Bayi Gemuk, Menggemaskan atau Mengkhawatirkan? Ini Kata Dokter
Kenali ciri-ciri bayi gemuk yang berisiko menimbulkan bahaya bagi kesehatannya
20 Juli 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Orangtua mana yang tidak senang jika bayinya memiliki pipi yang gembul dan tubuh yang gemuk berisi. Tak hanya terlihat menggemaskan, bayi bertubuh gemuk pun sering kali dianggap lebih sehat daripada bayi lainnya. Benarkah demikian?
Pasalnya, beberapa orangtua akhirnya terus berusaha membuat bayinya jadi lebih gemuk dan mengabaikan bahaya yang mengintai si Bayi jika berat badannya berlebihan.
Mengutip unggahan dr. Citra Amelinda, Sp.A, IBCLC, M.Kes di Instagram pribadinya, bayi yang memiliki tubuh terlalu besar juga memiliki risiko tinggi untuk menderita beragam penyakit. Kegemukan di masa kecil juga berkaitan dengan obesitas di masa dewasanya kelak.
Lantas bagaimana ciri bayi yang gemuk dan sehat? Apa yang bisa Mama lakukan untuk menjaga berat badan bayi?
Nah, berikut Popmama.com rangkum penjelasan tentang bayi yang gemuk, menggemaskan atau mengkhawatirkan?
1. Bayi gemuk boleh, asal berat badannya tidak berlebihan
Tidak ada yang salah jika setiap Mama menginginkan bayinya memiliki tubuh yang gemuk dan menggemaskan.
Namun, dr. Citra Amelinda, Sp.A, IBCLC, M.Kes menyarankan ada baiknya setiap bayi hanya mengalami kenaikan berat badan yang wajar.
"Jadi kalau biasanya kan orangtua cemas kalau BB anaknya seret. Tapi kalau naiknya kegedean juga nggak disarankan. Terutama yang bayinya ga cuman minum ASI," ujar dr. Citra.
Editors' Pick
2. Bayi gemuk bisa disebabkan karena ASI eksklusif atau susu formula
Tak hanya karena susu formula, nyatanya cukup banyak bayi yang mengonsumsi ASI eksklusif tumbuh menjadi bayi yang gemuk. Salah satu contohnya adalah bayi Indah Permatasari yang sempat menjadi sorotan netizen. Istri Arie Kriting ini mengatakan kalau ia hanya memberikan ASI untuk anak pertamanya itu.
Tak hanya Indah Permatasari, Donita pun pernah mengalami ketika bayinya kelebihan berat badan karena asupan ASI yang lancar selama masa pertumbuhan bayinya.
Ditambah lagi, di usia 6 bulan bayi juga sudah mengonsumsi MPASI. Tentu saja ini membuatnya mudah untuk mengalami berat badan. Sehingga menurut dr. Citra, Mama perlu lebih peka terhadap sinyal yang diberikan bayi karena tidak semua tangisan bayi berarti lapar. Hal ini juga dapat mencegah Mama melakukan overfeeding pada bayi.