Begini Proses Bayi Belajar Bicara, Dimulai dari Menggumam Tanpa Makna
Semakin sering diajak mengobrol, si Bayi akan semakin cepat bisa bicara
25 Juni 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Senang rasanya saat bayi Mama menunjukkan perkembangan yang baik, sesuai milestones pada umumnya. Setelah belajar berguling, tengkurap, merangkak, sekarang Mama mulai mendengar sepenggal gumaman dari bibir mungil si Kecil. Rasanya pasti bangga ya, Ma?
Tahu tidak, Ma? Bayi butuh proses yang bisa dibilang juga cepat sampai dia bisa bicara. Namun tak jarang ada beberapa bayi yang lambat bicara, karena ada beberapa faktor yang memengaruhinya. Nah, yang Mama perlu tahu di sini, seperti apa sih proses bayi belajar bicara?
Popmama.com merangkum langkah demi langkah bayi belajar bicara, mulai dari hanya bisa menggumam, sampai bisa mengucapkan kata-kata. Jika sebelumnya Mama lebih banyak berkomunikasi memakai kode dengan si Kecil, saat dia mulai bicara akan berbeda rasanya.
Dimulai dengan Bahasa Bayi di Usia 3 Bulan
Sebelum bayi belajar berbicara dalam bahasa ibu, atau bahasa apapun yang pertama kali diperkenalkan pada mereka, bayi lebih banyak mengoceh tak jelas dan bermain dengan suara. Ini yang disebut bahasa bayi, yang kedengaran serupa pada semua bayi di seluruh dunia.
Biasanya, si Kecil mulai bisa berkomunikasi dengan bahasa bayi ini pada bulan ketiga. Dia mendengarkan suara Mama, mengawasi wajah Mama saat Mama berbicara, dan berusaha membuat suara random untuk merespon. Mereka juga memerhatikan suara musik atau suara lain di sekitarnya.
Pada umumnya, bayi lebih suka suara perempuan daripada suara laki-laki. Banyak juga bayi yang lebih suka suara dan musik yang pernah mereka dengar saat masih dalam kandungan. Pada akhir tiga bulan, bayi mulai memerhatikan vokalisasi lagu yang gembira, lembut, dan berulang-ulang.
Editors' Pick
Bayi Mulai Bicara Random di Usia 6 Bulan
Pada usia 6 bulan, si Kecil akan mulai mengoceh dengan suara yang berbeda-beda. Mereka mulai bisa mengatakan dua suku kata yang diulang, seperti 'ba-ba' atau 'da-da', dan semacamnya. Mereka mulai berusaha mengungkapkan sesuatu lewat gumamannya.
Kadang Mama atau Papa bersemangat menafsirkan serangkaian ocehan seperti 'ba-ba' sebagai kata-kata pertama si Kecil yang dipercaya sedang mengucapkan kata 'papa' untuk panggilan ayah. Namun, ocehan mereka biasanya masih terdiri dari suku kata acak tanpa makna.