Cara Meningkatkan Kemampuan Kognitif Bayi dengan Bahasa Isyarat
Bahasa isyarat bisa membantu bayi menyampaikan perasaannya dengan tepat
19 Maret 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Golden age atau periode emas adalah masa yang paling baik untuk memberikan bayi stimulasi yang dapat mendukung tumbuh kembangnya. Stimulasi yang tepat tentu saja akan meningkatkan kemampuan kognitif si Kecil.
Apa keuntungannya? Si Kecil yang memiliki kemampuan kognitif yang baik dapat belajar, mengingat, mengelola informasi dengan lebih mudah. Ini juga yang kelak akan membantu dia untuk menjalani aktivitasnya sehari-hari.
Salah satu stimulasi yang bisa Mama berikan pada bayi adalah dengan mengajarkannya menggunakan bahasa isyarat. Lalu, bagaimana caranya?
Nah, berikut ini adalah rangkuman informasi cara meningkatkan kemampuan kognitif bayi dengan bahasa isyarat yang sudah Popmama.com rangkum untuk Mama. Baca di sini, yuk!
Bukti Bahasa Isyarat Dapat Meningkatkan Kemampuan Kognitif Bayi
Dilansir dari Babygaga, terdapat sebuah penelitian yang dilakukan oleh para peneliti di Northwestern University, yang menganalisis perkembangan kognitif dari 113 bayi yang bisa mendengar, yang berusia antara 4 hingga 6 bulan.
Mulanya, tak satu pun dari anak-anak itu terpapar Bahasa Isyarat Amerika atau bentuk bahasa isyarat lainnya sebelum penelitian.
Kemudian, mereka dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama adalah kelompok non-linguistik (non-verbal) dan kelompok kedua adalah kelompok yang difokuskan pada bahasa isyarat.
Untuk menilai respons kognitif pada bayi, mereka memberikan 8 foto berbeda yang berkaitan dengan satu tema yang sama. Misalnya, jika temanya adalah ikan, maka bayi akan diberikan delapan foto ikan yang berbeda.
Di kelompok non-linguistik, seorang perempuan membantu untuk menunjukkan foto dan melihat bayi tanpa mengatakan apa-apa. Di kelompok yang berfokus pada bahasa isyarat, petugas perempuan lainnya mengenalkan foto-foto itu sambil memberikan isyarat menggunakan tangan atau jarinya.
Di fase kedua penelitian, semua bayi kembali diberikan dua gambar lagi yang mengikuti tema yang sama dengan objek sebelumnya, sedangkan gambar lainnya sama sekali tidak ada kaitannya dengan tema.
Dari penelitian ini mereka mendapati bahwa bayi yang berusia 3-4 bulan, yang dikenalkan pada bahasa isyarat lebih mampu mengenali foto dari tema yang sama dibandingkan kelompok non-linguistik (non-verbal).
Editors' Pick
Waktu yang Tepat Mengajarkan Anak Menggunakan Bahasa Isyarat
Dikutip dari The Bump, Jann Fujimoto, CCC-SLP, ahli patologi wicara-bahasa bersertifikat di Wisconsin mengatakan bahwa waktu yang baik untuk memulai adalah saat bayi berusia 4-6 bulan.
Ada beberapa pendekatan berbeda untuk mengajar bahasa isyarat bayi. Tetapi umumnya Mama dapat mengajarkan bayi dengan mengucapkan kata seperti "susu", sambil membuat isyarat pada saat yang sama, dan kemudian memberi bayi susu.
Pengulangan dan kesabaran adalah kuncinya. Perlu diingat, si Kecil kemungkinan tidak akan mulai membuat tanda-tanda sendiri sampai mereka berusia sekitar 6 hingga 9 bulan.
Saat memutuskan untuk mengajarkan bahasa isyarat pada bayi, Mama harus memutuskan isyarat apa yang akan Mama mulai. Pertimbangkan kata-kata yang paling sering Mama dan keluarga gunakan sehari-hari.