Kista Erupsi pada Bayi yang Sedang Tumbuh Gigi
Bikin anak tidak nyaman dan jadi rewel
11 Februari 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tumbuh gigi kadang menjadi masa-masa yang sulit bagi bayi. Walaupun tidak semua mengalami, namun buah hati mama mungkin akan menunjukkan berbagai gejala misalnya rewel, mengeluarkan banyak liur, banyak menggosok telinga, dan lain sebagainya.
Beberapa anak bahkan memiliki kista erupsi pada gusi mereka. Tumbuhnya kista erupsi ditandai dengan munculnya gelembung atau benjolan kecil pada gusi.
Biasanya hal ini akan dialami anak saat gigi dewasanya akan tumbuh. Meski demikian, beberapa kasus juga terjadi pada bayi.
Adanya benjolan pada gusi memang membuat anak merasa tidak nyaman sehingga sering rewel. Kondisi ini mungkin akan terlihat janggal dan menakutkan, namun sebenarnya tidak berbahaya.
Tetapi jika hal ini terjadi, Mama harus tahu cara menanganinya. Dalam artikel ini, Popmama.com merangkum serba-serbi kista erupsi pada bayi yang sedang tumbuh gigi.
Apa Itu Kista Erupsi?
Kista erupsi adalah kondisi di mana muncul bengkak atau gelembung yang berisi cairan. Hal ini terjadi saat gigi akan muncul dan mahkotanya mendesak ke luar dari gusi.
Umumnya anak akan mengalaminya saat tumbuh gigi sulung atau gigi permanen. Namun dalam beberapa kasus, hal ini juga dialami oleh bayi yang baru akan memiliki gigi susu.
Pembengkakan terjadi karena rongga folikuler di sekitar mahkota gigi mengembang akibat penumpukan cairan dari jaringan. Kadang cairan juga bercampur dengan darah, sehingga menyebabkan gelembung tampak berwarna pink.
Sebagaimana disebutkan sebelumnya, kista erupsi ini pada dasarnya tidak berbahaya dan bisa sembuh sendiri tanpa treatment apapun.
Meski demikian, keberadaannya memang membuat tidak nyaman karena menyebabkan kesulitan saat makan sehingga anak menjadi rewel.
Editors' Pick
Bagaimana Gejala Kista Erupsi Gigi?
Kondisi ini ditunjukkan dengan munculnya gelembung atau benjolan mirip kubah kecil di bagian gusi. Warnanya cenderung kebiruan, kuning, putih, dan kadang bening. Kista erupsi umumnya juga membuat gusi anak terlihat lebih lembut.
Sekilas, Mama akan melihat benjolan ini seperti balon kecil. Hal ini disebabkan oleh radang pada jaringan gusi akibat proses erupsi gigi.
Daerah di sekitar benjolan juga akan terlihat membengkak dan memerah karena darah yang berkumpul di sekitarnya.
Umumnya, kista erupsi hanya berukuran setengah inch. Dalam satu kasus, bayi atau anak mungkin hanya akan memiliki satu benjolan, namun mereka bisa mengalaminya berkali-kali setiap kali tumbuh gigi.
Walaupun kelihatannya menyakitkan, Mama tidak perlu terlalu khawatir. Benjolan tersebut akan hilang seiring waktu.
Mama hanya harus bersabar menghadapi sikap rewel sang Anak yang merasa tidak nyaman akibat tumbuh gigi.
Kenapa Kista Erupsi Bisa Terjadi?
Pada dasarnya, kista erupsi terjadi karena berkumpulnya cairan di ruang yang ada di sekitar gigi yang akan erupsi. Usaha gigi untuk tumbuh dan menembus gusi bisa saja menimbulkan luka yang mengakibatkan peradangan.
Meski demikian, kista erupsi kadang terjadi karena alasan lain selain tumbuh gigi. Kadang faktor penyebabnya pun tak bisa dimengerti. Namun secara garis besar, kista erupsi bisa terjadi karena hal-hal berikut ini:
1. Proses tumbuh gigi
Tumbuh gigi memang jadi saat-saat yang sulit bagi beberapa anak. Saat mahkota gigi berusaha naik ke permukaan gusi saat proses erupsi, jaringan akan terdesak sehingga mengakibatkan pembengkakan di sekitarnya.
2. Kepadatan berlebih pada gusi
Dua gigi yang bersebelahan dan sama-sama tumbuh bisa meningkatkan risiko munculnya kista erupsi. Sebenarnya hal ini lebih banyak terjadi pada anak-anak yang lebih besar dan sedang mengalami tumbuh gigi permanen. Meski demikian, hal ini juga mungkin terjadi pada bayi.
3. Adanya trauma atau luka
Luka pada gusi bayi dan anak bisa muncul karena berbagai hal. Selain karena proses tumbuh gigi, hal ini juga bisa terjadi saat mereka tak sengaja mengunyah mainan dengan gigi yang sedang tumbuh tersebut.
4. Anak mengalami kerusakan gigi
Dalam beberapa kasus, kista erupsi tidak berhubungan dengan proses tumbuh gigi. Anak-anak dan bayi yang mengalami kerusakan pada gigi dan gusi juga sangat mungkin menderita kondisi ini.
Bagaimana Cara Menanganinya?
Pada umumnya kista erupsi tidak memerlukan penanangan serius dan bisa hilang dalam waktu beberapa hari. Namun hal ini juga bisa berlangsung selama beberapa minggu, bergantung pada berapa lama proses tumbuh gigi.
Namun jika gigi tumbuh terlalu lama, sehingga kista erupsi tak kunjung hilang, maka Mama perlu mencari bantuan dokter. Pemeriksaan akan dilakukan dengan X-ray untuk mengetahui penyebab pertumbuhan gigi yang terlalu lambat.
Hasil X-ray akan menjadi dasar apa yang akan dilakukan selanjutnya. Jika kondisi masih normal, maka tidak perlu ada tindakan. Namun dalam situasi yang darurat, misalnya karena pertumbuhan gigi yang tidak sempurna, maka operasi mungkin perlu dilakukan.
Meski demikian, operasi akibat kista erupsi gusi pada bayi tidak terlalu sering dilakukan karena kebanyakan adalah proses yang normal. Mama tidak perlu khawatir saat si kecil mengalaminya, namun juga jangan terlalu meremehkan ya, Ma.
Baca juga:
- Jangan Panik! Ini Tanda Bayi Sedang Tumbuh Gigi
- Bayi Umur 9 Bulan Belum Tumbuh Gigi, Apa Penyebabnya?
- Tumbuh Gigi pada Bayi Baru Lahir, Apa Penyebabnya?