroma wangi saat memasak MPASI.
Biasanya, bumtik terdiri dari berbagai macam jenis rempah serta bumbu alami seperti daun salam, serai, daun jeruk, kunyit, bawang merah, bawang putih, seledri, cengkeh, jahe, dan lain sebagainya.
3. ELOO
ELOO berasal dari singkatan Extra Light Olive Oil. Jenis minyak ini merupakan campuran dari virgin olive oil dengan refined olive oil yang bisa digunakan untuk menggoreng atau menumis makanan bayi.
Sementara itu, refined olive oil adalah minyak zaitun yang diolah secara kimiawi untuk memperbaiki kualitasnya yang kurang baik. Minyak ini memiliki tambahan zat kimia yang berfungsi untuk menetralkan rasanya yang kuat serta kadar keasamannya yang tinggi.
4. EVOO
EVOO adalah singkatan dari Extra Virgin Olive Oilyang merupakan minyak zaitun berkualitas tinggi serta paling murni. EVOO dihasilkan oleh buah zaitun yang diolah dengan cara di-press buahnya secara alami tanpa proses kimia apapun.
Minyak zaitun jenis ini tergolong tinggi vitamin dan mineral serta paling bagus kualitasnya karena benar-benar murni tanpa campuran apapun Kandungan antioksidan, omega-3, omega-6, dan mineral dalam EVOO sangat baik untuk perkembangan otak serta tumbuh kembang anak.
Namun, penggunaan EVOO sebaiknya tidak digunakan untuk memasak agar nutrisi di dalamnya tidak berkurang. Dalam beberapa resep MPASI, EVOO biasanya dicampurkan di atas menu makanan si Kecil.
Editors' Pick
5. Finger food
Finger food adalah jenis makanan yang mudah digigit, dipegang sendiri oleh tangan bayi, dan mudah untuk dikunyah.
Mengutip dari situs Baby Center, memberikan finger food pada bayi dapat melatih makan secara mandiri serta mengembangkan keterampilan motorik kasar dan halus seperti dengan menggigit atau mengunyah makanan.
Sebaiknya, finger food dikenalkan pada si Kecil saat memasuki usia 8-9 bulan setelah melewati fase konsumsi makanan bertekstur encer dan semi padat.
Meskipun bayi akan terlihat mengotori tempat makan saat diberi finger food, hal ini justru menjadi momen si Kecil mengeksplorasi warna, rasa, dan aroma dari makanannya.
6. GTM
GTM atau Gerakan Tutup Mulut merupakan sebuah istilah saat bayi tidak mau atau menolak makanannya. GTM pada bayi termasuk hal yang wajar terjadi saat memasuki fase MPASI.
Terjadinya kondisi ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti saat bayi sedang tumbuh gigi, masalah pencernaan, tekstur makanan yang tidak sesuai, atau rasa makanan yang kurang disukai oleh bayi.
Bila si Kecil mengalami GTM, sebaiknya Mama cari tahu terlebih dahulu penyebabnya. Jika dirasa mengganggu kesehatan bayi, Mama dapat berkonsultasi dengan dokter anak agar segera memperoleh solusi yang tepat.
7. Gulgar
Gulgar adalah singkatan dari gula dan garam. Biasanya istilah ini akan ditemukan saat Mama mencari resep MPASI. Pemberian gula dan garam saat awal MPASI perlu benar-benar diperhatikan dengan takaran yang pas.
Pasalnya, selera bayi pada dasarnya lebih suka makanan yang tanpa diberi tambahan gula dan garam. Berbeda halnya bila si Kecil susah makan sejak awal MPASI, sehingga gulgar boleh diberikan dengan takaran yang pas sebagai pemberi rasa.
8. LT
LT adalah singkatan dari lemak tambahan yang berfungsi sebagai pengikat seluruh nutrisi makanan pada bayi.
Lemak tambahan ini bisa didapatkan dari berbagai bahan, seperti minyak, ELOO, EVOO, butter, hingga santan. Pemberian lemak tambahan pada MPASI si Kecil juga dapat menaikkan berat badannya.
9. Menu MPASI 4 Bintang
Menu MPASI 4 bintang merupakan makanan yang mengandung 4 unsur gizi, yaitu karbohidrat, protein hewani, protein nabati, dan sayuran. Pemberian nutrisi ini menjadi standar penting untuk pertumbuhan si Kecil yang optimal.
Manfaat pemberian MPASI 4 bintang, di antaranya yaitu supaya bayi terhindar dari kondisi berat badan rendah, mal nutrisi, atau stunting di kemudian hari.
10. Puree
Puree adalah makanan yang dilembutkan, baik menggunakan blender, grinder, ditekan-tekan, atau dihaluskan dengan cara lainnya. Supaya tekstur semakin lembut, Mama juga dapat menyaringnya setelah diblender.
MPASI berjenis puree biasanya dibuat menggunakan bahan dasar berupa buah atau sayur. Makanan halus seperti ini cocok dikenalkan pada bayi saat awal mengonsumsi MPASI di usia 6 bulan.
11. UB
UB berasal dari singkatan unsalted butter. Saat mencari butter atau margarin di pasaran, Mama pasti akan menemukan dua jenis, yaitu salted butter yang asin dan unsalted butter yang rasanya tidak asin.
Bagi bayi berusia di bawah satu tahun, Mama lebih dianjurkan untuk memilih unsalted butter sebagai bahan MPASI. Hal ini dapat melindungi ginjal dan pencernaan si Kecil akibat makanan asin.
Unsalted butter ini bisa digunakan untuk menumis makanan bayi atau dicampurkan pada MPASI yang masih hangat.
Nah, itu tadi beberapa singkatan beserta istilah populer seputar MPASI yang perlu Mama ketahui. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan, ya, Ma!
Baca juga:
- 11 Rekomendasi Penyedap Rasa untuk MPASI yang Aman
- 10 Bahan MPASI yang Tahan Lama, Bisa Jadi Stok di Rumah
- Kenapa Naik Tekstur MPASI Penting untuk Bayi? Ini Kata Dokter!