Demam Tinggi 40 Derajat, Anak Acha Sinaga Harus Menjalani Swab Test
Acha Sinaga kaget karena anaknya diminta melakukan swab oleh dokter
15 Desember 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kehidupan Acha Sinaga dan Andy Ambarita semakin lebih berwarna ketika dikaruniai anak pertama bernama Lucas Asaf Ambarita pada Selasa (10/3/2020) lalu.
Kini perkembangan Lucas sudah semakin pesat, bahkan sudah diberikan makanan pendamping ASI (MPASI). Melalui channel YouTube pribadinya, Acha sering menggunggah daily vlog bersama Lucas termasuk saat pemberian MPASI.
Pada Senin (14/12/2020) melalui Instagram pribadinya, Acha juga menceritakan terkait malam-malam yang tidak akan pernah dilupakan olehnya dan sang Suami karena suhu tubuh Lucas meningkat hingga 40 derajat Celcius.
Momen perdana anak Acha Sinaga mengalami demam tinggi ini membuat Acha dan Andy langsung bergegas ke rumah sakit terdekat.
Jika Mama ingin mengetahui lebih detail terkait cerita Acha Sinaga ketika menemani Lucas sakit, kali ini Popmama.com telah merangkumnya.
1. Suhu tubuh Lucas sangat tinggi, yakni 40 derajat Celcius
Acha Sinaga menjelaskan kalau pada tanggal 12 Desember subuh tepatnya pukul dua pagi waktu setempat, ia terbangun dan mulai menyadari kalau suhu tubuh Lucas sangat panas.
"Kita ukur dengan termometer suhunya 40 derajat Celcius. Aku langsung 100 persen panik," cerita Acha.
Di momen kepanikannya itu, Andy berusaha menenangkan Acha dan berusaha menghubungi rumah sakit. Setelah berkonsultasi lewat telepon, akhirnya Acha dan Andy diminta untuk datang ke Emergency Room.
"Pas udah sampai ternyata lumayan banyak anak-anak yang sakit, dan dokter yang bertugas hanya dua. Kita terus tunggu dan tunggu. Sebelum jalan Lucas sempat kita kasih panadol makanya ketika sampai rumah sakit, suhu dia lagi turun. Jadi yang diprioritaskan masuk duluan yang lebih sakit. Akhirnya kita baru masuk ketemu dokter jam 7 pagi," jelas Acha.
Ketika sudah bertemu dengan dokter, akhirnya dokter meminta Lucas untuk melakukan swab.
Editors' Pick
2. Acha Sinaga kaget ketika anaknya diminta untuk melakukan swab
Melalui ceritanya di Instagram, Acha Sinaga menjelaskan kalau dokter meminta Lucas untuk melakukan prosedur swab. Mendengar itu semua, Acha dan sang Suami kaget karena memang anaknya tidak memiliki gejala lain selain panas.
"Lalu dokter membawa kita ke ruangan lain, beliau memakai APD dan akhirnya melakukan swab ke hidung Lucas. Jeritan tangis Lucas betul-betul merobek hatiku, terlebih ketika melihat ada darah yang keluar di swab-nya ketika keluar dari hidung Lucas. Setelah selesai langsung kupeluk dan membiarkan Lucas menyusu," cerita Acha dalam unggahannya.
Setelah melakukan prosedur swab yang dianjurkan oleh Dokter, Acha pun mendengarkan informasi terkait kesehatan Lucas.
Menurut dokter, putra pertamanya tidak terkena Covid-19. Kondisi demam tinggi yang dialami oleh Lucas tersebut dikarenakan virus. Jenis virus tersebut wajar dan akan dialami oleh setiap anak untuk development immunity atau perkembangan imunitas tubuh si Kecil.
"Jadi kalau nanti Lucas masuk child care pun kemungkinan besar ia akan menangkap virus ini dan melatih tubuhnya untuk mempunyai imunitas yang kuat," kata Acha.
Setelah sore hari, Acha pun menerima hasil swab yang sudah dilakukan Lucas dan hasilnya terbukti negatif.
3. Acha Sinaga dan suami mendapatkan saran dari dokter agar Lucas cepat pulih
Demi memulihkan kesehatan Lucas, Acha Sinaga pun mendapatkan saran dari dokter untuk memberikan Panadol atau Neurofen selama suhu tubuhnya masih tinggi.
"Sepanjang hari Sabtu panas Lucas masih naik turun kita kasih Neurofen dua kali, tetapi herannya dia masih aktif seperti nggak sakit. Di hari Minggu subuh, Lucas sempat hangat lagi, tetapi ketika aku mau kasih obat Andy berkeras nggak usah," kata Acha.
Berdasarkan cerita Acha, sang Suami ingin tubuh putranya bisa bejuang sendiri untuk melawan virus. Ini dilakukan agar imunitas tubuh Lucas pelan-pelan terbangun.
"Sempat berantem ya Bund secara aku terbiasa apa-apa minum obat, biar cepat sembuh. Andy justru kebalikannya, kayanya karena budaya di sini seperti itu juga. Dokter jarang sekali kasih antibiotik kalau nggak diperlukan. Eh benar Minggu kemarin Lucas udah nggak panas lagi, bahkan sampai sekarang. Puji Tuhan," tutupnya.
Walau kondisi suhu tubuh Lucas sudah kembali normal, namun Acha mengatakan bahwa putranya masih terus istirahat yang berkualitas.
Bagaimana Mengatasi Demam Tinggi pada Bayi Berusia 6-24 Bulan?
Anak demam tinggi seringkali membuat orangtua panik, apalagi kalau usia si Kecil masih di bawah satu tahun. Namun, Mama perlu memahami bahwa munculnya demam tinggi ini bisa menjadi tanda bahwa sistem kekebalan tubuh si Kecil sedang bekerja.
Penyebab demam pun bisa terjadi karena beberapa hal, termasuk adanya infeksi akibat bakteri atau virus.
Setiap orangtua pun memiliki cara tersendiri untuk mengatasi demam tinggi yang terjadi pada anak mereka, apalagi ini tergantung pada golongan usia si Kecil dan tidak bisa disamaratakan.
Dilansir dari MayoClinic, jika Mama mempunyai anak seperti Acha Sinaga yang rentang usianya berkisar 6-24 bulan sudah bisa diberikan obat demam. Jika demam tidak kunjung turun setelah diberikan obat, maka ada baiknya untuk segera menghubungi dokter.
Selain itu, Mama perlu menjaga agar kualitas istirahat si Kecil terpenuhi dengan baik sehingga bisa menurunkan suhu tubuhnya yang tinggi.
Apabila demam tinggi diikuti bersamaan dengan gejala-gejala lain, seperti si Kecil kejang-kejang atau kesulitan bernapas sebaiknya Mama langsung berkonsultasi dengan dokter.
Hal ini perlu dilakukan agar terhindar dari berbagai kejadian buruk terkait dengan kesehatan si Kecil.
Nah, itulah cerita anak Acha Sinaga yang sedang sakit. Tetap menjaga kesehatan si Kecil ya, Ma!
Baca juga:
- Pura-Pura Bertengkar, Acha Sinaga Umumkan Kehamilan ke Orangtuanya
- Begini Tips dari Acha Sinaga Dalam Menghadapi Body Shaming
- 6 Rekomendasi Merek Obat Demam untuk Bayi di Bawah 1 Tahun