Merawat dan membesarkan seorang bayi tentunya memberikan pengalaman baru sekaligus memunculkan berbagai pertanyaan di benak para orangtua.
Salah satunya adalah mengenai tumbuh kembang si Kecil. Meski setiap bayi memiliki kecepatannya sendiri-sendiri dalam proses perkembangan, mungkin Mama atau Papa pernah mempertanyakan hal serupa:
Apakah ada perbedaan antara perkembangan bayi laki-laki dan perempuan?
Untuk itu, kali ini Popmama.commerangkum fakta seputar perkembangan bayi laki-laki dan perempuan.Jangan dilewatkan, yuk, disimak!
1. Anggapan bahwa perkembangan bayi laki-laki jauh lebih lambat adalah mitos
Pexels
Pandangan awam bahwa perkembangan bayi laki-laki lebih lambat dari perempuan sudah dipastikan hanyalah mitos belaka.
Hal ini disampaikan oleh Dr. Mark Freilich, seorang ahli gizi dan founder dari Total Kids Developmental Pediatric Resources.
Beliau menegaskan bahwa rata-rata kecepatan perkembangan bayi laki-laki maupun perempuan pada 5 aspek utama (kognitif, motorik kasar, motorik halus, komunikasi dan sosial-emosional) adalah setara.
2. Perbedaan perkembangan bayi laki-laki dan perempuan
Pexels
Tidak ada penelitian yang membuktikan kecepatan perkembangan bayi berdasarkan jenis kelamin. Setiap bayi hanya mengembangkan skill yang berbeda-beda di usia yang sama/hampir sama.
Mengenai hal ini, Dr. Freilich mengambil contoh bahwa bayi perempuan seringkali dianggap lebih cepat berkembang dalam kemampuan penglihatan, pendengaran, ingatan, pembauan, sentuhan, serta bakat bersosialiasi.
Padahal hal ini tidak dipengaruhi oleh jenis kelamin. Seperti yang disampaikan Dr. Fadiyla Dopwell, seorang ahli gizi di DevelopmentalPediatrix di Dallas.
Beliau menyetujui bahwa tak ada yang lebih cepat atau lambat di antara keduanya. Begitu pun halnya pada perkembangan 2 bayi kembar beda jenis kelamin.
Jika Mama mendapati perbedaan kecepatan perkembangan di antara bayi laki-laki dan perempuan yang seusia, maka biasanya ada hal lain yang menjadi penyebabnya.
Misalnya riwayat penyakit yang berbeda pada tiap anak, atau faktor eksternal seperti bagaimana mereka dirawat selama masa perkembangan.
Dr. Freilich menambahkan bahwa perbedaan-perbedaan ini juga bisa berakar dari hormon hingga penyakit maupun kelainan genetik yang diwariskan keluarga pada anak.
Editors' Pick
3. Perkembangan motorik bayi laki-laki dan perempuan
Pexels
Sejumlah penelitian menunjukkan perbedaan antara kemampuan motorik kasar dan halus antara bayi laki-laki dan perempuan.
Motorik halus mengacu pada kemampuan tangan untuk membuat gerakan-gerakan kecil. Seperti menggambar, menaikkan dan menurunkan risleting, dan membuka pintu.
Sementara, motorik kasar mengacu pada kemampuan menggerakkan otot saat melakukan gerakan-gerakan yang melibatkan seluruh tubuh seperti berlari dan berguling.
Dr. Sharifa Glass, seorang ahli gizi bersertifikat nasional, menyampaikan bahwa bayi perempuan mengembangkan kemampuan motorik halus dengan lebih baik.
Sementara secara umum bayi laki-laki memiliki kemampuan motorik kasar yang lebih tinggi.
Hal ini berkaitan dengan pernyataan Dr. Freilich, bahwa kemampuan berbahasa dan motorik halus bayi perempuan berkembang lebih awal dibanding bayi laki-laki.
Sebaliknya motorik kasar bayi laki-laki berkembang terlebih dahulu dibanding bayi perempuan seusianya.
Namun, tentu saja hal ini bukan hanya karena perbedaan jenis kelamin. Riset membuktikan bahwa persepsi dan pengaruh orangtua dapat menjadi faktor signifikan perbedaan ini.
Artinya, cara orangtua mendidik anak berpengaruh besar terhadap perbedaan kemampuan motorik kasar dan halus pada kedua jenis kelamin.
Umumnya, orangtua akan medorong anak laki-laki untuk melakukan aktivitas yang melibatkan seluruh fisik seperti main bola.
Sementara anak perempuan akan terlebih dahulu diajarkan untuk mengandalkan kemampuan pada tangannya seperti main boneka.
Oleh karena itu, kemampuan motorik anak lebih terasah di satu sisi sesuai dengan apa yang diajarkannya terlebih dahulu.
4. Perkembangan fisik bayi laki-laki dan perempuan
Pexels
Mengenai perkembangan fisik, tentunya Mama dapat mengamati perbedaan di antara 2 jenis kelamin ini terutama saat masa bayi dan si Kecil memasuki pubertas nanti.
Dr. Freilich menyatakan, hal ini dikarenakan perbedaan hormon di antara keduanya di tahap-tahap awal kehidupan mereka.
Dari bayi hingga menginjak usia sebelum pubertas, kecepatan pertumbuhan tinggi anak laki-laki dan perempuan rata-rata setara.
Namun, saat anak memasuki usia 8-9 tahun, perempuan biasanya mengalami pubertas terlebih dahulu.
Sementara anak laki-laki akan menyusul dan masa pertumbuhannya akan melesat dan lebih panjang 6 bulan-1 tahun dibanding anak perempuan.
Jadi, selama si Kecil masih bayi, kecepatan pertumbuhan fisiknya cenderung sama dengan lawan jenisnya.
5. Perkembangan verbal bayi laki-laki dan perempuan
Pexels
Sejumlah riset menyatakan, kemampuan berbahasa bayi perempuan berkembang lebih cepat. Namun, Dr. Glass menyatakan bahwa hasil penelitian ini masih kontroversial.
Riset terbaru menunjukkan bahwa hormon testosteron yang lebih banyak terdapat pada laki-laki berpengaruh terhadap perbedaan pada kemampuan berbahasa. Jadi bukan semata-mata karena jenis kelaminnya.
Penelitian medis lainnya menyimpulkan bahwa faktor-faktor seperti norma budaya, dan lingkungan yang memiliki ragam bahasa yang lebih luas juga berpengaruh.
Sehingga, menurut Dr. Glass, kecepatan kemampuan berbahasa yang seringkali terlihat lebih cepat berkembang pada anak tak bisa disimpulkan hanya karena jenis kelaminnya atau bagaimana ia dibesarkan.
6. Ketika orangtua perlu waspada mengenai perkembangan bayi
Pexels
Dr. Glass menyatakan bahwa meski anak memiliki waktu perkembangannya masing-masing, ada beberapa 'red flags' atau tanda-tanda yang menandakan terhambatnya perkembangan si Kecil.
Salah satunya adalah jika bayi mama belum bisa berdiri sambil bertopang pada sesuatu di usia 12 bulan.
Untuk memastikan apakah hal ini masih tergolong normal/tidak bagi si Kecil, lebih baik temui dokter anak untuk konsultasi lebih lanjut, ya.
Demikian fakta seputar perkembangan bayi laki-laki dan perempuan. Semoga informasi ini bermanfaat!