Seberapa Sering Botol Bayi Harus Diganti? Perhatikan Tandanya
Penggunaan botol bayi ternyata ada batas waktu pemakaiannya nih, Ma
27 Oktober 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Botol bayi termasuk salah satu peralatan penting saat si Kecil masih dalam fase menyusui. Itulah mengapa, kebersihan botol bayi perlu dijaga dengan baik agar si Kecil yang masih sensitif tidak mengalami gangguan pencernaan.
Tak sedikit dari Mama yang belum mengetahui bila botol bayi ternyata memiliki batasan penggunaannya tersendiri. Untuk itu, botol bayi perlu diganti dalam jangka waktu pemakaian tertentu.
Meskipun telah dicuci dan disteril untuk memastikan kebersihannya, botol susu pasti akan mengalami kerusakan jika dipakai terus-menerus. Apalagi kebanyakan dari botol susu bayi biasanya terbuat dari plastik.
Lantas, seberapa sering botol bayi harus diganti? Berikut ini Popmama.com rangkum penjelasannya yang dapat Mama cermati. Yuk, simak sampai akhir!
1. Batas waktu pemakaian botol bayi
Dot atau botol bayi memiliki batas waktu pemakaian yang perlu diperhatikan. Setidaknya, Mama perlu memeriksa kondisi dot bayi dalam beberapa waktu dan menggantinya setiap 2-3 bulan sekali.
Selain itu, Mama juga dapat mengukur batas waktu pemakaian botol bayi sesuai dengan bahannya. Apabila Mama menggunakan botol susu bertuliskan BPA free, berarti bahan botol tersebut terbebas dari BPA atau bisphenol-A.
Sebagai informasi, BPA adalah zat kimia sintetis yang biasa dipakai untuk produk dari plastik. Botol susu yang terbuat dari bahan BPA free setidaknya diganti setiap enam bulan sekali.
Sementara itu, botol bayi yang tidak terbuat dari bahan BPA free sebaiknya perlu segera diganti dalam jangka waktu tiga bulan sekali.
Editors' Pick
2. Ganti botol susu bayi bila terdapat perubahan warna dan bau
Botol susu bayi juga perlu diganti bila warnanya sudah berubah menjadi kekuningan dan tampak keruh. Umumnya, botol susu yang masih bagus akan berwarna bening dan terlihat bersih.
Tak hanya itu, bila terdapat bau yang menempel pada botol dan tidak hilang meski sudah dicuci, artinya Mama perlu menggantinya dengan botol baru. Perubahan warna dan bau bisa menjadi tanda kalau Mama sudah terlalu lama memakai botol tersebut.
Perubahan warna pada botol dapat pula terjadi karena Mama tidak mencuci botol susu sampai benar-benar bersih. Pasalnya, bisa jadi botol susu bayi terkontaminasi oleh bakteri dan kuman yang bisa memicu masalah kesehatan pada si Kecil.
3. Perhatikan bila terdapat retakan atau pecahan pada botol
Mama harus segera mengganti botol susu bayi bila terdapat retakan atau pecahan yang menyebabkan kebocoran. Botol yang sudah retak di bagian permukaannya, bisa menyebabkan air susu mudah tumpah bahkan merembes.
Jika botol susu bayi terbuat dari kaca, adanya retakan ini pun bisa melukai kulit bayi. Namun, biasanya retakan pada botol cenderung berbentuk halus sehingga Mama perlu memeriksanya dengan jeli dan teliti.
4. Bagian dot atau puting botol perlu diganti bila robek
Selain memperhatikan tanda pada bagian botol, Mama juga perlu melihat bagian dot atau puting botol susu. Perlu diketahui, masa pakai dot bayi umumnya lebih pendek dibandingkan botolnya, yakni hanya selama satu hingga dua bulan.
Bagian dot atau botol bayi perlu diganti bila ujung bagian karetnya sudah terdapat robekan, lubangnya membesar, menipis, berubah bentuk, atau berubah warna. Robekan yang dibiarkan bisa membuat isi botol susu keluar berlebih sehingga si Kecil mungkin saja akan tersedak.
5. Apa yang terjadi bila botol tidak diganti?
Botol susu bayi yang tidak diganti saat kondisinya sudah tak layak pakai, tentu saja bisa menjadi sarang penyakit hingga menyebabkan masalah bagi kesehatan si Kecil, terutama pencernaannya.
Apalagi bayi di bawah usia tiga bulan belum memiliki sistem kekebalan tubuh yang kuat sehingga risiko terpapar bakteri dan jamur sangat rentan. Warna botol bayi yang tidak bersih bisa menjadi sarang bakteri yang nantinya akan berpindah ke mulut bayi.
Lebih lanjut, botol bayi yang tidak dibersihkan dengan benar juga dapat menarik kuman yang dapat menyebabkan bayi sakit. Seperti munculnya virus hepatitis A yang bisa menginfeksi hati bayi serta rotavirus yang bisa memicu diare dan dehidrasi.
Nah, itu tadi penjelasan mengenai seberapa sering botol bayi harus diganti. Yuk, segera periksa kondisi botol si Kecil dan usahakan segera menggantinya bila menunjukkan tanda-tanda tidak layak pakai atau melebihi batas waktu pemakaian, ya, Ma!
Baca juga:
- 11 Rekomendasi Sabun Pencuci Botol Bayi yang Tidak Mengandung SLS
- 15 Rekomendasi Alat Steril Botol Susu Bayi, Ampuh Bunuh Kuman
- 10 Rekomendasi Botol Susu Bayi, Bebas BPA