Suara Mengi pada Bayi: Jenis, Penyebab, dan Pengobatannya
Tidak semua suara mengi perlu dikhawatirkan, Ma
12 April 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mendengar suara yang tidak biasa seperti mengi pada bayi pastinya membuat orangtua khawatir.
Namun, menurut artikel kesehatan American Family Physician (2008), sekitar 50 persen anak-anak mengalami mengi pada tahun pertama kehidupan dan tidak semua suara mengi perlu dikhawatirkan.
Suara mengi bisa jadi merupakan tanda adanya sumbatan pada saluran pernapasan bayi. Tubuh bayi masih berkembang, dan berbagai aspek yang berkaitan dengan anatomi bayi membuatnya lebih rentan menciptakan bunyi mengi.
Berikut ini adalah rangkuman Popmama.com mengenai jenis, penyebab, dan pengobatan suara mengi pada bayi. Yuk, kita simak bersama, Ma!
Apa itu Bunyi Mengi pada Bayi?
Mengi adalah suara siulan atau dengkuran bernada tinggi yang terjadi saat bayi saat bernapas. Hal ini disebabkan oleh obstruksi saluran udara antara laring dan bronkiolus. Hal tersebut bisa disebabkan oleh pengetatan otot di saluran udara, pembengkakan lapisan mukosa, sekresi yang berlebihan, atau benda asing yang terhirup oleh bayi.
Menurut World Allergy Organization Journal (2011), sekitar 30% anak-anak mengalami mengi ketika mereka terkena infeksi pernapasan sebelum mereka berusia tiga tahun.
Bayi mungkin terdengar serak atau mengi karena berbagai alasan, dan tidak semuanya menjadi perhatian serius. Namun, mengi tidak normal pada bayi dapat menjadi salah satu gejala dari kondisi lain yang penting untuk diketahui penyebabnya segera.
Editors' Pick
Jenis-Jenis Mengi pada Bayi
Berbagai jenis mengi dapat dikategorikan berdasarkan berbagai faktor seperti pola, panjang, frekuensi, dan nada.
Simak jenis-jenis mengi pada bayi di bawah ini:
1. Ekspirasi atau inspirasi
Bayi biasanya akan mengeluarkan suara mengi saat menghembuskan napas dan jarang saat menarik napas. Ini karena saluran udara biasanya menyempit saat bayi mengeluarkan napas saja. Jika mengi terjadi saat menghembuskan maupun menarik napas, itu bisa menunjukkan bahwa ada penyempitan saluran udara yang parah.
2. Monofonik dan polifonik
Mengi juga dapat dikategorikan berdasarkan sifat suara menjadi polifonik dan monofonik.
Mengi polifonik adalah mengi yang memiliki beberapa frekuensi atau nada dan terjadi akibat penyempitan satu bronkiolus. Di samping itu, mengi yang memiliki satu nada disebut mengi monofonik dan disebabkan oleh penyempitan beberapa bronkiolus sentral.
3. Episodik dan multi-trigger
Jenis mengi kali ini dibagi berdasarkan pola. Mengi episodik adalah mengi yang terjadi ketika mengi berlangsung sebentar-sebentar atau ber-episode selama beberapa waktu yang biasanya dipicu oleh virus flu. Mengi multi-trigger adalah mengi selama dan di antara episode, serta tidak harus dipicu oleh virus flu.
4. Mengi berdasarkan durasi
Jenis mengi juga diklasifikasikan berdasarkan durasi yang dibedakan menjadi empat. Pertama, mengi sementara adalah kondisi ketika bayi baru lahir mulai mengi dan hanya berhenti setelah mereka berusia tiga tahun. Mengi semacam ini mungkin menunjukkan bahwa bayi memiliki jalan napas yang lebih kecil.
Kedua, mengi menengah, dimulai saat bayi berusia antara 18 dan 42 bulan dan berlanjut hingga masa kanak-kanak nanti. Hal ini terkait dengan sensitisasi alergi dan hipersensitivitas anak.
Ketiga, mengi lambat, di mana ini merupakan mengi yang jarang terjadi pada bayi antara usia 6 dan 42 bulan. Mengi ini lebih sering terjadi pada usia 42 bulan dan berlanjut hingga bayi berusia enam tahun. Biasanya berhubungan erat dengan alergi kulit dan hidung.
Keempat, mengi terus-menerus, yang dimulai setelah usia enam bulan atau lebih dan berhubungan dengan infeksi virus.