Yuk, Cari Tahu Kandungan Gizi dalam Bubur Bayi Instan
Amankah terus menerus memberikan bubur instan pada bayi?
5 Februari 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ketika si Kecil menginjak usia 6 bulan ke atas, Mama mulai disibukkan dengan menyiapkan makanan pendamping ASI. Mama kemudian dihadapkan pada pilihan membuat sendiri bubur bayi atau memakai produk instan? Membuat sendiri agak repot namun Mama bisa menjamin keaslian produk. Tetapi apakah bubur instan tidak baik?
Awalnya, mungkin Mama lebih banyak terbantukan oleh adanya bubur bayi instan. Cara membuatnya mudah dan tersedia dalam banyak varian rasa yang bikin si Kecil tidak mudah bosan. Tapi tidak bisa dipungkiri bahwa banyak mitos dan fakta yang beredar soal bubur bayi instan. Ada yang mengatakan kandungan gizinya minim, ditambahkan bahan pengawet, dan harus diseduh dengan air mendidih.
Sebenarnya, aman atau tidak ya memberikan bubur instan pada si Kecil? Bagaimana soal kandungan gizi dan aturan pemakaiannya?
Simak yuk, Ma beberapa penjelasan di bawah ini.
Semoga bisa membantu menjawab kekhawatiran Mama soal bubur bayi instan.
1. Mengapa bubur instan bisa awet?
Bubur bayi instan yang baik memiliki tenggang kadaluarsa antara 6-12 bulan dari tanggal pembuatan. Karena proses pembuatannya benar-benar menggunakan bahan alami seperti beras merah, beras putih, dan gandum yang melalui tahapan milling atau penepungan.
Bahan tambahan seperti buah, sayur, dan sumber protein hewani juga didapat dari bahan asli yang melalui proses serupa.
Campuran kemudian dikeringkan dengan proses freeze dry yang menggunakan suhu rendah.
Kadar air benar-benar dihilangkan bahkan sampai nol persen. Alhasil, bubur bayi instan bisa tahan lama karena tidak ada kandungan air untuk bekal bakteri bertahan hidup. Ini sebabnya, ketika kemasan sudah dibuka, bubur instan akan bertahan cukup lama jika disimpan di wadah kedap udara.
Jadi, bubur bayi instan bukan awet karena mengandung pengawet.
Editors' Pick
2. Dari mana rasa gurih pada bubur bayi Instan?
Meski menggunakan tambahan bahan alami, seharusnya rasa bubur bayi adalah tawar dan hanya mengandalkan rasa asli dari bahan tersebut. Tapi hampir semua bubur instan memiliki rasa manis dan gurih yang pas.
Lalu dari mana cita rasa ini didapatkan?
Apakah penambahan pemanis buatan dan MSG?
Berdasarkan peraturan Joint FAO/WHO Expert Committee on Food Additives (JECFA) MSG sebenarnya boleh dikonsumsi oleh bayi yang sudah berumur lebih dari 3 bulan. Tapi pemakaiannya tetap dihindari atas pertimbangan kondisi metabolisme tiap bayi yang tidak sama. Ada yang kuat mencerna MSG dan ada yang tidak kuat bahkan sampai timbul alergi.
Makanan kemasan untuk bayi mungkin mengandung gula dan garam sebagai pemberi rasa. Tentu saja, jumlahnya diatur berdasarkan standar kesehatan untuk bayi.
Sebagai seleksi awal, Mama harus memerhatikan label bahan di kemasan. Garam akan tertulis sebagai natrium dan gula punya nama lain glukosa atau fruktosa.
3. Bagaimana cara menyeimbangkan asupan gizi dari bubur instan dan makanan asli?
Meski dibuat menggunakan bahan tambahan asli, kandungan gizi dalam bubur instan tidak selengkap itu. Dalam proses pembuatannya memang melalui fortifikasi atau penambahan zat gizi penting.
Nah, untuk menyeimbangkan asupan gizi yang diterima Si Kecil, Mama harus memberikan MPASI buatan sendiri dari bahan alami atau mencampurkannya dengan bubur instan.
Agar tidak terjadi over nutrition atau kelebihan zat gizi, hindari menggabungkan bubur instan dengan makanan asli yang serupa. Misalkan bubur instan yang dipilih adalah rasa ayam, campurkan dengan jagung atau ikan salmon yang sudah dihaluskan.
Sehingga dalam seporsi MPASI, Si Kecil mendapatkan gizi dari daging ayam, jagung, dan ikan sekaligus.
4. Apakah diperkenankan memberi bumbu tambahan pada bubur instan?
Bubur bayi instan ada yang tersedia dalam varian rasa tawar. Biasanya yang bercita rasa kacang hijau atau beras merah.
Sebaiknya, tidak perlu memberikan bumbu tambahan agar bubur instan terasa lebih lezat.
Si Kecil yang masih berusia kurang dari 6 bulan biasanya hanya mengenal rasa ASI, yang sama tawar dan hambarnya. Penambahan bumbu lebih baik digunakan pada MPASI buatan Mama sendiri.
Nah Ma, jika Mama memiliki banyak waktu, kenapa tidak memilih membuat MPASI dan mengganti bubur instan sebagai makanan untuk Si Kecil.
Resep buatan sendiri dijamin lebih sehat kan, Ma!
Baca juga:
- 5 Resep MPASI Simpel dan Bergizi untuk Bayi 8 Bulan ke Atas
- 6 Resep MPASI Rekomendasi WHO untuk Bayi 8 Bulan ke Atas
- 8 Resep Makanan Bayi Berbahan ASI yang Bikin Si Kecil Makan Lahap