Bahaya Gula Tambahan pada Produk Makanan Bayi, Orangtua Perlu Waspada
Adanya gula tambahan pada produk makanan bayi nyatanya tidak banyak diketahui
26 Mei 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap orangtua tentu hanya ingin memberikan yang terbaik untuk anaknya. Terutama dalam hal pemenuhan gizi di masa tumbuh kembang si Kecil. Sayangnya, tidak semua produk makanan khusus bayi aman untuk dikonsumsi.
Pasalnya, pada laporan terbaru yang diterbitkan Public Eye Swiss danInternational Baby Food Action Network (IBFAN) menemukan terdapat gula tambahan pada produk makanan bayi Nestle yang dipasarkan di negara berkembang, termasuk Indonesia.
Tentu saja hal ini dapat menyebabkan dampak jangka panjang yang kurang baik untuk si Kecil kelak. Lalu, mengapa hal ini bisa terjadi? Apa dampak yang bisa terjadi pada si Kecil dalam jangka waktu panjang?
Nah, berikut Popmama.com rangkum tentang bahaya gula tambahan pada produk makanan bayi.
1. Penemuan gula tambahan pada produk makanan bayi
Added sugar merupakan gula yang ditambahkan selama pemrosesan makanan. Gula tambahan ini tentu saja tidak termasuk gula alami yang terdapat pada buah dan sayuran. Hal inilah yang ditemukan di dalam produk makanan bayi keluaran Nestle.
Laurent Gaberell dari Agriculture & Food expert Public Eye mengatakan ini bermula dari tim LSM Swiss yang menyelidiki perusahaan Swiss dan apa yang mereka lakukan ketika beroperasi di luar negeri. Nestle sendiri merupakan perusahaan makanan bayi terbesar di dunia yang punya 20 persen makanan bayi, yang dikonsumsi banyak anak di seluruh dunia.
Mereka mengklaim bahwa produknya merupakan pemimpin makanan bayi dan memberikan nutrisi terbaik bagi bayi dan anak di dunia. Sayangnya, Laurent dan timnya menemukan bahwa terdapat gula tambahan pada produk makanan bayi keluaran Nestle di Indonesia.
Meskipun begitu, pada laman Nestle dikatakan bahwa mereka telah mengurangi banyak gula pada produk makanan bayinya dan menyediakan pilihan lain tanpa gula tambahan.
Editors' Pick
2. Peraturan pemerintah yang masih longgar
Melalui Media Briefing pada Rabu, 22 Mei 2024 yang dilakukan secara daring, Dhora Elvira W, Policy and Advocacy Advisor PIC Indonesia menanggapi bahwa regulasi suatu negara dapat menjadi salah satu faktor terciptanya standar ganda.
Di Eropa regulasinya sangat ketat sehingga tidak ada celah bagi industri untuk memberikan gula tambahan pada produk-produk bayi. Hal ini jelas berbeda dengan regulasi di negara berkembang, salah satunya Indonesia.
Oleh sebab itu, perhatian pemerintah akan hal ini sangat diharapkan demi kesehatan anak Indonesia kedepannya. Terutama karena Indonesia menghadapi dua masalah besar yang berlawanan yaitu stunting dan obesitas.