Nikita Willy Tak Izinkan Baby Izz Digendong saat Makan, Ini Alasannya
Nikita Willy punya alasan tersendiri mengapa ia tidak mengizinkan Baby Izz digendong saat makan
28 Februari 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Untuk mendapatkan tumbuh kembang yang luar biasa, bayi tidak boleh melewatkan waktu makannya. Pasalnya, saat makan ia akan mendapatkan berbagai zat gizi yang ia butuhkan untuk menjaga tubuhnya tetap sehat.
Namun, bagaimana jika si Kecil sering melakukan GTM atau gerakan tutup mulut? Ia bahkan hanya menikmati sedikit dari makanan yang sudah Mama siapkan.
Tak perlu buru-buru cemas, Ma. Salah satu aktris Indonesia, Nikita Willy, juga mengalami hal yang sama pada bayinya, Issa Xander Djokosoetono atau Baby Izz. Saat berbincang bersama dr. Melia Yunita, Sp.A, Nikita menceritakan pengalamannya dalam menghadapi momen-momen ketika Baby Izz GTM.
Nikita Willy juga menjelaskan mengapa Baby Izz tak boleh digendong saat makan.
Di bawah ini Popmama.com telah merangkum informasinya untuk Mama. Yuk, disimak!
1. Baby Izz pernah mengalami GTM, ini yang dilakukan Nikita Willy
Akan ada masanya dimana setiap bayi mengalami GTM atau gerakan tutup mulut saat makan. Hal ini juga terjadi pada Baby Izz.
"Issa juga pernah GTM. Yang dokter bilang tadi, kalau misalnya aku konsisten di jadwal aku mungkin pagi iya nggak mau makan atau sedikit, ayamnya saja. Terus, dia mau turun dari high chair, yauda aku nggak akan kejar-kejar dia. Aku berjanji sama diriku, aku bukan ibu yang akan ngejar anak aku makan di Playground. Kalau dia nggak mau makan, yasudah dia nggak makan," ujar Nikita.
Nikita juga menambahkan, melalui pengalamannya membiarkan Izz tidak menghabiskan makan pagi dan tetap konsisten pada jadwal makan selanjutnya, si Kecil justru lebih lahap saat menikmati makan siangnya. Konsisten pada jadwal dan jam makan adalah kuncinya. Sehingga, kebutuhan gizi bayi tetap terpenuhi walau sesekali ia mengalami GTM.
Editors' Pick
2. Penyebab umum bayi lakukan GTM saat mau makan
Bicara tentang GTM, dr. Melia Yunita, Sp.A atau yang akrab disapa dokter Lia mengatakan bahwa hal ini merupakan hal yang umum dialami bayi. Namun, Mama tak perlu cemas karena masa-masa ini tidak akan terjadi selamanya.
"Semua akan GTM pada masanya, tapi GTM pasti berlalu. Aku suka bilang gitu. Sabar ya," kata dokter Lia.
Menurut dokter Lia, ada banyak faktor kenapa seorang anak melakukan GTM. Beberapa di antaranya, seperti:
Belum bisa berkomunikasi. Bayi belum bisa ngomong dengan jelas, mengekspresikan dengan jelas, mungkin GTM-nya itu adalah ekspresi mreka terhadap ketidaknyamanan. Bisa jadi kenyang, tidak sesuai jadwal, atau karena terlalu banyak diberi susu.
Kurang tidur. Bayi yang mengalami kurang tidur di malam hari akan merasa ngantuk saat pagi hari. Ini bisa membuatnya malas untuk makan.
Bosan. Bayi bisa merasa bosan pada makanannya. Oleh sebab itu, Mama harus mencari akar permasalahannya dulu agar bisa mendapatkan solusi.
Tumbuh gigi. Bayi yang mengalami proses tumbuh gigi seringkali tidak nyaman untuk menikmati makanannya.
"Jangan menyerah memperkenalkan makanan baru, research bilang kita harus mengulang-ulang makanan yang sama bahkan 10-15 kali, ya kan? Kalau sudah 15 kali beneran nggak mau, mungkin beneran nggak suka. Tapi, kita harus jadi Mama yang kreatif. Mungkin hari ini ikannya digoreng, besok boleh lho dipesmol, jadi cari menu-menu yang lain," jelas dr. Lia.
3. Alasan Nikita Willy tak izinkan Baby Izz digendong saat makan
Saat ditanyakan kenapa Nikita lebih memilih high chair dibandingkan harus menggendong Baby Izz, Nikita menjawab kalau ia ingin mengajarkan pada bayinya supaya bisa duduk tenang saat makan.
"Aku mau menerapkan sama Issa kalau dia itu harus duduk pada saat makan. Walaupun sekarang dia kayak cuma 10 menit terus maunya berdiri, turun, aku bilang ke dia, Issa kalau kamu misalnya nggak duduk, kamu mau turun, berarti kamu selesai makan walaupun kamu cuma dua sendok," ungkapnya.
Walaupun terkadang Nikita merasa kalau hal tersebut aneh untuk dilakukan, ia tetap percaya kalau suatu saat putranya itu akan mengerti. Nikita bahkan sempat menuliskan pesan untuk Mamanya agar tidak menggendong Baby Izz saat ia harus makan.
4. Makan sambil digendong bisa berisiko untuk bayi
Sejalan dengan pendapat Nikita Willy, dokter Lia pun menambahkan kalau menggendong anak saat makan merupakan hal yang kurang tepat.
Menurutnya, makan sambil digendong bukanlah posisi yang ergonomis serta dapat menyebabkan anak mengalami berbagai risiko.
"Kenapa kita ada feeding rules ya makan harus duduk, tidak digendong. Kalau dia digendong posturnya itu akan memungkinkan untuk tersedak dan lebih berbahaya, safety-nya kurang. Dan benar, ini capek banget kalau setiap kali makan harus digendong atau kejar ke sana kemari," ujarnya.
5. Memaksa anak untuk makan dapat menyebabkan trauma
Dokter Lia juga menambahkan kalau pada saat anak GTM dan dan orangtua atau Mama memaksakan anak untuk harus menghabiskan makannya, anak bisa mengalami trauma. Ia akan kehilangan momen terbaik dan perasaan bahagia ketika ia harus makan.
Selain itu, dengan tidak memaksakan anak untuk menghabiskan makanannya, kelak anak juga bisa belajar untuk mengontrol nafsu makannya sendiri.
"Tugas kita itu menyiapkan, tapi untuk menghabiskan atau nggak itu bukan urusan kita. Itu sudah hak anak, seratus persen hak anak. Mau dia dua suap, mau dia habis. Makanya saya sering bilang turunkan ekspektasi, saat masak itu kan kadang pengen yang terbaik, nggak apa-apa, nggak perlu merasa sayang sudah dimasak tapi nggak dimakan," tambah dokter Lia.
Nah, itulah tadi alasan Nikita Willy tak izinkan Baby Izz digendong saat makan. Semoga informasi ini bisa menginspirasi Mama.
Baca juga: