Telur merupakan salah satu sumber protein hewani terbaik yang mudah ditemukan di pasaran dengan harga terjangkau. Saat bayi berusia 6 bulan, Mama sudah boleh memberinya makanan pendamping ASI atau MPASI, termasuk telur serta olahannya.
Mengutip dari situs Parents, para ahli bahkan menyebut bahwa bayi yang diberi telur sejak memulai MPASI dapat mengurangi risiko terhadap alergi. Biasanya, Mama akan menemukan tiga jenis telur yang dijual di pasaran, seperti telur ayam, telur puyuh, maupun telur bebek.
Meskipun sama-sama terdiri dari putih dan kuning telur, setiap jenis telur tersebut punya kandungan nutrisi yang berbeda-beda lho, Ma.
Di antara telur ayam atau telur puyuh, mana yang lebih baik untuk bayi? Nah, berikut ini Popmama.com rangkum ulasan seputar perbandingan kedua jenis telur tersebut. Simak sampai akhir, yuk, Ma!
1. Kandungan nutrisi pada telur ayam
Freepik/freepik
Telur ayam yang dijual di pasaran biasanya terdiri menjadi dua jenis, yaitu telur ayam negeri dengan cangkang kecokelatan dan telur ayam kampung dengan cangkang berwarna putih serta cenderung berukuran lebih kecil.
Ayam kampung diketahui memiliki kandungan vitamin A, vitamin D, vitamin E, dan omega 3 yang lebih tinggi dibandingkan dengan telur ayam negeri. Dalam 100 gram telur ayam atau sekitar dua butir, kira-kira memiliki kandungan nutrisi sebagai berikut:
Kalori: 148 kalori
Lemak: 11 gram
Protein: 12 gram
Sodium: 142 miligram
Kolin: 251 miligram
Kalsium: 86 miligram
Kalium: 118 miligram
Fosfor: 258 miligram
2. Kandungan nutrisi pada telur puyuh
Freepik/BalashMirzabey
Adapun telur puyuh merupakan telur yang berasal dari burung puyuh serta memiliki ukuran yang jauh lebih kecil dibandingkan telur ayam. Cangkang telur puyuh pun sangat khas dikenali, yaitu berwarna krem dengan bercak cokelat dan hitam.
Biasanya telur puyuh di pasaran sudah dijual dalam keadaan matang dan siap dicampurkan ke dalam sup bayi atau resep MPASI lainnya. Dalam 100 gram telur puyuh atau sekitar 9-10 butir mengandung beberapa nutrisi sebagai berikut:
Kalori: 158 kalori
Lemak: 7 gram
Protein: 13 gram
Sodium: 141 miligram
Kalsium: 65 miligram
Kalium: 11 miligram
Editors' Pick
3. Telur ayam punya nutrisi yang baik dan harga lebih terjangkau
Freepik/azerbaijan_stockers
Telur ayam bisa diberikan kepada bayi sebagai sumber protein MPASI. Kandungan nutrisi telur ayam baik untuk menunjang tumbuh kembang si Kecil.
Selain itu, telur ayam juga relatif lebih mudah ditemukan di pasaran dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan jenis telur lainnya.
Meskipun telur ayam memiliki nutrisi yang baik, sebaiknya Mama tetap membatasi pemberiannya kepada bayi setidaknya 2-3 kali per minggu. Kalau si Kecil baru saja memulai MPASI, Mama cukup memberikan 1/3 butir telur ayam terlebih dahulu dalam sekali makan.
4. Telur puyuh cocok untuk MPASI bayi yang butuh asupan lemak
Freepik/KamranAydinov
Dibandingkan dengan telur ayam, jenis telur puyuh memiliki kandungan lemak yang cenderung lebih sehat. Itulah sebabnya, telur puyuh cocok disajikan untuk MPASI bayi yang membutuhkan asupan lemak dalam jumlah banyak.
Meskipun ukurannya tampak kecil, sebaiknya Mama jangan memberikan telur puyuh dalam jumlah berlebihan kepada bayi, ya. Usahakan pemberian telur puyuh disesuaikan dengan kebutuhan lemak harian si Kecil.
Kandungan antioksidan di dalam telur puyuh diketahui dapat meringankan gejala alergi pada bayi, menangkal radikal bebas, serta memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak. Jika si Kecil baru memulai MPASI, Mama cukup memberikan telur puyuh sebanyak 1-2 butir saja.
5. Telur MPASI sebaiknya dimasak sampai matang sempurna
Freepik/freepik
Memberikan telur ayam maupun telur puyuh sebagai MPASI memang sangat baik sebagai sumber protein hewani. Namun, pastikan Mama memasak telur sampai benar-benar matang sempurna.
Telur yang dimasak setengah matang mungkin saja terlihat lebih lembut dan mudah dimakan oleh si Kecil. Akan tetapi, telur setengah matang dapat mengandung bakteri Salmonella yang bisa menyebabkan si Kecil keracunan makanan lho, Ma.
Untuk itu, sebaiknya masak telur sampai matang sempurna supaya bakterinya mati dan aman dikonsumsi oleh bayi sebagai MPASI.
Penting diperhatikan, kalau si Kecil mengalami ruam merah di kulit, bibir bengkak, atau hidung gatal setelah makan telur, sebaiknya Mama segera membawanya ke dokter. Gejala seperti ini bisa menjadi pertanda reaksi alergi terhadap telur.
Mana yang Lebih Baik untuk Bayi, Telur ayam atau Telur Puyuh?
Freepik/azerbaijan_stockers
Jadi, kesimpulannya antara telur ayam atau telur puyuh sama-sama baik diberikan sebagai menu MPASI uNtuk bayi. Hanya saja, Mama dapat menyesuaikan pilihan sesuai dengan kebutuhan nutrisi si Kecil.
Telur ayam maupun telur puyuh sama-sama mengandung protein hewani yang baik untuk pertumbuhan bayi, terutama dalam membangun otot dan tulang serta mendukung perkembangan otaknya.
Kalau si Kecil membutuhkan asupan lemak yang lebih banyak, misalnya pada bayi dengan berat badan rendah, Mama disarankan untuk memilih telur puyuh sebagai asupan nutrisinya.
Sementara itu, telur ayam bisa menjadi pilihan bila Mama mencari sumber protein hewani dengan harga yang lebih terjangkau serta mudah ditemukan.
Nah, itu tadi ulasan terkait perbandingan antara telur ayam atau telur puyuh untuk bayi. Semoga bermanfaat dalam memilih nutrisi yang tepat, ya, Ma!