Kompak! Begini 5 Cara Unik Ardina Rasti dan Suami Mengatasi Anak GTM
Buat Mama yang juga mengalaminya, coba yuk, terapkan cara dari Ardina Rasti ini
5 September 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Gerakan Tutup Mulut atau GTM menjadi salah satu masalah yang seringkali dirasakan oleh orangtua. Mama dan Papa pun perlu melewati fase ketika si Kecil sedang sulit sekali untuk makan hingga terus menutup mulutnya.
Permasalahan anak mengalami GTM tentu sangat wajar sekali membuat orangtua merasa cemas dan khawatir. Sama seperti orangtua lain, Ardina Rasti dan Arie Dwi Andika pernah mengalami permasalahan serupa ketika anak pertama mereka bernama Anara Langit Adria Respati mulai memperlihatkan GTM.
Banyak pertanyaan: "Anara pernah GTM nggak?“ Jawabannya, pernah dong dan GTM (gerakan tutup mulut) normal kok yang pasti kita harus tahu dulu penyebabnya.
Bisa karena ngantuk, bosan, tumbuh gigi (gusinya sakit), pengin main atau nggak suka sama menunya (di sini aku merasa sedih).
Nah, kunci utama ya sabar, sabar, ekstra sabar. Jangan sampai kita jadi emosi apalagi pakai cara paksaan atau kekerasan. Big no no ya, bayi bisa trauma dan trauma makan pada anak konon susah banget sembuhnya.
Melalui ceritanya ini, Rasti dan Andika memiliki jawaban tersendiri untuk mengatasi jagoan kecil mereka tetap bisa makan sesuai dengan porsinya.
Jika Mama ingin mengetahui beberapa cara unik dari Rasti dan Andika mengatasi anak pertamanya ketika sedang GTM, kali ini Popmama.com telah merangkum caranya berdasarkan cerita dari Instagram pribadi Ardina Rasti.
1. Berusaha untuk menjadi badut agar anak bisa disuapi makanan
Melalui cerita Rasti di Instagram pribadinya, ia dan sang Suami memiliki kebiasaan untuk 'ganti shift' ketika menyuapi Anara makan.
Cara pertama yang dibagikan oleh Rasti yaitu berusaha untuk menjadi badut setiap kali Anara sedang makan. Seolah menjadi sosok yang lucu dengan berjoget hingga keliling kursi makan Anara, Rasti berusaha sebisa mungkin agar anaknya teralihkan dengan sikap konyolnya.
"Salah satu harus jadi badut, alias kalau daddy-nya yang nyuapin. Saya joget-joget nggak jelas keliling high chair (plis jangan dibayangin) sampai Anara ke-distract dan pas dia udah mulai ketawa (atau malu sama ulah Ibunya) itu saatnya masuk suapan berikutnya," tulis Rasti.
Cara seperti ini menjadi kebiasaan yang unik dari Rasti dan Andika ketika menyuapi Anara agar tidak menutup mulutnya saat makan.
Kira-kira ada yang pernah melakukan hal serupa nggak nih, Ma?
Baca juga: Mengatasi Gerakan Tutup Mulut (GTM) Pada Anak
Editors' Pick
2. Memperkecil porsi makanan agar tidak terlalu banyak
Ketika Anara mulai memperlihatkan GTM saat sedang makan, Rasti pun mencari cara lain dengan memperkecil porsi makan anaknya.
"Perkecil porsi makannya, nggak usah dipaksakan habis 1 porsi besar. Kadang kita bagi 2 (jadi dicicil saat waktu ngemil snack) dan durasi 1 kali makan nggak lebih dari 30 menit karena lewat dari itu sudah nggak efektif lagi untuk bayi," jelas Rasti melalui pembahasannya mengenai GTM.
Perlu diingat bahwa memaksa anak untuk makan dengan porsi yang banyak justru bisa membuatnya merasa mual dan muntah. Jika ini dilakukan terus, maka si Kecil pun berpotensi mengalami trauma.
Sama seperti cara Rasti untuk meminimalisir tindakan memaksa, ada baiknya Mama pun dapat memberikan makanan dalam porsi kecil saja dengan intensitas yang lebih sering dari biasanya. Walau porsi makannya hanya sedikit, Mama perlu memastikan kalau asupannya memiliki nutrisi dan gizi yang tinggi.