Tahukah Mama, warna dan tekstur feses pada bayi bisa menandakan bayi tersebut cocok atau tidak dengan susu formula yang sedang dikonsumsi. Normal atau atau tidaknya dari segi warna dan bentuk dapat dilihat melalui feses si Kecil.
World health Organization (WHO) merekomendasikan kepada ibu di seluruh dunia untuk menyusui secara eksklusif selama enam bulan pertama sejak kelahiran bayi. Ini untuk mendukung pertumbuhan, perkembangan serta kesehatan yang optimal pada bayi.
Namun terkadang untuk beberapa keadaan ASI tidak bisa diberikan secara penuh. Hal ini bisa saja dikarenakan kesehatan bayi ataupun Mama yang tidak memungkinkan untuk memberikannya pada si Kecil. Maka dipilihlah susu formula untuk dapat menggantikan fungsi ASI atau hanya sebagai pendamping.
Tapi, tidak semua merek dan jenis susu formula cocok bagi bayi. Oleh karena itu, ketika seorang bayi tidak cocok dengan susu formula yang dikonsumsi, mereka akan menunjukan gejalanya melalui warna dan bentuk fases.
Berikut Popmama.com rangkum penjelasan warna dan tekstur feses bayi yang tidak cocok susu formula.
1. Feses bayi berwarna kehitaman
Pexels/Sasha Kim
Warna feses bayi yang kehitaman bisa menandakan si bayi mengalami alergi makanan. Ini perlu diwaspadai terlepas dari meminum susu formula atau tidak. Karena umumnya bayi mendapatkan protein dari apa yang dia makan baik itu ASI ataupun susu formula.
Bila mama mendapati kotoran si Kecil berwarna hitam, baik itu secara keseluruhan atau hanya sekedar bercak saja, itu tandanya bayi mencerna darah saat menyusui langsung dari puting mama, dan jika mengkonsumsi formula, bisa jadi karena adanya perdarahan pada sistem pencernaannya.
Editors' Pick
2. Terkadang feses juga bisa berwarna hijau
Pexels/Tatiana Twinslol
Feses berwarna hijaupada bayi atau bahkan menjadi hijau tua bisa menjadi tanda ketika si Kecil tidak cocok dengan susu berformula hypoallergenic.
Pada kasus ini, feses seringkali pucat, ada kalanya berair dan bahkan berbentuk keras. Mama harus mulai antisipasi ya ketika si Kecil mengalami perubahan pada warna feses seperti di atas.
Perhatikan kembali formula apa yang terdapat pada susu sehingga si Kecil tidak lagi mengalami ini. Bisa jadi bayi mama juga alergi terhadap susu berformula hypoallergenic atau formula tambahan tertentu lainnya.
3. Feses bertekstur keras dan berwarna gelap
Pexels/Victoria Borodinova
Perlu diketahui bahwa biasanya fases normal pada bayi yang minum ASI ataupun susu formula ialah berwarna cokelat atau kuning. Teksturnya sering kali cair atau padat seperti mentega, bukan keras. Sehingga jika bayi yang mengkonsumsi susu formula memiliki fases dengan tekstur keras artinya si kecil tidak cocok dengan kandungan susu formula.
Jika sebelumnya bayi menggunakan ASI lalu kemudian berpindah pada susu formula, bisa jadi feses yang keras merupakan hasil dari bayi yang mengalami konstipasi karena sistem pencernaannya sedang beradaptasi dengan kandungan susu formula.
Hal yang sama juga bisa terjadi pada bayi ketika dikenalkan dengan makanan padat saat usinya memasuki enam bulan yaitu fase MPASI. Jadi ada baiknya untuk menelaah lebih lanjut jika si bayi sudah memasuki fase ini. Tentunya untuk mengetahui penyebabnya berasal dari susu formula atau kandungan makanan yang diberikan.
4. Terdapat lendir pada pup bayi berwarna bening
Pexels/Kelvin Octa
Indikator ini sama halnya dengan feses bayi yang berwarna hitam, adanya lendir bening di popok bayi pada waktu yang cukup lama juga menandakan si kecil sedang mengalami alergi pada makanan, termasuk alergi protein susu.
Banyak sekali susu formula yang baik dengan segala formulanya, tapi ketika terjadi perubahan pada warna serta bentuk apalagi hingga mengeluarkan lendir pada feses yang sudah disebutkan, jangan dipaksakan untuk tetap diminum ya Ma.
5. Tips jika bayi mengalami fases berwarna tidak biasa
Pexels/Yan Krukov
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan para mama ketika mendapati warna dan tekstur feses berbeda dari biasanya.
Kondisi ini bisa dihasilkan dari susu formula, mengingat bahwa tekstur susu formula lebih kental dari ASI, sehingga pencernaan bayi membutuhkan waktu untuk bisa menerima.
Dilansir dari website Ikatan Dokter Anak Indonesia www.idai.or.id, bahwa menghentikan pemberian susu formula yang mengandung susu sapi merupakan strategi utama dan paling aman.
Para mama bisa tetap menggunakan susu dengan formula asam amino yaitu sebagai sumber nitrogen dan susu formula kedelai (soya), di mana formula ini menggunakan kedelai sebagai sumber protein. Perlu dicatat bahwa formula kedelai tidak dianjurkan untuk bayi di bawah enam bulan ya Ma.
Hal lain yang bisa dilakukan ialah dengan memberi pijatan lembut pada bayi di area bawah perut. Pijatan dapat diberikan setelah memandikan si kecil atau ketika ingin menidurkannya. Agar nantinya proses mencerna pada saat mengkonsumsi susu lebih ringan. Jangan lakukan pijatan saat bayi mengkonsumsi susu atau setelahnya ya, hal ini akan menyebabkan bayi muntah.
Selain itu jangan segan berkonsultasi dengan dokter untuk kesehatan anak mengenai warna dan tekstur feses yang berbeda. Karena terkadang bukan hanya dari susu formula yang dikonsumsi saja, namun dari penyebab-penyebab lainnya.
Itulah penjelasan mengenai warna dan tekstur fases bayi yang tidak cocok susu formula. Semoga informasi ini bisa menambah pengetahuan mama.