Gejala Batuk pada Bayi yang Perlu Diwaspadai Orangtua

Kenali jenis batuk si Kecil melalui suara dan tanda lainnya

14 Juni 2024

Gejala Batuk Bayi Perlu Diwaspadai Orangtua
Freepik/freepik

Bayi yang baru lahir belum memiliki daya tahan tubuh yang sempurna. Itulah sebabnya mereka mudah terkena berbagai penyakit dan gangguan, salah satunya adalah batuk.

Melansir Parents, menurut Howard Balbi, MD, seorang direktur penyakit menular anak di Nassau County Medical Center di East Meadow, New York, batuk merupakan cara tubuh melindungi dirinya sendiri.

Walaupun demikian, tentu saja kondisi ini bisa membuat si Kecil tidak nyaman. Apalagi, berbeda batuk berbeda pula penanganannya. Itulah sebabnya Mama perlu mengenali ciri dan gejala batuk si Kecil sejak dini.

Nah, berikut Popmama.com rangkum beberapa gejala batuk pada bayi yang perlu diwaspadai.

1. Batuk basah atau berdahak

1. Batuk basah atau berdahak
Freepik/Cookie_studio

Jenis batuk pertama yang bisa Mama identifikasi adalah batuk basah atau berdahak. Melansir Parents, batuk basah menyebabkan terbentuknya dahak atau lendir (yang mengandung sel darah putih untuk membantu melawan kuman) di saluran napas bayi.

Seringkali penyakit ini disebabkan oleh penyakit pernapasan yang menyertai infeksi bakteri. Batuk jenis ini juga seringkali aktif sehingga membuat bayi merasa kelelahan.

Jika Mama mendengar suara napas si Kecil lebih cepat dari biasanya dan suara batuk mereka terdengar berat, bisa jadi si Kecil mengalami batuk berdahak.

Editors' Pick

2. Batuk kering karena demam

2. Batuk kering karena demam

Batuk jenis ini tidak produktif, artinya tidak menghasilkan lendir. Batuk kering mungkin terjadi saat bayi menderita pilek, hidung tersumbat, atau alergi, dan iritasi akibat sakit tenggorokan.

Jika bayi menderita batuk kering atau batuk tanpa lendir, maka ia akan menghasilkan suara retasan yang mungkin tampak kuat dibandingkan batuk berdahak. Umumnya, ini terjadi dengan disertai sedikit demam di malam hari.

3. Batuk menggonggong atau croup

3. Batuk menggonggong atau croup

Selanjutnya, batuk yang menjadi tanda penyakit croup pada bayi. Melansir laman Kids Health, croup disebabkan oleh virus yang membuat saluran pernapasan si Kecil membengkak.

Mereka mempunyai gejala batuk "menggonggong" (sering disamakan dengan suara gonggongan anjing laut) dan suara serak, serta mengeluarkan suara melengking bernada tinggi saat bernapas.

Penyakit ini umumnya diawali dengan gejala pilek atau hidung tersumbat di pagi hari. Jika si Kecil mengeluarkan suara menggonggong saat tidur, dan terutama jika bayi kesulitan bernapas, jangan ragu untuk menghubungi dokter. Kebanyakan anak-anak dengan croup menjadi lebih baik dalam waktu sekitar satu minggu.

4. Batuk mengi karena asma

4. Batuk mengi karena asma

Batuk kering juga bisa menjadi penanda kalau si Kecil mengalami asma. Hal ini biasanya disertai dengan bunyi mengi pada saat si Kecil bernapas. Bunyi mengi sendiri merupakan sebuah suara yang terdengar seperti siulan.

Dalam kasus gejala asma yang parah, bayi akan mengalami retraksi (mengisap masuk dan keluar dari dada dan diafragma). Menurut Asthma and Allergy Foundation of America, bayi juga mungkin juga menunjukkan gejala lain seperti pernapasan cepat, terengah-engah, kesulitan makan atau menghisap, dan kelelahan.

5. Batuk dengan teriakan keras dan cepat

5. Batuk teriakan keras cepat

Terakhir, ada batuk rejan pada bayi. Umumnya, bayi yang mengalami batuk rejan ditandai dengan batuk dengan teriakan keras dan cepat. Bayi yang menderita batuk rejan juga terlihat sering kejang saat batuk dengan lidah menjulur, mata melotot, hingga perubahan warna pada wajah mereka.

Penyakit ini berawal dari infeksi bakteri yang menyerang bayi. Untuk diketahui, batuk rejan sempat menjadi penyebab utama penyakit dan kematian pada bayi hingga vaksin DTaP diciptakan pada tahun 1960an, yang secara praktis memberantas penyakit ini di Amerika Serikat. Namun, batuk rejan kini kembali muncul dan menjadi wabah di banyak negara bagian di Amerika beberapa tahun terakhir.

Selain itu, batuk lainnya yang tetap perlu diwaspadai adalah gejala Covid-19 pada bayi. Hanya saja, bayi umumnya menderita gejala ringan atau tanpa gejala.

Baik batuk kering maupun basah, pastikan Mama tetap memberikan perawatan yang tepat, ya. Jika setelah mendapatkan penanganan pertama si Kecil tidak kunjung membaik, segera periksakan kondisi si Kecil pada ahlinya.

Nah, itulah tadi rangkuman informasi tentang gejala batuk pada bayi yang perlu diwaspadai. Semoga informasi ini bisa membantu Mama dalam mengatasi batuk si Kecil. Segera ke dokter bila batuk yang dialami si Kecil semakin mengkhawatirkan!

Baca juga:

The Latest