Waspada Infeksi Bakteri Jika Kulit Bayi Mendadak Merah
Selulitis berbeda dengan selulit. Cari tahu penjelasannya disini!
16 September 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kendati dua-duanya sama-sama menyerang kulit, namun selulitis tidak bisa disamakan dengan selulit.
Selulit berhubungan dengan lapisan lemak yang terkumpul di bawah kulit akibat berat badan berlebih. Sedangkan selulitis merupakan gangguan pada kulit berupa kulit kemerahan, bengkak, dan nyeri.
Dan kondisi ini bisa menimpa si Bayi lho, Ma.
Apa sih selulitis itu?
Selulitis adalah Serangan Bakteri
Dilansir dari Momjunction, selulitis adalah infeksi pada area kulit dan jaringan lunak di bawah kulit yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus, Streptococcus pyogenes, dan Haemophilus influenza.
Bakteri-bakteri ini, cenderung menyerang kulit yang sedang luka atau pernah mengalami luka seperti digigit serangga atau terkena goresan kuku. Walau begitu, pada beberapa kasus, kulit sehat pun bisa terkena gangguan ini, terutama pada bayi yang imun tubuhnya sedang lemah.
Area kulit yang diserang akan bengkak, terasa nyeri dan hangat jika dipegang. Pada selulitis ringan, infeksi hanya terjadi di kulit bagian atas. Namun pada kasus yang lebih parah, infeksinya bisa menyerang bagian otot, tulang, dan juga darah si Kecil.
Editors' Pick
Gejala Selulitis
Secara fisik, selulitis dapat dikenali melalui:
- Kulit bayi berwarna pink, lalu menjadi kemerahan,
- kulit bayi yang terinfeksi terasa hangat dan lembut saat disentuh,
- lama kelamaan, area kemerahan pada kulit semakin luas,
- terjadi pembengkakkan seperti kulit yang melepuh di area yang terinfeksi,
- luka yang membengkak bisa pecah dan mengeluarkan nanah,
- terjadi pembengkakkan kelenjar getah bening disekitar area kulit yang terinfeksi,
- bayi dapat mengalami demam jika infeksi selulitis menyebar melalui darah.
Pengobatan Selulitis
Untuk meringankan nyeri dan rasa tidak nyaman yang dialami bayi, lakukan beberapa hal berikut:
- Lindungi area kulit yang terinfeksi dari sentuhan,
- jaga kebersihan area kulit yang terinfeksi,
- tinggikan daerah tubuh yang terinfeksi guna mengurangi pembengkakan dan menyamankan rasa nyeri.
Dikutip dari Kidshealth.org, ketika Mama mendapati area infeksi pada kulit makin meluas, dan atau timbul di daerah seperti wajah hingga ke area vital seperti mata, kendati ia tidak mengalami demam tinggi, mual dan muntah sekalipun, sebaiknya Mama tetap segera membawanya ke dokter. Karena infeksi selulitis pada luka akibat gigitan serangga, akan sangat cepat meluas.
Umumnya, penderita selulitis akan diberikan antibiotik selama beberapa hari hingga infeksi berkurang. Pada kasus selulitis yang lebih berat, kemungkinan bayi akan diminta untuk rawat inap selama beberapa hari hingga area kulit yang terinfeksi membaik.
Apabila terjadi abses (kumpulan nanah dalam suatu jaringan), kemungkinan akan dilakukan tindakan pembedahan dan jaringan kulit mati akan dipotong untuk mempercepat proses penyembuhan.
Bagaimana Mencegah Selulitis?
Tak perlu khawatir ya Ma, kendati pada beberapa kasus sampai harus dilakukan pembedahan, namun penyakit ini tak sampai mengancam jiwa.
Nah, agar si Kecil terhindar dari infeksi ini, lakukan beberapa tip berikut ini yuk!
- Jaga kebersihan kulit bayi,
- lindungi bayi dari gigitan serangga,
- pastikan kukunya tidak tajam untuk menghindari luka goresan kuku,
- pastikan kuku Mama dan orang di sekitar bayi juga tidak panjang,
- jika kulit bayi mengalami luka, bersihkan lukanya dengan hati-hati menggunakan cairan antiseptik.
Memang sih Ma, menjaga si Kecil dari yang namanya luka pasti bukan perkara mudah, apalagi pada bayi yang sudah mulai aktif. Selain menjaganya dari luka, pastikan pula untuk selalu menjaga kebersihan bayi, lingkungan, dan juga orang-orang di sekelilingnya ya, Ma.
Baca juga nih informasi mengatasi gigitan serangga dengan bahan alami.